😈part 32. penyihir jahat 😈

30 8 0
                                    

"Kenapa Shera akhir akhir ini merasakan kekuatan jahat" gumam Shera.

"Lagi apa kamu?" tanya Zeo.
"Shera lagi berpikir ada penyihir selain kita di sini kak penyihir yang jahat!" jawab Shera.
"Jahat apa?" bingung Shoujo, gadis kecil itu berada di gendongan Kaiga.
"Sudah tidur saja kalian anak kecil tidak boleh penasaran dengan ini sudah kalian bobo siang saja sana" usir Zeo.
"Aku bukan anak kecil!" bantah Kaiga.
"Ayolah Ga jangan membantah kamu memang anak kecil!" sungut Flora.
"Flo kamu jangan ikut campur kamu juga anak kecil!" tunjuk Kaiga.
"Keributan paling ku suka" lirih Rayen.
"Eh ada es batu berjalan pagi" sapa Shera.
"Gadis kecil ini lagi bisa tidak jangan panggil aku es batu berjalan?" tanya Rayen.
"Tidak bisa soalnya Shera suka panggil begitu" jawab Shera lugu.
"Terserah kamu lah" cuek Rayen sambil mendengus kesal.

Mereka semua tertawa melihat wajah anak laki-laki blasteran itu kusut seperti benang karena ledekan Shera padanya.

Tiba-tiba ada asap hitam mengelilingi mereka membuat mereka terbatuk batuk.

"Asap apaan ini?! Uhuk! Mami tolong Kai!" pinta Kaiga.
"Masih anak manja Mami ternyata Ga" ucap Flora menahan tawa.
"Berisik! Mami!!" panggil Kaiga.
"Mami ga bisa bantu Kaiga maaf" ejek Rayen.
"Bodo amat kamu jangan ikut ikutan!" sebal Kaiga.
"Kamu! Kamu yang bikin asap gini?!" tanya Shera.
"Iya aku mau tongkat sihir kamu Shera Assyifa! Dan kekuatan tersembunyi kamu" jawab seseorang.
"Memang Shera punya?" tanya Shoujo juga, Flora langsung membekap mulutnya takut kalau dia menyerang gadis kecil itu.
"Rara tolong jangan ikut campur nanti kamu juga kena" bisik Flora, Shoujo cuman mengangguk paham ia tidak bisa berbicara karena masih di bekap oleh Flora.
"Flo lepaskan Shoujo dia tidak bisa menghirup udara segar oi!" titah Kaiga.
"Iya iya ini juga mau melepaskan bawel banget si anak manja Mami" balas Flora malas.
"Jangan menyebutku begitu dong dasar Flora fauna!" rutuk Kaiga.

Kini Vanter Vian Bumi Jian dan Sherly sedang mencari asap hitam tadi yang sampai ke kamar mereka.

"Kurang kerjaan!" gerutu Vanter.
"Betul kata kamu orang aneh kurang kerjaan banget" setuju Bumi.
"Lihat ada Shera sama Rayen Kaiga Flora Shoujo dan kak Zeo tuh" tunjuk Vian.
"Ayo kita kesana" ajak Jian.
"Sifa kamu kenapa? Dia siapa? Teman baru kamu? Aku pasti di lupakan?" tanya Vanter bertubi-tubi.
"Dia penyihir seperti Sifa Alaska tapi jahat!" jawab Shera.
"Oh temannya si penyihir amatiran cocok sih bodoh" smrik nya.
"Kamu jangan pernah mengatai Sifa! Dia kekasihku!" bentak Vanter.
"Sejak kapan bocah ingusan?!" tanya Zeo mendelik, ia tidak suka ucapan Banter barusan.
"Canda kak" jawab Vanter jahil.
"Orang panik begini masih sempat sempat nya bercanda" dumel Kaiga.
"Terserah aku lah ble! Huh bawel! Dasar anak manja!" balas Vanter sembari menjulurkan lidahnya.
"Aku tidak bawel! Dan kamu juga sama Vanter!" elak Kaiga, menggembungkan pipinya.
"Sama sama anak manja jangan saling mengejek" sahut Vian.
"Alaska manja sama Mama nya?" tanya Shera kepo.
"Iya!" bukan Vanter yang menjawab melainkan kedua sahabat anak laki-laki itu Vian & Kaiga sedangkan Rayen tidak mau ikut ikutan.
"Dasar sahabat ga ada akhlak! Keturunan Dajjal! Sialan! Aku ga bakal mau mentraktir kalian berdua lagi!" umpat Vanter memaki sahabatnya.
"Emang kita pernah kamu traktir?" tanya Vian.
"Pernah! Mungkin satu atau dua kali!" jawab Vanter.
"Kok aku tidak pernah di traktir oleh kamu? Aku mau protes! Kamu pelit! Pilih kasih banget jadi teman!!" protes Rayen.
"Hayo lho es batu berjalan marah sama Alaska" kompor Shera.
"Sifa tolong jangan jadi kompor Alaska tidak suka!" cemberut Vanter.
"Ya deh maaf Alaska Sifa minta maaf mau nya maafkan Sifa? Plis!" mohon Shera.
"Okey aku maafkan aku kan orangnya tidak tega apalagi sama kamu Sifa" balas Vanter, menampilkan wajah yang sombong.
"Tengil banget ini bocah mana cari perhatian lagi sama adikku" rutuk Zeo menggerutu.

Seseorang yang dari tadi melihat drama membosankan itu langsung ingin mengambil tongkat sihir Shera lalu ingin pergi dari sana tapi di halangi oleh Shoujo Flora Bumi Jian & Sherly.

"Tongkat sihir nya Shera!" pekik Sherly terkejut.
"Hey kamu! Jangan ambil tongkat sihir Shera dong!" marah Shoujo.
"Kembalikan tongkat penyihir kucing yang imut!" suruh Flora.
"Ck aku tidak yakin dia juga penyihir seperti Hera kita benarkan Jian Kania?" tanya Bumi berdecak.
"Kamu sangat benar Bumi Samudra Shera kita itu sangat hebat bukan seperti dia"  jawab Jian meledek, mereka semua tertawa mendengar itu.
"Bodo amat ini tongkat mempunyai kekuatan sihir yang besar tersembunyi tidak cocok untuk penyihir amatiran dan bodoh seperti Shera Assyifa!" seringai dia.
"Siapa yang kamu sebut bodoh?!" tanya Vanter tajam, tangannya mengepalkan sangat marah.
"Kamu tidak dengar? Apa aku harus ku ulangi ucapan ku tadi? Tapi aku tidak mau mengulang nya" jawab dia santai.
"Alaska sudahlah biarkan saja" ucap Shera menenangkan.
"Oh ya kamu sebaiknya bercermin dulu bukankah kamu lebih bodoh dari ku Darius Arnold?" lanjutnya bertanya.
"Tentu saja tidak Shera Assyifa aku ini kan pintar daripada kamu dan jangan berpura-pura polos di depan mereka trik mu itu sudah tidak bisa digunakan" pamer Darius.
"Aku kan memang polos perbaiki sihir mu dulu Darius Arnold baru melawan ku sini tongkat sihir ku! Kembalikan! Ayo semua kita pergi saja" final Shera.
"Yok Sifa! Ble! Sifa Alaska mau nanti kalau di kantin suapi Alaska ya" pinta Vanter bergelayut manja kepada Shera, Bumi tidak mau kalah.
"Bum Bum juga mau Hera! Bukan orang aneh doang boleh ya plis!" rengek Bumi.
"Iya iya entar janji kelingking! Bum Bum dan Alaska tenang saja oke" janji Shera.
"Yes!" senang Vanter & Bumi, Shera tersenyum manis gadis kecil itu mengacungkan jempol ke bawah untuk Darius membuat nya emosi.

'Cih drama macam apa itu lihat saja Shera Assyifa aku akan mengalahkan kamu!' batin Darius.

"Tepos tepos!" panggil Bumi, Flora menginjak kaki anak laki-laki tersebut.
"Berisik! Aku dengar ya! Ada apa?" tanya Flora ketus.
"Tumben hari ini kamu cantik" jawab Bumi, pipi gadis kecil itu memanas.
"Dan Bumi hadir berubah segala nya menjadi lebih indah berdua dengan Flora selamanya kalian berdua pasangan yang cocok" senandung Kaiga bernyanyi.
"Kaiga Galaxsi!! Awas kamu ya!" greget Flora.
"Tangkap aku kalau kamu bisa! Shoujo kak Kai izin pergi dulu ya jangan rindu cuman sebentar kok" izin Kaiga lebay.
"Memang nya kak Kai mau kemana? Kembali cepat kan?" tanya Shoujo.
"Buat kamu apa sih engga iya manis" jawab Kaiga.
"Gombalan basi!" cibir Flora menyeletuk.
"Stt begini ya Flora fauna aku tidak peduli!" acuh Kaiga.
"Bodo amat anak manja Mami" balas Flora.
"Eh sekali lagi kamu mengejekku seperti itu aku tidak akan mengampuni mu Flora fauna!" geram Kaiga.

"Anak manja Mami".

Celetukan dari Flora berhasil membuat Kaiga segera mengejar gadis kecil itu buru buru dia melarikan diri.

"Hah Shoujo lelah dengan mereka berdua" gumam Shoujo.

"Shera juga Shoujo" lelah Shera sembari menenggelamkan kepalanya di meja.
"Berikan ini padaku! Aku haus Vian tidak usah pelit!" ucap Vanter, ia merebut minuman sepupunya.
"Aku juga kali beli saja sana! Ini milikku Vanter!" ucap Vian.
"Jangan ribut mending aku saja yang minum!" usul Rayen, mengambil setelah itu meminumnya sampai habis.
"Tidak/no!!" kompak Vian & Vanter berteriak histeris, Sherly menghela nafas. 

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Halo chapter pendek tidak ada ide dan kehabisan kata-kata

Sampai jumpa👋👋

Cat Witch Girl and Werewolf[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang