"Bumi itu butuh matahari sebagai penerangnya, sama hal nya dengan Ella yang butuh kak Haikal dalam kehidupan gelapnya."
- Grabiella Queenie.
Lelaki dengan balutan kaos oblong hitamnya itu keluar dari kamar mandi, sambil menggosok rambut basahnya mengunakan handuk kecil. Kaki jenjangnya berjalan melangkah ke arah lelaki yang tengah sibuk menyiapkan sarapan di meja makan.
"Kal, ntar lo berangkat sekolah bareng gue, bawa mobil." Cakra berucap sambil menjemur handuk itu kembali.
Haikal yang tengah mengaduk mie instan nya pun mendongak menatap Cakra yang kini sudah duduk di depannya. "gue mau naik motor cak, gue udah janji mau jemput Ella."
Cakra berdecak pelan, "lo baru sembuh anjing, bisa nggak sih nurut aja apa kata gue."
Haikal menyuap satu sendok mie instan kuah soto lamongan nya, mengunyah mie itu dan menelannya dengan nikmat. "terbaik emang nih mie."
Haikal beralih menatap Cakra yang juga tengah mengunyah mie nya sambil menatap ke arah dirinya menunggu jawaban. "cak gue udah 4 hari nggak ada kabar, kasihan Ella pasti khawatir banget sama gue. Dia juga pasti pengen banget ketemu sama gue, biarin gue naik motor ya, cak?"
Cakra menghembuskan nafas beratnya, "awas kalau sampai lo nyusahin gue lagi."
"Nggak bakal cak, lo tenang aja." Haikal berucap sambil terkekeh pelan.
Cakra memang menginap di apartemen Haikal semalam untuk berpartisipasi karena lelaki itu masih terlihat pucat meskipun berlagak sok kuat. Cakra hanya pulang untuk mengambil seragam dan menemui Humaira sebentar. Setelah itu dia kembali lagi ke apartemen Haikal. Meskipun Haikal bilang kalau dia sudah baik-baik saja, tapi Cakra tetap kekeh untuk menginap.
Cakrawala Diningrat, putra tunggal salah satu konglomerat keturunan China-Amerika itu sebenarnya tidak mengenal apa itu mie instan. Bahkan dia tidak tau kalau di dunia ini ada makanan yang bernama mie instan, maklum orang kaya makanannya wagyu a5. Tapi semenjak dia bersahabat dengan Haikal, dia tau apa itu mie instan dan bagaimana rasanya, tentu Haikal lah yang mengenalkan dirinya dengan mie instan.
Dari dulu hingga sekarang setiap Cakra bermain ke apartemen Haikal, lelaki itu selalu memberi makan Cakra dengan mie cepat saji itu. Haikal bilang, dia sedang berhemat untuk menabung biaya sekolah Devan nanti, itu sebabnya dia lebih memilih makanan yang lebih murah untuk ia makan, seperti mie instan contohnya. Itu semua Haikal lakukan hanya untuk adik kesayangan nya Devan.
"Lo tiap hari makan mie instan?" tanya Cakra di sela-sela kegiatan makannya.
Haikal meneguk air putihnya hingga tersisa setengah, "nggak tiap hari juga, tapi sering sih, selain murah, enak, bikinnya juga simple."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Fiksi RemajaVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...