Part 176

6.5K 449 9
                                    

Hari demi hari di lewati, hingga tak terasa kehamilan Salma sudah sampai di bulan ke Sembilan. Salma hanya tinggal menunggu hari dimana ia akan melahirkan malaikat kecilnya nanti. Rony sudah melarang keras Salma untuk melahirkan secara normal, Salma paham jika suaminya ini masih memiliki trauma akan kelahiran anak kembar mereka.

Walaupun semua jenis upaya melahirkan tetap memiliki Resiko, tapi Rony ingin kali ini Salma mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Rony sudah membooking satu lantai di rumah sakit itu untuk kenyamanan Salma dan bayinya, ia bahkan membayar dokter dan perawat khusus yang hanya akan menangani Salma dalam menjalani persalinan hingga perawatan pasca melahirkan nantinya. Rony ingin Salma di pantau dua puluh empat jam oleh dokter dan perawat, dan yang pasti Rony tidak ingin jika dokter yang menangani Salma nantinya seorang pria. Jadi ia khusus meminta dokter wanita untuk menangani Salma.

Salma hanya bisa pasrah melihat semua permintaan Rony. Padahal ini bukan kelahiran anak pertama bagi mereka, namun terlihat sangat riweuh di banding kelahiran si kembar dulu. Salma menyadari upaya suaminya ini semata-mata karena ia masih sangat takut jika mengingat Salma pernah kritis setelah melahirkan si kembar dulu.

***

Malam ini di kamar mereka berdua, Rony tengah sibuk mengelus perut Salma yang semakin besar sembari menopang kepalanya menggunakan satu tangannya, sedang tangan satunya ia gunakan untuk mengelus perut Salma. Sedangkan Salma yang tengah berbaring pun sibuk menatap langit-langit kamarnya sembari menikmati usapan lembut tangan Rony.

"Mas" Panggil Salma

"Kenapa sayang?" Tanya Rony yang langsung menatap ke arah Salma

"Kayanya ini bukan anak kamu deh" Balas Salma asal

"Hah? Apasih yang? Gausah mulai overthinking deh. Kalo bukan anak aku terus anak siapa? Orang cuma aku yang tanam benihnya" Balas Rony heran

"Iya, ini bukan anak kamu tapi anak aku" Jawab Salma semakin tak masuk akal

"Allahuakbar, anak kita sayang, Anak kita. Bukan anak kamu doang, emang kamu bisa bikin sendiri? Gabisa kan" Balas Rony mulai kesal

"Kamu ngeuh gak sih mas? Selama hamil adik ini, aku tuh gak terlalu manja sama kamu tau. Walaupun di tinggal kamu kerja aja aku biasa aja, gak kek waktu hamil si kembar" Ujar Salma

"Iya sih yang, ya wajar gak sih. Orang hamil kali ini, lebih rewel dari pada hamil si kembar. Bahkan kamu sering tiba-tiba lemes, tiba-tiba pingsan, jadi gak ada waktu buat kamu manja sama aku kayanya" Balas Rony asal

"Iya mas, padahal dulu aku sering banget nangis cuma karena kamu tinggal. Tiap mau bobo, gabisa bobo dulu kalo gak nyium ketek kamu. Tiap hari kerjaannya ndusel-ndusel Mulu sama kamu, gak nyium bau kamu sebentar aja udah bikin sedih dan bawaannya pengen nangis Mulu, eh sekarang malah lebih gak peduli sih mau kamu pulang atau enggak juga gak masalah hahahaha"

"Jadi fix sih yang kali ini itu anak aku, bukan anak kamu mas hahaha" Balas Salma

"Hahaha iya juga yaa, lucu banget tau kalo inget kamu dulu yang. Mau bobo aja ribet nyari ketek aku dulu, sekarang kok gak sih yang? Ini nih kalo kamu kangen ketek aku, mau gak?" Ucap Rony sembari membuka tangannya dan menyodorkan keteknya pada Salma

"Ihhh enggak yaa, gamau mas. Bau" Balas Salma asal

"Dih, sok-sokan bilang bau. Padahal dulu doyan" Sindir Rony

"Itu kan gara-gara anak kamu mas, bukan aku yang mau"

"Nah kalo sekarang, ini pasti anak aku nih. Karena selama hamil kali ini lebih menyiksa dari pada si kembar, terus lebih mandiri juga, gak manja manjaan sama kamu hehe" Balas Salma dengan cengirannya

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang