Chapter XVIII

645 38 4
                                    

Back to Jonathan POV

Enjoy reading

-----

Aku benar benar merasa lemah sebagai seorang pria.
Yg benar saja,, Carrel sudah dipenuhi dengan lebam dan luka. Tapi aku ? Aku hanya bisa menatapnya iba. Kalian tahu ? Ini sangat menyiksa.

Aku tidak bisa melindungi istriku. Wanita yg aku cintai. Wanita yg sangat aku rindukan kehadirannya dalam setiap hembusan nafasku.

Retha kembali duduk dihadapanku. Tidak. Dia duduk dipangkuanku.

"Poor Jonathan ... Kau terlihat sangat menyedihkan ..." suara mengejek Retha membuatku jijik menatap wajahnya itu.

Dulu mungkin dia akan seperti malaikat dengan wajahnya itu. Tapi sekarang, aku rasa dia lebih mirip dengan megaloman.

Carrel menatap Retha yg sedang memainkan pisau dihadapan wajahku. Aku menelan ludah saat pisau itu menelusuri pelipis kiriku dengan gerakan menurun. Astaga !!!
Gadis ini benar-benar seorang saiko !

"Jadi.. Kau ingin aku tak menyakiti suamimu ini Nona Besar Carrel ??" pertanyaan ritoris !
Jelas saja,bodoh !!!

"Jangan sakiti dia !!" suara parau Carrel membuatku seperti teriris.
Sayang.. Kau tidak sedang baik baik saja. Maafkan aku.

"Kenapa ? Bukankah kau hanya mencintai Matthew ??" pertanyaan Retha seperti menohok ulu hatiku.

"Lakukan apapun padaku tapi jangan Jo" Carrel sedang memohon ? Mengiba ? Untukku ?

Stupid Jo !!! Berhentilah menjadi pengecut !
Kau pria lemah Jo ! Tidak bisa menjaga Carrel dari bahaya ini !!
Malah dia yg menjagamu ??
Dasar pria brengsek ! Mati saja kau Jonathan !!!

Brak !!!

Suara dobrakan pintu itu membuatku dan semua yg ada diruangan ini tersentak.

Rafles muncul menginjak daun pintu yg sudah hancur dilantai dengan wajah merah marah.
Dibelakangnya sudah bersiap Darius dan Nic serta antek-antek yg jumlahnya.. Entahlah.

Dengan cepat pasukan Retha menyerang mereka.

"It's show time baby .." kalimat itu keluar dari mulut Nic diikuti seringaian semangatnya.

Oh.. Mereka penyelamatku.
Bertahanlah Carrel. Kita akan segera keluar dari sini.

Bug !!
Satu pukulan melesat dari satu antek Nic diwajah prajurit berjas hitam Retha.

Mereka salin baku hantam. Ini suasananya menegangkan.
Tapi entah mengapa aku seperti melihat anak sekolah yg sedang tawuran. Anarkis.

Bang !!

Itu bukan suara pistol yg pertama aku dengar. Itu sudah beberapa kali aku dengar. Dan selanjutnya adalah, beberapa dari mereka terkapar bersimbah darah.

Aku tidak tahu pasti mana yg antek dari Nic dan mana yg pasukan Retha.
Pakaian mereka sama. Serba hitam.

Retha berdiri dengan angkuh disisi Carrel.
Apa yg dia lakukan ?
Damn You Retha !!!
Dalam keadaan seperti ini, dia masih bisa 'bermain' dengan Carrel ?

Aku akan benar benar menghabisimu,bitch !!

Setelah semua pasukan Retha terkapar.
Aku menatap Darius,Rafles dan Nic yg sudah terengah.
Wajah mereka tidak sepenuhnya mulus seperti baru datang tadi.
Ada luka kecil meski tak banyak.

Mereka menatap kearahku dan Carrel. Ya, baiklah. Retha juga.
Aku malas menyebut si brengsek ini.

"Well... Kalian datang untuk menjadi pahlawan ,heh ?" Pertanyaan menyindir itu.
Ingin rasanya aku membekap mulut itu dengan kabel tis. Atau kawat bendrat. Jika saja keadaanku tidak sedang terikat tali.

Mrs.Gun, I LoVe You !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang