Chapter 23 - Truth [END]

693 64 42
                                    

Cirrus POV

Awalnya aku tidak mengerti kenapa Phugun bertingkah seperti ini, apa yang sudah kulewatkan? Bagian mana yang tidak ku mengerti?

Tapi ketika dia mengatakan dia menyukaiku dan bertanya apakah dia melanggar kontrak pernikahan kami karena hal itu aku baru menyadari satu hal. Aku sama sekali belum pernah mengatakan perasaanku yang sebenarnya padanya.

"Apa aku melanggar kontraknya?" Tanyanya dengan wajah menunduk yang membuat hatiku sakit, aku membuatnya salah paham bahwa kontrak itu begitu penting hingga sekarang.

"Aku tiba-tiba dibawa kemari, dan diberi kontrak untuk ditandatangani, salahku karena tidak membacanya dengan benar."

"Karena itu tolong beritahu aku.. Apa aku melanggar kontrak ini?"

Mata kucing itu kembali menatapku menunggu jawaban, aku tahu harusnya aku tidak tersenyum begini, tapi dia terlalu menggemaskan membuatku tidak bisa menahannya.

Aku penasaran bagaimana reaksinya jika mendengar jawabanku.

"Phu.."

"Ah.. Ya..!"

Dia terlihat begitu gugup sambil menatapku, seolah takut aku mengatakan sesuatu yang buruk sekarang.

"Kita harus berpakaian dulu sebelumnya." Aku tidak ingin dia semakin sakit, jadi kuputuskan memakaikan pakaiannya lebih dulu.

"Meskipun kita didalam ruangan, dengan kondisimu yang sekarang kamu akan semakin sakit jika terus telanjang."

"Pakailah pakaian dulu sebelum kita bica-"

Aku mencoba mencari semua pakiannya tapi Phugun lebih dulu menarik tanganku dan mendorongku duduk kembali diranjang.

"Aku baik baik saja! Cepat jawab pertanyaanku phi.." Ucapnya sambil mendudukan dirinya dipangkuanku.

"Cepat.." Dia memelukku dengan tubuh gemetar, dan sedetik kemudian tubuhnya terasa lemas dipelukanku.

Aku tahu ini akan terjadi, dia akhirnya pingsan karena badannya begitu panas.

"Phugun.." Aku mengangkatnya dengan perasaan bersalah yang campur aduk.

"Sungguh aku harus merawatnya dulu sekarang." Ku selimuti dia hingga dadanya, wajahnya merah padam dan suhu tubuhnya begitu panas.

"Aku belum pernah sekalipun meminta maaf pada seseorang selama hidupku." Lirihku sambil merapikan anak rambutnya.

"Tapi ketika bersamamu, sepertinya aku akan selalu meminta maaf." Aku menyadari bahwa diriku tidak cukup mengatakan hal hal yang seharusnya kukatakan sejak lama.

"Maafkan aku na.. Anak baik.."

Kupakaikan baju piyama baru ditubuhnya yang panas, memanggil dokter pribadi keluarga kami dan menyeka keringat ditubuhnya hingga dokter datang.

Cirrus POV END

.

.

.

Phugun tertidur semalaman hingga matahari hampir berada ditengah tengah langit.

"Ugh..!" Dia mengerjap sebentar merasa begitu lelah tapi sedetik kemudian dia teringat sesuatu.

"Hah?!"

Refleks dia bangun dengan tiba-tiba saat mengingat kenangan terakhirnya.

"Apa.. apa aku sudah mendapat jawabannya!?"

Phugun bagun mendadak dan duduk ditempatnya tanpa menyadari lengannya diinfus. Membuat jarum suntik nya sedikit bergoyang.

"Ah! Infus?"

MARRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang