🏅Chapter -63 BELAJAR KITAB🏅

428 18 1
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM
HAY HAY HALLO..

PARA ELBHA LOVERS, ATAU SIAPAPUN YG DI CRUSH IN DI CERITA INI. SEMOGA SEHAT SELALU. SIAPA YANG UDAH GAK SABAR BACA KELANJUTAN CERITA ELBHA? CUNG!

JANGAN SIDERS YA, MINIMAL VOTE DEH GAK MAKSA KOMEN LAGI GUE. DAH CAPEK

JANGAN LUPA FOLLOW IG: WP. ALQHIE_ELBHA SUPAYA DAPAT SPOILER LEBIH CEPAT. DAN TIKTOK WP.ELBHARRA YA...!

INGET, UANGNYA DITABUNG BUAT PELUK ELBHA VERSI NOVEL

HAPPY READING!

🥇🥈🥉

Amaliya sedang sibuk menyalin makna kitab Fathul Qorib di teras asrama sambil mendengarkan MP3 qoshidah dengan lagu, Tabarokallahu fii yang dibawakan oleh grup hadrah populer dari Pekalongan yang sedang viral. Rahma yang baru keluar dari asrama turut bergabung menyalin makna.

Tak lama kemudian, Alqhiea datang membawa kitab-kitab miliknya yang masih dasar. Maklum, karena memang ia baru setengah tahun menjadi santri di pesantren itu. Kitab Jurumiyah dan Mabadi' Fiqh adalah fokus belajarnya sekarang. Ditambah dengan Kitab Hidayatus Shibyan dan Matlab.

Meskipun Amaliya dan Rahma sepantaran dengannya, Alqhiea tidak merasa malu karena kitabnya paling rendah. Justru, ia sangat bersemangat agar dapat mengejar materi Kitab. Apalagi, setelah kepergian Elbha. Gadis itu makin terobsesi untuk belajar agama lebih dalam. Terlebih, gadis itu memiliki memori otak yang cepat tanggap. Jadi, tidak sulit untuk segera mengejar materi agar setara dengan teman sebayanya.

"Rahma. Kalo kitab-kitab gue ini udah kelar, gue udah bisa naik derajat Kitab kayak lo dong? Tanya Alqhiea polos.

" Ya bisa, lah. Makanya yang semangat jangan bolos mulu! " jawab Rahma.

"Iya, iya. Kagak bolos, deh. Gue kan pengen cepet sekelas sama kalian. " kata Alqhiea dengan wajah agak sedih, tapi tetap semangat. Ia segera membuka Kitab Mabadi' Fiqh, dan mulai memenuhi makna karena sebentar lagi bulan puasa. Sesuai adat yang berlaku di pesantren ini, akan diadakan legalisir kitab sebelum ujian dan menjelang bulan Ramadhan setelah liburan para santri. Se-bandel apapun Alqhiea, ia tetaplah gadis dengan ambisi nilai sempurna.

Malam hari di pesantren. Suara Kyai Adnan yang sedang membalah Kitab menggunakan speaker terdengar merdu di seluruh penjuru pesantren. Beliau sedang mengaji kitab Riyadhus Sholihin bersama para santri putra senior seperti Kang Misbah. Sedang santri yang tidak mengaji Kitab tersebut, memiliki jadwal mengaji Kitab lain sesuai tingkatan.

" Ya Allah... Gue lupa. Tadi disuruh ke ndalem, " Sore tadi, Alqhiea memang dipanggil oleh Kyai Adnan ke ndalem. Ia diperintahkan untuk mengejar materi Kitab dengan Gus Elbha malam ini di ruang keluarga ndalem setelah Gus Elbha selesai ngaji kitab dengan santri kelas 3 Tsanawi. Gadis itu segera bangkit dang ngeloyor pergi ke ndalem.

Sekarang, disinilah Alqhiea. Di ruang keluarga ndalem yang sepi. Ia duduk di karpet, menulis salinan matan Jurumiyah yang belum selesai juga. 'Tulisan Arab gue jelek amat sih. Padahal tulisan indo bagus," gumamnya sambil mencoret-coret pinggiran Kitab. Asal kalian tau, Alqhiea ini tipikal cewek yang buku atau kitabnya nggak pernah sepi dari coretan. Entah itu curhatan, atau gambaran.

"Ehm.. " Terdengar suara orang berdehem, membuat Alqhiea terkejut dan salah tingkah.

" Eh, Kak. Eh, Gus Elbha, " sapanya agak bingung karena belum terbiasa memanggil Elbha dengan embel-embel Gus.

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang