∆\|CERITA KE-3
∆ |Tahap revisi jadi part di hapus untuk sementara dan setiap Minggu akan update|
⚠️ |SEQUEL
HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA|
•Kisah sepupunya Gus Fadlan.
∆ Deskripsi
Setiap rumah tangga pasti mempunyai ujiannya masing-masing,entah dari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada satupun perempuan yang mau menjadi yang kedua, tapi jika takdirnya sudah di gariskan seperti itu lantas mau bagaimana lagi, jalani dan ikuti saja alurnya akan berakhir seperti apa.
>>>HalwatulIzzakah<<< . . . . .
Dua Surga Untuk Gus Aqil By Dhea Farakhunnisa
*****
Hari ini seperti janjinya pada Aqila. Gus Aqil pun mengantar Aqila ke makam Pak Izhar untuk mendoakan laki-laki itu. Gus Aqil juga ingin mendoakan Pak Izhar.
Dan kini Aqila menatap makam Papanya dan langsung bersimpuh di depan makam Pak Izhar.
Nyatanya melihat makam pak Izhar saja membuat Aqila ingin menangis saat ini juga.
"Qila rindu sama Papa. Papa apa kabar di sana ?"lirih Aqila, mendengar suara Aqila yang begitu menusuk hatinya membuat Gus Aqil menoleh dan menatap dengan rasa bersalah kepada Aqila.
Andai saja waktu itu dia tidak memaksa untuk menyetir dalam keadaaan mengantuk mungkin Ayah gadis yang ada di sampingnya ini masih ada bersamanya, namun nasi sudah menjadi bubur, jadi untuk menjadi pelajaran saja bagi Gus Aqil agar tidak mengulanginya lagi.
"Papa tahu nggak, Ka Aqil nyebelin sama kaya Papa, slalu aja suruh Qila pakai hijab sama gamis. Qila nggak mau tinggal sama dia Pa, Ka Aqil nyebelin."Kata Aqila yang membuat Gus Aqil menatap penuh intes ke arah Aqila.
Tadi saja sedih sekarang curhat hal random kepada Papanya, entahlah Gus Aqil tidak mengerti dengan cara berpikir gadis itu.
"Qila mau sama Papa aja nggak mau sama ka Aqil, dia nyebelin Pa."Adu Aqila yang membuat Gus Aqil hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Tapi kamu istri saya Qila, kamu harus tinggal sama saya."Ujar Gus Aqil yang membuat Aqila langsung tersenyum saja dan tidak berniat untuk membalas perkataan Gus Aqil.
"Sudah mau malam Qila ayo pulang, lain kali kita main lagi ke makam Pak Izhar."Kata Gus Aqil.
Aqila hanya mengangguk saja, lalu gadis berhijab pasmina mocca itu pun menoleh dan memegang tangan Gus Aqil lalu mengajaknya untuk keluar dari makam.
Gus Aqil sempat terkejut dengan perlakuan Aqila yang memegang tangannya tadi, lalu hanya mengikuti saja langkah Aqila.
Tidak lama setelah dari makam Aqila mengajak Gus Aqil ke suatu tempat, yaitu danau tempat yang sering Aqila kunjungi, kebetulan tempatnya tidak jauh dari tempat pemakaman Papanya.
