Ahhhahhaha. Tante Julie, kalau diingat-ingat saat itu memang seksi banget. Kalau gak salah dia punya adik yang gak kalah cakep juga. Ehhmmm siapa ya namanya? (berjalan kembali menuju balkon kost)
Selama hampir sepekan ini aku sangat menikmati liburan bersama Om Patrik dan tante Julie. Tanpa terasa sudah menjelang hari terakhir aku liburan.
Pagi itu kami serumah berencana menjemput adik tanteku di Stasiun Kota karena dia akan kuliah di kota ini. Aku mengira adiknya tanteku ini cowok, tapi ternyata seorang cewek. Adiknya tidak kalah cantik dengan kakakknya. Cantik, putih bersih dan wangi. Kulitnya putih rambutnya pendek seleher dan yang pasti tubuhnya juga sexy.
Kak Anne: "Pagi kakakku.. muachh muachh" (cipika cipiki)
Tante Julie: "Pagi sayang.. muachh"
Kak Anne: "Pagi kakak ipar"
Om Patrik: "Pagi.."
Kak Anne: "Ehh siapa ini kak? Kenalan dulu. Namaku Anne"
Dio: "Aku keponakannya om dan tante. Namaku Dio. Salam kenal tante Anne"
Kak Anne: "Panggil aku Kak Anne aja ya jangan tante. Aku masih muda. Hhahahha" (sambil memamerkan body sexynya)
Setelah itu, diperjalanan kami ngobrol satu sama lain. Banyak hal yang aku tahu tentang Kak Anne waktu itu, Kak Anne ini orangnya mudah bergaul, senang bercanda dan agak tomboy. Sepanjang perjalanan dia bercerita bagaimana dia mulai ngegym untuk membentuk tubuh sexynya. Yah, begitulah memang yang terlihat sexy terutama pantatnya benar-benar terlihat bulat, kenyal sekaligus kencang. Aku sama sekali tidak canggung berada didekatnya, malahan aku lebih merasa dia seperti kakakku sendiri meskipun baru bertemu.
Sepanjang hari itu kami berputar-putar di kota untuk mencarikan kost'an untuk Kak Anne tapi kami tidak menemukan kamar kosong untuk Kak Anne. Akhirnya kami memutuskan kembali pulang.
Kak Anne: "Yah kak Julie.. Gimana dong ini, gak ada kamar kosong sama sekali nih."
Tante Julie: "Lah kamu juga nyari kost'an pas semester udah mau mulai, ya jelas rame lah."
Om Patrik: "Yaudah sementara kamu nginep aja dirumah sampai kamu dapet kost."
Kak Anne: "Okelah kalau gitu, lumayan gratis juga kan. Hhahahhhaha (ngakak kenceng). Eh tapi aku tidur dimana, kamar yang satunya kan lagi direnovasi?"
Om Patrik: "Yah, buat beberapa malam ini kamu tidur diatas aja dulu ya sama Dio, bentar lagi liburannya kan udah habis."
Kak Anne: "Ohhh gitu, kalau gitu Dio kamu bakal tidur bareng kakak." (sambil memelukku)
Dio: "Iya hhehe." (wanginya)
Tante Julie: "Ehh, Dio jangan kamu apa-apain ya, dia mau masuk masa puber tuh."
Kak Anne: "Ohh.. Oke" (sambil menatapku dengan wajah jahilnya)
Dio: "Gawat perasaanku gak enak nih" (dalam hati)
Setelah perjalanan dari kota, akhirnya kami tiba dirumah.
Dio: "Sini kak, biar aku yang bawain."
Kak Anne: "Hmm, makasih <3"
Menjelang makan malam, saatnya kami berkumpul di ruang makan untuk makan, tapi yang ada di ruang makan hanya ada Om Patrik.
Dio: "Loh mana tante, om?"
Om Patrik: "Bentar lagi juga keluar kamar. Anne mana?"
Dio: "Ada diatas mau mandi dulu katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sniffer
Non-FictionMenceritakan perjalanan pemuda bernama Dio yang mempunyai kebiasaan unik dan aneh. Dalam perjalanannya, Dio mempertanyakan dan mengeksplorasi semua tentang kebiasaannya serta merahasiakannya dari semua orang.