Bab 1: Cleopatra Abigail

30 5 0
                                    

Seorang wanita dengan gaun merah yang memiliki ekor panjang di belakangnya melangkah dengan tenang dengan ekspresi dingin yang menghiasi wajahnya.

Sementara para ajudan yang berada di belakang mengikuti dengan cermat.

Pintu setinggi 3 meter itu terbuka  oleh 4 orang penjaga yang berada di depan pintu.

Hari ini adalah hari rapat yang biasa diadakan satu bulan sekali untuk kemakmuran negeri ini. Biasanya para menteri dan juga dirinya sebagai seorang ratu dari sebuah kerajaan Velonezx memang diwajibkan untuk hadir.

"Selamat datang, Ratu Cleopatra!"

Sapaan serentak langsung terdengar dari para menteri dan beberapa staf ketika wanita yang dipanggil Ratu memasuki area ruang rapat.

Wanita dengan mahkota di kepalanya itu menganggukkan kepala. Tidak ada riak dalam ekspresi wajahnya.

6 orang ajudan yang mengikuti dari belakang mengikuti langkah sang ratu yang kini melangkah menuju kursi paling besar dan paling menonjol di ujung meja.

Gaun seberat 4 kilo lebih itu tidak membuat langkahnya terhambat sama sekali. Bagi seorang Ratu, mengenakan gaun kerajaan ini adalah hal yang biasa.

"Ratu, rapat kali ini membahas tentang proses pembangunan untuk museum yang berada di kota Jomer. Ada protes dari beberapa penduduk yang tidak menginginkan adanya lokasi museum. Mereka masih menganggap jika tanah yang mereka tempati untuk pembangunan museum adalah milik mereka," ujar Johanes.

Pria berusia 40 tahun itu menundukkan kepalanya tanpa berani untuk menatap wanita yang sedang duduk di kursinya.

Johanes adalah pria 40 tahun dengan satu orang anak yang saat ini berusia 9 tahun. Sementara istrinya meninggal dunia karena melahirkan anak tunggal mereka.

Statusnya adalah paman dari sang ratu yang kini sedang duduk di kursinya.

"Oh? Tanah itu milik negara dan siapapun tidak bisa untuk mengambilnya. Usir mereka dan berikan mereka sanksi jika mereka masih memaksa untuk tetap tinggal dan tidak mau pergi." Ratu Cleopatra meletakkan ujung jarinya di atas meja. "Tarik kembali uang untuk ganti rugi."

Semua yang berada di dalam ruangan itu mengangguk setuju. Jelas sekali negara tidak hanya mengambil alih tanah yang memang milik negara, tapi juga bertanggung jawab untuk mengganti tanah yang mereka tempati dengan yang baru. Hanya saja beberapa orang lebih suka mencari gara-gara daripada mengikuti perintah yang atas.

"Aku akan  menghubungi pemimpin daerah di sana." Johanes menganggukkan kepalanya sambil mencatat apa yang harus dilakukan setelah ini.

"Ratu, ada menteri dari pertanian yang datang untuk membahas soal panen tahun ini yang melimpah."

Ratu Cleopatra menganggukkan kepalanya dan mulai mendengar serta membahas hal-hal yang akan dilakukan untuk negeri ini.

Tahun-tahun berlalu begitu saja dan Ratu Cleopatra menciptakan sebuah kerajaan Modern yang tentunya dengan teknologi yang sudah semakin canggih dengan mempekerjakan banyak sekali anak muda yang bergerak di bidang teknologi sehingga menciptakan peradaban modern yang diusahakan untuk sempurna.

Rapat berlalu selama 3 jam dan kini Ratu Cleopatra berniat untuk kembali ke ruangannya.

Ditemani oleh 6 ajudan  pria yang selalu mengawalinya, wanita 24 tahun itu melangkah dengan gerakan tenang dan santai keluar dari ruangan diiringi kepala menunduk dari para bawahannya.

Johanes yang masih memiliki kepentingan pada Ratu Cleopatra mengikuti dari belakang.

"Ratu, kontes untuk olahraga bulan depan sudah dipersiapkan. Baik itu tempat penginapan untuk para atlet dari berbagai negara, dan juga akomodasi sudah dipersiapkan  hingga mencapai 80%. Bisa dipastikan kalau semuanya akan rampung dua minggu mendatang," ujar Johanes memberitahu.

"Hmmm. Bulan depan ternyata." Sesuatu melintas di mata Ratu Cleopatra yang tidak disadari oleh Johanes. "Kalau begitu, kita bisa buat semuanya berjalan dengan mudah. Pastikan, tidak ada yang komplain dengan acara yang berlangsung, mengingat kalau acara ini akan disiarkan oleh banyak channel televisi dari berbagai negara."

"Baik, Ratu."

Johanes kemudian pamit pergi. Pria itu menutup pintu dengan tenang tanpa menimbulkan suara sama sekali.

Hanya orang-orang penting dari beberapa negara yang tahu wujud asli dari seorang ratu di negara ini.

Banyak orang mengira jika kerajaan Velonezx dipimpin oleh seorang raja diktator berusia 50 tahun. Tidak akan ada yang pernah mengira sebenarnya kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang perempuan muda. Lebih tepatnya lagi dipimpin oleh seorang anak dari berusia 14 tahun sampai sekarang. 

Bisa dikatakan Ratu Cleopatra beruntung karena ada paman yang selalu menuntunnya dan mengajarkannya banyak hal sehingga ia tidak pernah mengambil keputusan salah.

Sebenarnya yang menjalankan negara kebanyakan diambil alih oleh pamannya karena ia belum cukup umur, namun selama itu pula Abigail belajar banyak hal yang diajarkan oleh pamannya.

"Sudah 10 tahun aku menjabat sebagai Ratu. Apa yang membuat aku bahagia? Tidak ada sama sekali." Ratu Cleopatra bergumam pada dirinya sendiri.

Wanita itu bangkit berdiri dan menatap lukisan kedua orang tuanya yang terpampang di dinding.

"Ayah, ibu, aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri. Izinkan aku untuk pamit sejenak, karena bagaimanapun, aku merindukan hidup bebas saat sebelum kalian pergi meninggalkan dunia ini." Ratu Cleopatra berujar sambil  melihat lukisan kedua orang tuanya.

  Ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Sementara ayahnya meninggal ketika ia berusia 13 tahun dan hanya meninggalkan dirinya bersama sang paman yang merupakan adik kandung dari ayahnya. Sejak saat itu, Ratu Cleopatra yang memimpin negara tempat kelahirannya.

Inginnya sang paman yang menggantikan posisi ayahnya, hanya saja pria itu menolak dengan alasan jika negeri ini tidak bisa dipimpin oleh orang yang bukan keturunan pertama.

Kerajaan diwariskan dari Moyang mereka terlebih dahulu pada anak pertama. Jika dilanggar, bisa dipastikan kerajaan akan goyah seperti dulu kakek Yohanes yang ingin kerajaan diwariskan pada adiknya. Hanya dipimpin selama 1 tahun lebih sebelum kerajaan menuju kehancuran. Maka tidak heran banyak yang percaya jika hanya keturunan asli dari anak pertama yang berhak untuk mewariskan kerajaan tersebut.

The Missing QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang