Part 179

6.6K 495 19
                                    

Saat ini Salma, Rony dan kedua anaknya sudah berada di dalam ruangan perawatan Salma di rumah sakit yang khusus di sewa oleh Rony. Ruangan yang sangat luas, terdapat dua kamar dengan kasur king size di masing-masing kamar serta terdapat ruang tamu sendiri di dalamnya. Ruang perawatan yang sangat mewah dan nyaman ini memang Rony sewa karena ia juga membawa serta kedua anaknya. Rony tidak ingin jika anak-anak nya nanti merasa tidak nyaman saat berada di rumah sakit.

Kedua orang tua Salma dan Rony juga tengah berada dalam perjalanan menuju Indonesia, sedangkan Paul dan Nabila tidak bisa menemani Salma karena kondisi Nabila yang masih memiliki bayi dan tidak memungkinkan untuk di bawa ke Rumah Sakit.

"Micaa, berarti besok adik keluar ya dari perut Mica?" Tanya Zee sembari mengelus perut Salma

"Iya sayang, besok kita bisa ketemu adik. Adik udah gak sabar pengen ketemu Abang sama Kakaknya" Balas Salma sembari tersenyum

"Yeayyyy, Kakak gak sabar deh mau liat adik Mica" Balas Zee semangat

"Sama sayang, Mica juga gak sabar" Balas Salma

"Kak, ayo bobo siang dulu biar Pika temenin. Jangan gangguin Mica terus, itu abangnya udah bobo loh di kamar" Tegur Rony

"Ish Pikaa, siapa yang gangguin Mica sih? Orang Kakak cuma mau elusin adik kok" Balas Zee

"Iya sama aja, Mica nanti jadi gak bobo kalo kamunya ngelusin adik sambil ajak Mica ngobrol. Udah ayo bobo siang sama Pika" Ajak Rony

Zee berbalik badan sembari cemberut dengan menghentakkan kakinya menandakan dirinya kesal dengan perintah Rony yang menyuruhnya untuk tidur siang dan meninggalkan maminya.

Rony hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya yang ia yakini sedang kesal padanya.

"Sayang, aku nemenin anak-anak bobo dulu ya. Nanti kalo mereka udah bobo, aku kesini lagi nemenin kamu. Kamu mau main hp dulu kah? Biar gak bosen? Atau mau bobo juga?" Tanya Rony lembut

"Gausah mas, aku mau bobo aja. Kamu juga bobo ya, gausah balik kesini. Kamu istirahat dulu sama anak-anak" Balas Salma

"Mana bisa aku bobo dan ninggalin kamu yang. Aku cuma nemenin tuh krucil satu doang, sampe bobo baru aku kesini ya" Jawab Rony

"Gausah mas, kamu bobo aja di kamar bareng mereka yaa. Pleasee nurut yaa, kan aku dari kemarin udah nurut sama kamu. Gantian dong, sekarang kamu nurut sama aku" Pinta Salma memelas

"Ck, gausah di melas-melasin gitu dong mukanya yang. Yaudah iya, aku bobo bentar sama anak-anak yaa. Kamu juga bobo" Balas Rony

"Iya mas, selamat bobo suamiku" Balas Salma lembut

Rony mendekat ia mencium kening, kedua pipi Salma dan terakhir bibir Salma. Namun saat mencium bibir Salma, Rony malah melumatnya perlahan seakan lupa jika tengah berada di rumah sakit. Salma pun terbawa suasana, ia juga membalas ciuman suaminya. Cukup lama ciuman mereka berlangsung, hingga teriakan dari Zee membuyarkan keduanya.

"Pikaaaaaaa, ayooooo katanyaaaa mauuuu nemeninnnn bobooooooooo. Lamaaa sekaliiiii sihhhhhh" Teriak Zee dari dalam kamar

"Astaghfirullah, Ya Allah. Anak siapa sih itu? Ngagetin aja. Berasa di hutan kali ya, teriak-teriak begitu" Gerutu Rony yang kaget mendengar teriakan Zee

"Hahahahaha udah ah, sana temenin anaknya. Udah tantrum itu" Balas Salma

"Ck, nanti setelah pulang dari RS kita harus ajarin kakak yang. Jangan kebiasaan mau bobo harus ada aku atau kamu, orang abangnya aja bisa bobo tanpa kita. Masa seterusnya Kakak mau kek begini, kan dia makin gede harusnya makin ngerti" Omel Rony

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang