Inget cuman fiksi, Happy Reading!
*
Hari ini Rheas tidak punya jadwal apapun karena putra mahkota mendadak pergi ke Grand Duke entah untuk apa. Kegiatannya hanya bermalas malas dan berguling guling diatas kasur sambil membaca buku sejarah kekaisaran. Tidak bisa disebut membaca karena dia baru mendapati baru 2 halaman dari ratusan halaman yang terbaca selama waktu sejam ini.
"Selena" panggil Rheas akhirnya.
"Ya, yang mulia?" sahut sang pelayan.
"Apakah kita tidak bisa keluar istana? Aku bosan.. Aku ingin pergi jalan jalan.." keluh Rheas. "Ini sungguh membosankan.." rengek Rheas.
Selena terdiam sejenak. "Maaf, yang mulia.. Tapi izin keluar istana kekaisaran sangat sulit, kita harus mengantongi izin dari kaisar.." balasan Selena membuat lengkung bibir Rheas semakin menjadi jadi.
Selena menghela nafas. "Memang sudah saya duga bahwa ide ini bermasalah, anda masih kekanak kanakan persis seperti apa yang mulia ratu katakan.." kali ini malah pelayannya yang mengeluh.
Rheas merengut. Sadar 100% bahwa Rheas yang asli adalah orang paling keras kepala persis Ayahnya.
"Memangnya kita tidak bisa menyelinap keluar?" tanya Rheas berusaha memberi ide.
Selena langsung menatap tajam tuannya. "Tidak, jika kita ketahuan kita bisa saja dicap sebagai pemberontak" tolak Selena tegas.
"Ya, jangan sampai ketahuan.." runtuk Rheas pelan.
Selena melotot. "Tidak bisa, yang mulia.."
Mulut Rheas semakin maju mendengar penuturan Selena yang konsisten menolak. "Tidak asik.."
"Malam ini ada pesta yang mulia, kita harus segera bersiap bukannya malas malasan.." tegur Selena.
"Ya makanya, karena ada pesta bukankah aku boleh pergi keluar untuk membeli baju dan perhiasan baru?" Rheas merengut.
"Anda yang bilang sendiri kalau anda tidak membutuhkan baju dan perhiasan pernak pernik baru kemarin lusa. Saya juga sudah mengirim kembali surat perizinan setelah mengkonfirmasikannya pada anda 3 kali.." tekan Selena
Wajah Rheas kian merengut. "Aku memang tidak berniat untuk membeli baju baru, aku tidak mau pergi ke pesta..".
"Aku benci pesta.." lirih Rheas pelan. Ini pesta pertamanya dan dia tidak tahu harus melakukan apa. Bagaimana jika dia hanya mendapat tatapan tidak menyenangkan karena suka rela menjadi selir rendahan?
"Saya tahu, yang mulia.. Tapi, setidaknya anda harus menyapa Kaisar karena ini ulang tahun beliau. Setelah itu, anda bisa kembali kemari.. Ini yang dinamakan sopan santun.." kata Selena sambil berusaha menarik Rheas dari kasurnya. "Jadi, meski tidak menyukainya, anda harus pergi kesana.."
"Tidak mau!!!" tolak Rheas lagi.
"Anda suka kue bukan? Disana ada banyak kue hasil dari patissier terbaik di kekaisaran. Ada alkohol juga. Saya akan memperbolehkan anda makan sepuasnya untuk hari ini.." ucapan Selena membuat Rheas bangkit, duduk di atas kasurnya.
Ekspresi sang tuan segera membuatnya menyesali ucapannya, hanya bisa menghela nafas pada akhirnya. "Iya.." kata Selena pasrah.
"Asyik.. Ayo segera bersiap!"
*
Sepertinya pesta memang selalu seramai ini. Boro boro untuk memberi salam dan ucapan selamat, Rheas hanya menghabiskan waktu di pojok dekat dengan meja makanan dan minuman. Dia tidak ingat bagaimana mulanya, tapi di pesta ini Rheas akan dipermalukan karena menjatuhkan harga dirinya. Semua mata menatapnya meremehkan karena seharusnya kerajaan kecil seperti dia tidak perlu sombong menawarkan diri menjadi permaisuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Original Anti Villain | Noren
Fanfic(ON HOLD) Renjun kira dia adalah orang yang paling beruntung, tapi ternyata dia sedang sial! Renjun selalu mengira dimanapun dia hidup genrenya akan selalu slice of life biasa, tapi nyatanya dia salah. Hidupnya yang awalnya bergenre slice of life ja...