Lisa pov."Lisa!" Kkkhh aku merasakan teriakan dari nona bos ku lagi, dan sialnya aku menyukainya. Lebih tepatnya menyukai semua tentangnya.
Sepertinya aku mulai gila hahaha.
Tok.. tok
Dengan santai aku mengetuk pintunya dan masuk kedalam.
"Ya nona bos, ada kesalahan apa kali ini" aku tidak takut lagi menghadapinya, aku malah tersenyum menatap wajah galaknya.
"Lihat ini, kenapa makananku ada daun ketumbar nya? Kamu tau aku tidak suka daun ketumbar. Haissh menyebalkan membuat mood makan ku hilang saja" Jennie mendengus sebal melipat kedua tangannya.
Just it? Hahahaha lucu sekali nona bos satu ini.
"Biar aku bantu memisahkan daun ketumbar nya nona bos" aku hendak memisahkan daun ketumbar dari makannya namun Jennie berdecak menggelengkan kepalanya.
"Tidak perlu, aku sudah tidak selera makan" cuek Jennie.
Hmm apa aku harus membawanya makan di kafetaria? Tidak ada salahnya juga mengajaknya makan ke sana.
"Nona bos, emm bagaimana kalau aku menemani mu makan di kafetaria?"
Jennie mengerutkan keningnya menatapku.
"Aku tidak terbiasa" Jennie mengerucutkan bibirnya setelahnya.
Aaagh kenapa dia imut sekali! Aku jadi ingin menciumnya.
"Cobalah sesekali nona bos, lagian itu tidak buruk"
"Aku benci kebisingan" huh banyak sekali alasan manusia mungil menggemaskan satu ini.
"Kamu hanya belum mencobanya nona bos. Makan di kafetaria menyenangkan, kita bisa mengobrol santai dan bertukar pikiran mengenai pekerjaan"
"Aku bukan teman mu" Jennie menekuk wajahnya, mungkin kah kekasih maksudnya? Hahaha mana mungkin, aku hanya terlalu percaya diri.
Jennie memang introvert, jarang sekali mau berbaur dengan karyawan dan rekan kerjanya. Dia hanya akan sendirian di ruangannya sampai akhirnya jam pulang kerja tiba.
Baiklah aku akan menawarkan makanan lain saja untuknya.
"Oke kamu adalah bos ku. Jadi makanan apa yang membuat mood mu kembali makan? Aku akan membelikannya"
Jennie diam dan aku sabar menunggunya.
"Belikan aku mandu" akhirnya, gadis mungil ini memang sangat menyukai mandu.
"Baiklah nona bos, aku akan kembali dalam sepuluh menit" aku tersenyum hangat lalu permisi keluar dari ruangannya.
-
Author pov.
"Makanlah, aku akan kembali ke ruangan ku" Lisa mempersilahkan Jennie memakan mandu nya.
"Temani aku" kata Jennie saat Lisa hendak pergi.
Lisa tidak dapat menyembunyikan kesenangannya, dia mengulum bibirnya ingin berteriak karena Jennie memintanya untuk tinggal.
"H-hem yah" Lisa dengan gugup duduk di depan Jennie.
Jennie mulai memakan mandunya, matanya berbinar merasakan kenikmatan mandu di mulutnya.
"Lucuu" gumam Lisa merasa gemas melihat pipi mandu Jennie bergerak naik turun saat mengunyah.
"Ukhuk ukhuk.." Jennie tersedak saat memakan mandunya dengan tergesa-gesa.
Lisa membulatkan matanya merasa khawatir dengan Jennie.
"Minum dulu haissh tidak ada yang mengambil mandunya, makanlah dengan perlahan" Lisa sangat panik, dia tanpa sadar memeluk Jennie sambil mengusap-usap punggungnya.
Mata Jennie mengernyit merasakan perih di tenggorokannya, juga mendesis menggaruk-garuk lehernya.
"Aku sangat khawatir" bisik Lisa mengusap lembut rambut Jennie.
Jennie hanya diam membiarkan Lisa memeluk dan mengusap rambutnya, dia juga tidak berniat memisahkan diri karena dia merasa nyaman dengan perlakuan lembut Lisa.
Lalu Jennie meletakkan dagunya di atas bahu Lisa, bibirnya tanpa sadar mengulas senyum saat merasakan Lisa menepuk-nepuk lembut punggungnya.
"Sweet" batin Jennie.
•••
Tbc
25/02/24
Emang boleh semanis itu.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
nona bos [Jenlisa]√
Fiksi Penggemarstart : 11/02/24 end : 05/05/24 plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.