Part 19 Mission Completed 2

25 3 2
                                    

"Ah ngerti gue" bagaikan sebuah lampu muncul di kepala Kun, Kun segera berlari ke kode pintu menekan no 4 1 3 9 pada kode pintu. Pintu terbuka menampilkan lukisan "three studies of lucian freud" yang hanya sendiri di sebuah ruangan bernuansa putih tersebut.

"Good job guys, cepet ke mobil. Karena gue denger sirine polisi mendekat ke arah kita."

Lucas, Ten, Hendery dan Kun bertemu di ruangan tengah rumah Simon. Mereka berlari menuju mobil. Ada beberapa maid yang keluar dari ruangan karena mendengar perkelahian. Mereka berteriak setelah melihat keempat orang asing berlari menuju luar dengan sebuah lukisan di tangan pemuda terakhir.

Yangyang telah bersiap, ia sedikit pemanasan dengan tangan dan lehernya. Setelah keempat member masuk ia menyeringai sambil bergumam "my turn to shine" Diyo yang disebelahnya sudah berpegangan ke hand grip diikuti member lain. Sambil berharap untuk selamat tentunya.

Hanya terpaut 200 meter, mobil yang dikemudikan Yangyang dikejar oleh 3 mobil polisi di belakangnya. Yangyang menginjak pedal seperti orang gila, meliuk-liuk an stir untuk menghindari mobil yang berada di depannya. Harusnya pagi seperti ini jalanan sepi namun seperti keberuntungan berpihak pada Yangyang, beberapa kendaraan masih melaju membantu Yangyang untuk menghambat kejaran dari mobil-mobil yang mengejarnya. Setelah dirasa tidak ada lagi mobil dihadapannya ia mengaktifkan booster dan melaju kilat semakin jauh meninggalkan 3 mobil yang masih menyalakan sirine tersebut. Mereka selamat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pukul 09.00 WayV masih tidur, kecuali Kun dan Yangyang.

Diyo memutuskan untuk mengembalikan lukisan yang dicuri Simon kepada Joe hanya dengan Kun dan Yangyang. Sebelum masuk ke mobil, Diyo melepas plat no palsu pada mobilnya.

"Bang kode ruangan terakhir yang elo pecahin gimana caranya?" ucap Yangyang membuka pembicaraan, ia bertanya pada Kun yang duduk di kursi belakang, matanya tetap fokus menatap jalan sembari memegang kemudi.

"D A L I, cara sederhana. Hanya hitung angka dari abjad itu. D kan 4, A nya 1, L nya kan angka ke duabelas yaudah gue iseng jumlahin terus I nya 9 eh ternyata bener."

"Elu beruntung berarti bang, bukan pinter" ujar Yangyang.

Kalau tidak ingat Yangyang yang mengemudi sekarang, mungkin Kun telah membuang anak ini dijalanan.

"Bang bang, Si Simon Simon itu kan demensia emang dia inget semua jawaban clue nya? Maksud gue nih ya emang dia inget no RGB warna perak, ungu sama warna ijo tai kuda?" lanjut Yangyang, banyak pertanyaan di benaknya yang akan dia tumpahkan semua.

"Kalo kalian jeli, ada rumus RGB di sebelah meja ruangan pertama" ucap Diyo tenang.

"Kok lo baru bilang bang" protes Kun.

"Lama, belum nyari warnanya terus ngitung. Gue kebetulan hafal aja"

"Gila, warna segitu banyak dihafal?" tanya Kun.

"Engga semua, cuman warna-warna yang terkenal doang."

"Terus kalo si Simon gak inget sama ruangan kedua?" Yangyang kembali bertanya.

"Ganti pintu aja, uangnya banyak" ucap Diyo ringan.

"Ih abang" rengek Yangyang. Kun tertawa mengejek.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Diyo mengganti lukisan "Three Studies Of Lucian Freud" yang ada di galeri dengan lukisan yang sama yang dibawa nya dari kediaman Simon. Acara lelang diadakan besok, mereka berharap lukisan itu adalah lukisan yang benar. Karena kalau tidak, mereka akan gagal dalam misi dan menerima sanksi.

Secret Agent From SM (ed WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang