"Pikaaaaaaa cepetaaaannnnnn, udahhh telaaaattttttt" Teriak Zee dari dalam mobil
"Mas buruan ih, gak capek apa ya kamu tiap pagi mesti di teriakin kakak dulu baru berangkat" Omel Salma yang melihat Rony masih santai memakai sepatunya
"Ck, ini juga udah cepet Ca. Anak kamu aja tuh gak sabaran, tiap pagi kerjaannya ngomelin bapaknya Mulu heran" balas Rony
"Mereka itu takut telat mas, sekolahnya jauh. Belum lagi macetnya, tapi kamu malah santai-santaian" Omel Salma
"Suruh siapa sekolahin mereka jauh-jauh, depan cluster juga ada sekolahan tuh. Kan enak mereka bisa jalan kaki, lebih sehat" Balas Rony
"Allahuakbar, Rony Askara Adhitama. Bener-bener mulutnya minta di gampar yaaaa. Kesel banget aku, jawab Mulu dari tadi. Bukannya makin cepet gitu, udah di amuk anaknya malah makin nyantai" Omel Salma
"Lagian yang minta anak-anak di sekolahin di International school siapa? Kan kamu mass!!" Ucap Salma kesal
"Bukan aku yaa, noh papa mertua kamu. Ngebet banget cucunya sekolah di tempat begituan, mentang-mentang banyak duit. Padahal dulu anaknya sendiri di sekolahin di sekolah negeri biasa, tetep pinter tuh. Ini cucunya pake di sekolahin di International school segala. Begaya banget tuh aki-aki" Balas Rony asal
"Astaghfirullah, itu papa kamu masssss. Bisa banget di katain aki-aki" Ucap Salma
"Ya kan emang udah aki-aki. Cucunya aja udah otw tiga kan" Balas Rony
"Pikaaaaaaaaa Ya Allah pikaaaaaaa lama banget sihhhhh, cepetannnnnn Pikaaaaaaaa nanti telattttttttt" Teriak Zee lagi
"Mas udah ah buruan, udah ngamuk itu anak kamu" Balas Salma
"Hahaha bener-bener ya anak kamu, suara nya kek TOA masjid yang"
"Yaudah aku berangkat dulu ya sayangku, kamu jaga diri baik-baik, jangan lu-"
"Udah udah, aku udah hafal semua nasihat kamu ya mas. Cepet buruan, nanti anak-anak makin telat. Bye masss" Ucap Salma memotong ucapan Rony
"Ck, kamu nih. Aku belum selesai ngomong, main di potong-potong aja" Balas Rony kesal
"Udah hafal mas, tiap pagi yang kamu omongin itu template banget. Udah sana berangkat deh" Usir Salma
"Yaudah iya, bye Bumil ku yang cantik. Pika kerja dulu ya, Assalamualaikum" Pamit Rony
"Waalaikumsallam" Balas Salma
Kegiatan setiap pagi selama dua tahun terakhir ini adalah mengantar suami dan anak-anaknya untuk berangkat kerja dan sekolah. Semenjak anak-anak nya sudah masuk sekolah dasar, sejak itu pula Salma harus menyaksikan bagaimana drama antara anak dan ayah setiap paginya.
Anak-anak Salma termasuk pintar dan pemberani, sejak hari pertama mereka masuk sekolah PAUD pun mereka sudah tidak di dampingi oleh Salma. Apalagi setelah masuk ke sekolah dasar, Salma sudah tidak perlu repot untuk pergi ke sekolah mereka untuk menemani hari pertama nya. Sejak hari pertama memang Rony yang selalu mengantarkan mereka sekolah, lalu pulangnya baru supir yang menjemputnya.
Setiap pagi itu pula, Salma harus mendengarkan teriakan demi teriakan dari anak perempuan nya yang memang tidak pernah sabar menghadapi ke santaian dari Rony. Saat mereka sudah bersiap, pasti ada saja kegiatan yang belum Rony selesaikan. Hingga akhirnya kedua anaknya harus menunggu Rony hingga selesai. Tak jarang mereka jengah dengan sikap papinya yang terlewat santai, namun bagaimana lagi. Sopir di rumah mereka memang baru bekerja pada pukul sembilan pagi. Itu artinya mau tidak mau, mereka harus tetap berangkat bersama papinya yang sangat menyebalkan itu agar tidak telat masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...