Selamat membaca 🤗❣️
Erka menutup kembali pintu mobilnya. Kakinya berjalan masuk kedalam rumah sambil menenteng plastik berisikan jajanan yang tadi dirinya beli. Ia baru saja tiba dirumah dan langsung masuk kedalam berbarengan dengan Syila yang baru saja turun dari kamar.
Syila yang berniat pergi ke dapur untuk memasak menghentikan langkahnya ketika melihat Erka baru saja masuk kedalam rumah. Kedua matanya melirik kedua tangan Erka yang membawa sesuatu yang Syila tidak tau apa.
"Aku bawa sesuatu."kata Erka setelah sampai didepan Syila sambil mengangkat kantong plastik ditangannya. Penciuman Syila mengendus kantong plastik yang diangkat oleh Erka seperti kucing. Seketika kedua matanya melebar, ia tau bau apa yang ada didalam plastik tersebut.
"Telur gulung?."tebak Syila. Erka mengangguk membuat Syila berbinar kesenangan. Tanpa basa basi pun Syila langsung menarik lengan suaminya itu menuju dapur untuk segera menyantap jajanan favoritnya itu. Saking favoritnya cukup dengan mencium aromanya Syila sudah mengetahui apa yang dibawa suaminya itu.
Satu persatu Erka mengeluarkan semua jajanan yang dirinya beli. Hal itu membuat Syila semakin berpekik senang melihat semua jajanan yang dikeluarkan oleh Erka. Semua jajanan itu adalah kesukaan Syila.
Syila dengan cepat mengambil piring beserta mangkok kecil untuk bumbu sausnya. Setelah semuanya sudah siap Syila dan Erka duduk bersama dan langsung menyantap jajanan nya langsung.
Kepala Syila bergerak ke kanan dan ke kiri saat memakan telur gulung didalam mulutnya. Menandakan bahwa makanan yang dirinya makan itu sangat enak hingga membuat kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri.
Sedangkan Erka hanya diam sambil menikmati jajanannya. Tidak mengeluarkan ekspresi yang berlebihan. Matanya melihat Syila yang lahap memakan telur gulung miliknya, bahkan kedua pipi istrinya itu mengembung karena mulutnya yang penuh. Erka tersenyum kecil tanpa sadar melihat Syila yang begitu menggemaskan.
"Kok ga bilang kalo mau beli ini."kata Syila setelah menelan semua makanannya.
"Ngapain harus bilang?."sahut Erka menyuapkan takoyaki kedalam mulutnya.
"Kan aku bisa rekomendasi jajanan yang lain, yang lebih enak."kata Syila.
"Rekomendasi doang tapi ga bayarin."canda Erka, namun dianggap serius oleh Syila.
"Heh! Dimana mana itu cowo yang harus bayarin, bukan cewe."
"Sekali kali cewe lah yang bayar, jangan cowo terus."
"Lah dari mana peraturannya kaya begitu? Cowo yang harus bayarin kali."Syila mendelik kan matanya.
"Kalo cowonya lagi ga ada uang gimana?."tanya Erka mengangkat sebelah alisnya."Berarti cewe dong yang harus bayarin."lanjutnya.
"Tapikan kamu pasti punya uang terus, ga mungkin engga. Orang kaya kok, bahkan warisan aja ga bakal habis tujuh turunan."kata Syila sedikit mencibir.
Erka tersenyum mendengar penuturan istrinya yang mengatakan bahwa dirinya ini kaya."Tapi sekali kali kamu lah yang bayarin aku, aku juga pengen rasanya dibayarin sama cewe."
"Nanti kalo aku udah ada uang. Sekarang aku ga ada, abi belum kirim uang ke aku. Padahal biasanya abi selalu kirim sebelum tanggal sepuluh."kata Syila.
Mendengar itu Erka terkekeh. Jadi istrinya ini sedang menunggu uang bulanan dari mertuanya. Istrinya ini apa tidak sadar kalo sudah memiliki suami, atau istrinya itu lupa jika sudah menikah semua kebutuhan dirinya sudah menjadi tanggung jawab Erka.
"Kenapa ketawa?."tanya Syila karena melihat Erka yang tertawa.
"Kamu ini aneh."kata Erka.
"Aneh apanya?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Suamikkk
General FictionUPDATE SETIAP HARI! My first story🤗 Perjodohan. Sudah tidak asing memang dengan yang namanya 'Perjodohan' sejak jaman dulu hingga jaman sekarang tradisi itu masih tetap terjadi. Perjodohan yang kerap kali dilakukan oleh para orang tua untuk para an...