5. Jalan-jalan

63 15 0
                                    

Ferreira, Tahun 1276

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ferreira, Tahun 1276

Waktu berjalan bagai merangkak. Sepuluh tahun telah berlalu, dan tentu saja, ada banyak perubahan selain dedaunan yang mulai berguguran di kawasan Alejarse. Benar, musim gugur.

Dalam jangka waktu sepuluh tahun itu, seorang anak kecil telah tumbuh menjadi gadis berusia tujuh belas tahun yang cantik dengan diberkati kulit kuning langsat serta rambut brunette yang panjang. Dia selalu mengurai rambutnya yang indah dengan kain putih yang dilipat lalu digunakan sebagai bando. Tidak ada lagi poni seperti saat ia masih kecil.

"Karina! Hari ini ujian terakhirmu, bukan?" Pagi-pagi sekali, Esther berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Karina! Hari ini ujian terakhirmu, bukan?" Pagi-pagi sekali, Esther berteriak.

"Iya, Ibu!" Karina menjawab saat masih menyisir rambut panjangnya di kamar.

Setelah selesai dengan rambutnya, Karina mengambil alat tulis yang diperlukan untuk ujian. Hari ini, Eric sudah berjanji untuk mengantar di hari terakhir ujian sang putri. Karina pun semakin bersemangat, biasanya ayahnya itu pagi-pagi sudah pergi bekerja di pesisir pantai.

Karina melambaikan tangannya kepada Esther yang berdiri di teras rumah. Dua sosok itu berjalan menjauh dari rumah. Setelah menemukan kereta kuda di permukiman yang ramai, mereka pun langsung naik.

Kereta kuda terus melaju melewati jalanan desa. Dan sekitar dua puluh menit kemudian, kereta kuda berhenti di depan gapura yang bertuliskan,

AKADEMI TINGKAT AKHIR FERREIRA

Eric lebih dulu turun dari kereta, kemudian dia membantu Karina.

"Setelah ini Ayah mau ke mana?" tanya Karina seraya merapikan tas selempang di pundak.

"Ke distrik sebelah membeli bahan masakan. Kaki ibumu tadi kurang sehat."

Mendengar itu, Karina mengernyit.

"Kamu fokus dengan ujiannya saja, ya, Anakku." Eric mencubit pipi putrinya. Kemudian dia kembali menaiki kereta kuda, pergi meninggalkan area akademi sembari melambaikan tangannya.

Karina menghela napas sembari balas melambaikan tangan. Mengingat usia Esther sudah menginjak kepala empat, tentu saja masalah yang berkaitan dengan tulang dan otot selalu menghantuinya. Karina selalu tahu hal itu, walaupun Ayah dan Ibunya menyembunyikan masalah itu agar putri mereka fokus dengan pendidikan.

SEPARATED [Vol. 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang