"adek bangun nak" ucap shania membangunkan anak semata wayangnya, sambil sesekali mencium pipi zee.
"adekk cintanya mamah bangun sayang, bangun yuk udah jam 7 loh, waktunya sarapan" ucap shania mengusap pipi zee.
Shania tersenyum melihat zee yang menggeliat berguling kekanan memeluk guling.
"bangun yuk dek.." ucap shania memeluk zee dari belakang, zee membuka matanya namun dia masih mengumpulkan niat.
"yuk cuci muka, mamah gendong" ajak shania
Mengangkat zee kegendongannya dan berjalan kekamar mandi.
"selamat pagi princess papah" sapa saktia saat melihat shania turun tangga sambil menggendong zee.
"pagi pah" ucap shania berjalan mendekati kinal yang berada dimeja makan.
Kinal tersenyum mengambil zee dari gendongan shania.
"muach makan yuk" ucap saktia mencium kening zee.
Zee menatap saktia
"mau main" ucap zee menunjuk taman samping.
"makan dulu ya sayang sini sama mamah" ucap shania.
Saktia mendudukan zee disamping shania, dia juga mendudukan diri di hadapan anaknya.
"sini aaa" ucap shania menyuapi zee sup ayam dan nugget dino.
Shania tersenyum menatap zee yang lahap makannya, sesekali dia menyuapkan dirinya sendiri bergantian dengan zee.
Setelah sarapan shania membawa zee ketaman karena anak itu terus merengek.
"mamah duduk disini ya dek, jangan main yang aneh ya" ucap shania duduk di ayunan mengusap pipi zee.
"iya mah" ucap zee langsung berlari menjauhi shania, dia bermain di bawah pohon.
Shania tersenyum sesekali mengfoto zee yang asik main di bawah pohon dengan mainan skopnya.
"mamah" teriak zee berlari kearah shania dan langsung memeluknya.
"kenapa sayang hey" ucap shania membalas pelukkan anaknya
"hiks..ada ulat mamah..hiks cacing takutt" ucap zee menangis
Shania membawa zee masuk kedalam rumah dan duduk diruang tv.
"udah-udah gak ada cacing, sini liat mamah" ucap shania melepaskan tangan zee dari lehernya.
"syuut udah jangan nangis, cacingnya udah ga ada sayang adek takut ya" ucap shania diangguki zee.
"takut zee" ucap zee memeluk shania kembali.
"syuut udah ah jangan nangis lagi" ucap shania
