I never meant to break your heart
I won't let this plane go down
I never meant to make you cry
I'll do what it takes to make this fly, oh
You gotta hold on
Hold on to what you're feeling
That feeling is the best thing
The best thing, alright
I'm gonna place my bet on us
I know this love is heading in the same direction
That's up(Olly murs feat Demi Lovato - Up)
****
Andro dan Melody sedang mengisi waktu luang mereka dengan duduk di taman sambil mengerjakan tugas kampus yang membludak akhir-akhir ini, karena tak kurang dari sebulan lagi, mereka disibukkan dengan ujian akhir semester yang mengharuskan mereka mempertahakan IPK mereka. Tetapi sepertinya, hanya Andro yang fokus, sementara Melody berdiam diri, mengaduk jus strawberrynya dengan tidak bersemangat dan melamun.
Andro tentu tahu apa yang Melody kerjakan. Ia ingin menanyakannya semenjak dua puluh menit yang lalu, tetapi ia lebih memilih diam dan menunggu Melody menghentikan kegiatan melamunnya. Karena lelaki itu tahu pasti, gadis yang ia kenal 16 tahun yang lalu ini bukan orang yang senang melamun.
"Kamu punya hobby baru?" tanya Andro kemudian. Ia benar-benar jengah melihat kegiatan baru Melody. Tak baik melamun di siang bolong begini. Ia merenggangkan otot-ototnya dan menutup laptopnya, kemudian menatap lekat gadis itu. Andro menyadari mata gadis itu sembab, dan juga terdapat lingkaran hitam di bawah matanya.
"Apa?" tanya Melody balik, sambil menghela nafas. "Kamu melamun semenjak dua puluh menit yang lalu. Kamu ada masalah?" Melody menatap Andro lalu mengalihkan pandangannya. Ia tidak ingin Andro tahu bahwa ia sedang patah hati dengan lelaki bajingan yang seenaknya saja meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat.
"Gak" Melody memilih berbohong, tetapi bodohnya lagi, ia bukan tipikal orang yang pintar berbohong, terlebih lagi bersama lelaki di hadapannya ini. "Kamu bohong" Melody memutar bola matanya dan tersenyum. "Gak apa-apa. Bukan masalah besar." ujarnya lagi. Andro menatap bola mata Melody dengan lekat.
"Ody, kamu memangnya kenal aku kemarin sore?" tanya Andro.
"Kamu sendiri kali yang punya hobby baru" cecar Melody sambil menyeruput jusnya.
"Apa?"
"Cerewet"
Andro memutar bola matanya.
"Jelas masalah kamu besar dy. Ada lingkar hitam di bawah mata kamu. Mata kamu juga sembab seperti menangis bermalam-malam.." Andro mengutarakan pengamatannya. Melody merasa ia seperti penjahat yang tengah tertangkap basah Sherlock Holmes. Pengamatan Andro benar-benar jeli bagai Sherlock Holmes.
"Kamu lesu, pasti belum makan siang. Alasan? Kamu belum nafsu. Dan hobby nomor satu kamu itu kan makan, kecuali kalau ada yang mengganggu pikiranmu. Tingkat kecerewetan kamu juga berkurang drastis. Biasanya kamu nanya. 'Andro, kamu ada tugas dari dosen ini gak? Boleh minta gak kalau sudah selesai'" cibir Andro. "Eh, beneran ya hobby aku makan?" Melody tertawa, ternyata Andro benar-benar memperhatikannya.
"Kamu ini, jadi aku tanya sesuatu ke kamu cuma mau minta tugas?" delik Melody sambil membuka laptopnya sambil tersenyum, sejenak cibiran Andro dapat menyingkirkan bayangan lelaki itu, walaupun hatinya masih dapat mengingat jelas setiap inchi dari lelaki itu. Andro tertawa dan mengacak rambut Melody.
"Gitu dong. Senyum" ujar Andro. Melody tersenyum, namun matanya benar-benar terasa panas, Ia berusaha menahan air matanya yang sudah diujung pelupuk matanya kemudian melirik Andro yang tengah sibuk lagi, tenggelam dalam pekerjaannya. Melody menatap layar laptop, sambil bergumam.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Melody of Us
RomantiekCerita ini tak ubahnya sebuah cerita cinta biasa. Dengan tokoh yang biasa. Seorang yang dingin dan seorang yang begitu aktif, dipersatukan dalam sebuah keinginan panah sang pemanah cinta. Mereka diikat sebuah cincin, tanpa cinta awalnya. Tetapi p...