Trimurti Kekuatan Abadi

16 3 0
                                    

Setelah tragedi di Cafe itu, tubuh Kelana dan Angga banyak dipenuhi luka. Kepala Kelana sobek, pipi dan dagunya memar. Hampir sekujur tubuhnya dipenuhi luka. Pagi itu, Anggita bergegas ke rumah Kelana, ia ingin mengobati luka pada tubuh Kelana, sekaligus membuktikan kekuatan dari Batu mustika Songgolangit itu.

"Assalamualaikum, permisi....." Anggita mengaturkan Salam.

"Wa'alaikumsalam. Eh siapa ini kok uayu ?? Masuk nduk, pacarnya Lana ya ?" Sambut Ibu Kelana sambil membukakan pintu.

"Mboten bu, saya temennya Mas Lana"

Anggita tersentak, tanpa sadar ia menemukan panggilan yang tepat untuk Kelana, yaitu "Mas Lana".

"Saya Anggita bu, yang waktu itu di cafe sama Mas Lana, sekarang kondisi Mas Lana pripun bu ? Apa sudah enakan ?"

"Oalah begitu, dia masih dikamar Nduk sama Angga, sebentar ya Ibu panggilkan"

Kelana keluar dari kamar dipapah oleh Angga dan Ibunya. Kemudian Kelana duduk disamping Anggita.

"Sudah lama Git disini ?" Tanya Kelana

"Enggak kok mas, baru sepuluh menit" jawab Anggita

"Mas ?? Kamu manggil Cangcorang ini Mas ??" Sahut Angga.

"Wes to Ngga, kamu duduk diem gitu lho" Jawab Kelana kesal.

"Iya, aku ngerasa manggil pak umurnya gak beda jauh, manggil nama juga takut gak sopan, jadi manggil Mas aja, boleh kan ?"

"Iya boleh kok Git" Kelana mengangguk

"Oh iya, sini biar aku bantu kompres luka kamu mas" kata
Anggita sambil mengulurkan tangannya meraih kain dan air hangat di dekat Kelana.

"Eh gak usah Git, jadi ngerepotin kamu" Cegah Kelana sambil memegang tangan Anggita.

"Udah gak papa, santai aja" Anggita menyapukan kain ke dahi Kelana.

"Aku sekalian mau lihat, power dari mustika Songgolangit ini, katanya kalau dicelupkan ke air, air itu bakal jadi penyembuh" sambil mencelupkan batu mustika ke wadah air di dekatnya.

"Tirta Kamandanu" kata Kelana

"Tirta Kamandanu itu apa Lan ?" Tanya Angga

"Tirta Kamandanu itu air suci keabadian, minuman para dewata yang ada di cerita Samudera mantana, dia juga disebut air penyembuh, mungkin kekuatan itu yang ada di batu mustika milik Anggita" Jelas Kelana.

"Bentar to, kalian berdua punya batu mustika ? Aku juga punya lho gaes" Angga merogoh sakunya.

"Hah, yang bener kak Angga ??" Tanya Anggita tak percaya

"Iyaa, nih kamu liat" Angga memberikan Mustikanya kepada Kelana.

"Mustika Patih Anom. Ini adalah pecahan ketiga dari Batu Selo Bantarangin. Setelah Mustika Songgolangit dan Mustika Samandiman. Ternyata dunia sesempit ini ya ketiga batu itu ada di diri kita masing - masing" Ucap Kelana sambil mengamati Batu mustika milik sahabatnya.

"Kita harus berhati hati, Geng Sima Lodaya kemarin bisa saja kembali menyerang kita kalau mereka tau kamu juga punya mustika itu Ngga" Kata Kelana

"Kalo mereka punya geng penggangu dan perusuh, kita harus bisa jadi Geng pelindung" sahut Angga.

"Laksana Songgolangit, Kelono Sewandono dan Pujonggo Anom kita akan menumpas gerombolan itu dan mencari tau siapa pemimpin mereka" Anggita mempertegas pembahasan mereka.

"Ya, dan kita adalah TRIMURTI Seloaji, para penjaga Batu mulia" Kelana meyakinkan Angga dan Anggita bahwa mereka sekarang menjadi satu tim yang memiliki misi untuk menjaga perdamaian dari para perusuh.

"Bergelap - gelaplah dalam terang, berterang - teranglah dalam gelap"

Langit KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang