Sakit Hati

41 16 7
                                    

Hallo temen temen, kembali lagi dihari Sabtu. Yah maaf deh author kalian satu ini agak sibuk dah kek bos aja banyak jadwalnya.

Oh iya, seperti biasa jangan lupa vote, coment dan share cerita ini ke orang terdekat kalian dan kalau boleh sekalian follow juga.

Tanpa berlama-lama, ayo kita mulai...

Happy reading, guys!!!






Author POV

Terlihat di kediaman Rayhan hari ini diisi oleh tangisan dari seseorang yang pastinya sangat menyayat hati. Di dalam ruang kamarnya sembari melihat foto dari ponselnya dan ditemani oleh kedua temannya.

 Di dalam ruang kamarnya sembari melihat foto dari ponselnya dan ditemani oleh kedua temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah Ray, jangan nangis lagi!!" Ucap Alvaro menenangkan.

"Hiks gaaa!! Kak Karina marah sama aku, hiks tadi aja dia ngehempasin tangan aku hiks gamauu!! Aku takutt!!"

Tak lama pintu kamar Ray terbuka dan ternyata itu mommy Ray.

Tak lama pintu kamar Ray terbuka dan ternyata itu mommy Ray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, ayo makan udah dong nangisnya. Kalau adek takut adek harus minta maaf sama kak Karina, besok harus minta maaf yah!" Ucap mommy nya menenangkan dan kali ini berhasil.

"Mom, apa kak Karina bakal maafin Adek hiks?" Tanyanya lagi.

"Pasti,sayang makanya kamu harus usaha yah!" ucap sang mommy lagi memeluk anak kesayangannya itu.

"Iya, mommy. Rayhan hiks harus bisa dapat maaf dari kak Karina." Ucapnya lagi lalu mereka menuju ke lantai bawah untuk makan malam.

Sementara itu, di dalam kamar Karina sedang merangkai banyak hal di otaknya.

"Rayhan, kamu memang ga salah. Tapi tetep aja saya ga suka milik saya di monopoli." Ucapnya dengan senyuman smirk.

Tok tok tok

"Masuk!" Perintahnya.

"Lapor nona, kami sudah melaksanakan tugas yang nona berikan." Lapor mereka.

"Bagus, pastikan semuanya tertutup dengan sempurna." Jawab Karina dengan senyuman puas diwajahnya.

"Siap, sudah kami pastikan tak ada jejak yang tertinggal sama sekali!" Sahut mereka.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang