Bab 3 : Shani's Showdown

1K 153 43
                                    

Disclaimer : Cerita ini merupakan hasil karya fanfiction. Setiap peristiwa, karakter, atau situasi yang terjadi dalam cerita ini tidak memiliki kaitan dengan kehidupan nyata dan sepenuhnya merupakan karya fiksi. Sebelum membaca, dimohon untuk bijak :)

Happy Reading


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tengah kegelapan malam yang menyelimuti kota, lampu-lampu neon berkelip menyinari jalanan yang sepi. Shani, dalam balutan jaket kulit hitamnya, mengintip keluar dari jendela mobil dengan mata tajamnya yang memancarkan keberanian.

"Kalian siap, guys?"Tanyanya dengan suara bergetar, tatapan berbinar-binar dalam gelap menandakan keseriusan di balik pesonanya.

"Pasti, Ra. Gue udah nggak sabar, asli. Pengen gue pukul mereka!"Jawab Desy, sambil menatap ke arah gudang tempat pertarungan akan berlangsung. "Gak tau aja yang diancem spek muka macan semua gini?!"

Anin dari arah kemudi sontak menoleh, "Lo doang yang mukanya spek macan, Des. Yang lain nya mah muka nya tetep kayak bidadari, dalemnya doang nyeremin. Kalo lo kan dua-duanya, haha."Ujarnya sambil tertawa.

"Nge-roasting gue mulu lo, Nin. Durhaka lo!"

"Udah-udah, kenapa malah ribut, sih? jangan sampe pecah duluan sebelum tarung! Malu-maluin aja sih,"Kali ini Jinan berusaha menengahi perdebatan keduanya. 

"Intinya sekali-kali kita harus kasih pelajaran. Gak bisa nih gue terus-terusan diremehin sama mereka!"Seru Cindy ikut menangapi. "Kita harus bikin mereka ngerasa nyesel udah ngusik luminous sirens!"Lanjutnya.

"Oke, sesuai arahan yang udah gue bilang di markas tadi ya?"Ujar Shani. 

Para anggota gengnya mengangguk mantap, wajah-wajah mereka dipenuhi semangat dan tekad untuk menaklukkan apapun yang menantang mereka malam itu. 

"Kita langsung ke lokasi! arahin anak-anak yang lain!"

Dengan mesin berdentum dalam, mobil mereka meluncur ke dalam kegelapan, menembus jalanan kota yang sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan mesin berdentum dalam, mobil mereka meluncur ke dalam kegelapan, menembus jalanan kota yang sunyi. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk mencapai tempat tujuan mereka, sebuah gudang terpencil di pinggiran kota yang terkenal sebagai arena pertarungan ilegal antar geng.

Dibalik Sorotan : Kapten ShaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang