Seokjin melangkah keluar kantin sekolah dengan sangat tidak bersemangat, meski Seokjin yang memenangkan pertikaian hari ini, ya, Seokjin memang hampir selalu menang saat bertengkar dengan Mina. Tapi entah kenapa Seokjin tidak begitu senang dengan kemenangannya hari ini, di samping itu setelah pulang Seokjin juga tak bisa menceritakan ini kepada siapapun. Orang tua atau kakak Seokjin tak perlu tahu tentang semua ini, nanti Seokjin akan dianggap anak yang bandel di sekolah karnanya.
Walau jelas, Seokjin selama ini tidak benar-benar menjadi anak penurut dan suka membangkang.
"Kenapa cuma minta diantar sampai di sini aja?" tanya Hoseok pada Seokjin,
Hari ini, Hoseok juga mengantar Seokjin pulang ke rumah. Seokjin tak pernah memintanya karna Seokjin punya mobil dan supir sendiri untuk menjemput tapi Hoseok terus mendesak untuk mengantar Seokjin. Katanya ini adalah hal romantis yang wajib dilakukan sepasang kekasih.
"Bilang sama ayah kamu, aku yang akan menjaga kamu sekarang," kata ka Hoseok pada Seokjin saat keduanya duduk hanya berdua di bangku taman sekolah.
Seokjin hanya terseyum merespon ucapan Hoseok, bukan karna Seokjin malu atau merasa tersanjung karna ucapan ka Hoseok, karna Seokjin sendiri bingung harus berkata apa.
Sejak itu Hoseok selalu mengantar pulang dengan sepeda motornya. Atau kadang mobil Hoseok dengan supir.
"Jarak dari sini ke rumah tidak terlalu jauh, aku suka sekali kalau pulang sekolah jalan kaki.Karena aku memang suka sekali jalan kaki. Jadi biarkan aku berjalan sedikit pulang ke rumah," Seokjin memberi alasan.
Hoseok mencubit pipi Seokjin gemas, Seokjin pikir kata-kata itu cukup lancang untuk diucapkan dan membuat Hoseok merasa tersinggung karena sudah bersedia mengantarkannya tapi Seokjin tidak membiarkannya mengantar sampai depan rumahnya. Namun ternyata Hoseok sepertinya sangat menyukai Seokjin, jadi alih-alih marah dia malah memberi Seokjin cubitan sayangnya.
"Kamu itu gadis bebas tanpa batas, entah kapan bisa kumiliki sepenuhnya," ujar Hoseok memandang Seokjin dengan penuh kasih, lalu mengecup keningnya sebelum meninggalkan Seokjin sendiri.
Pengalaman Hoseok tentang Seokjin, mengajarkannya untuk tidak menunggu dan melihat Seokjin berjalan pulang menuju rumah. Karna Seokjin bilang padanya, sebelumnya, untuk jangan melakukannya dan Seokjin lega karna dia mau melakukannya.
Seokjin hanya perlu sendirian menikmati matahari yang terbenam perlahan, di saat-saat seperti itu Seokjin akan membatin, khusyuk, dan menceritakan tentang harinya kepadanya, sampai sang matahari menghilang dan membawa hawa dingin yang memaksa Seokjin masuk ke dalam rumah. Itu saat-saat terindah dan penuh kedamaian untuk dirinya.
.
.
.
Seokjin bolos pelajaran satu kali dalam seminggu, tepatnya jam pertama di hari selasa. Tiga jam yang sangat dia hindari, Hoseok sudah menegu berkali-kali menyangkut masalah ini karna perhatian. Namun Seokjin mengabaikannya sama sekali. Pak guru saja tidak protes, Seokjin sudah memberitahu ayahnya dan dokter juga memberi surat ijin untuk diberikan kepada wali kelas, kalau Seokjin punya penyakit parah seperti alergi setiap terkena sinar matahari di pagi hari. Semua percaya, hanya dokter itu yang tidak, karna dokter itu sendiri adalah kakaknya. Hehehehe...
Intinya Seokjin benci pelajaran olah raga dan harus berlari-lari keliling lapangan dulu di setiap pelajaran akan dimulai, dan aku lebih memilih membolos di kantin ketimbang bersusah payah untuk itu. Mungkin menurut pak guru Seokjin tidak membolos, tapi karna rasa bersalah padanya Seokjin akan menempatkan dirinya membolos pelajaran.
Tapi jangan salah mengira kalau Seokjin itu anak gadis yang tidak suka berolah raga, Seokjin pandai dalam berenang atau menari balet. Itu sudah dia tekuni sejak masih kecil, bahkan sebelum masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE
Короткий рассказAlternative Universe dimana Kim Seokjin yang kita kenal terlahir sebagai seorang gadis dan usahanya mengejar cinta sejatinya. Cerita bisa berbeda-beda setiap chapternya dalam bentuk oneshoot atau short story. Mostly KookJin dan TaeJin. Enjoy ya ga...