✳️✳️✳️
“Choi Ji Ran?”“Benar Nyonya Kim. Dia adalah mahasiswi di kampus Tuan Kim mengajar.”
Senyuman tak ramah seketika terbit di sudut bibir Hara tatkala ajudan pribadinya memberitahu perihal identitas Ji Ran yang disebut sebagai kekasih gelap suaminya.
“Ck! Bagaimana bisa Kim Namjoon menyukai anak kecil seperti itu?” ucap Hara sambil menatap foto Namjoon dan Ji Ran yang diambil diam-diam oleh ajudannya.
“Berapa lama mereka berhubungan?” tanya Hara lagi.
“Satu tahun.” jawab sang ajudan. Hara kembali tersenyum remeh sambil menyesap sebatang rokok yang tinggal setengah.
“Kau mendapat alamat gadis itu?”
“Ya. Dia tinggal di apartemen yang tidak jauh dari kampusnya.”
Hara mengangguk sesaat lalu menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Setelah itu ia menoleh pada ajudannya lalu berkata, “Selama dua tahun aku menikah dengannya – dia bahkan tidak pernah sedikit pun bersikap manis padaku. . . Tapi gadis kecil ini—” Hara kembali menatap foto di tangannya lalu melanjutkan lagi ucapannya, “Apa yang dia lakukan sampai membuat Namjoon menyukainya? Dan bagaimana bisa dia begitu berani menyentuh suami orang lain?”
Hara menggigit bibirnya sejenak kemudian ia menatap ajudannya dengan tatapan penuh amarah, “Bereskan anak kecil ini.”
“Baik Nyonya.”
Setelah itu sang ajudan pun membungkuk hormat pada Hara kemudian ia keluar dari ruangan bosnya itu. Sedangkan Hara ia kembali menatap foto Ji Ran selama beberapa detik, setelah itu ia meremas foto itu dengan keras lalu membuangnya ke lantai.
*
“Congratulation.”
Ji Ran tersenyum lebar saat Namjoon menyerahkan sebuket bunga dengan sebuah paper bag padanya.
“Thankyou, prof.” ucap Ji Ran sambil menerima hadiah-hadiah tersebut.
“Aku bangga padamu.” ucap Namjoon. Ji Ran hanya tersenyum sambil menatap bunga dan hadiah yang diberikan Namjoon untuknya.
“Ini apa?” tanya Ji Ran kemudian.
“Bukalah.”
Ji Ran meletekan buket bunga ke atas meja kemudian ia melihat isi paper bag yang Namjoon berikan untuknya.
“Wow!”
Ekspresi kaget bercampur bahagia seketika terukir di wajah Ji Ran saat membuka hadiah yang Namjoon berikan – ternyata sebuah kalung berlian yang harganya tidak main-main.
“Prof, ini—”
“Kau suka?”
Ji Ran hanya diam dengan mulut menganga tak percaya. Lantas Namjoon tersenyum manis lalu mengambil kalung tersebut kemudian memakaikannya ke leher Ji Ran.
“Cantik.” ucap Namjoon.
“Prof~”
Namjoon terkekeh pelan lalu menarik Ji Ran ke dalam pelukannya, “Kau sudah bekerja keras, Nona Choi.” ucap Namjoon. Ji Ran hanya bisa membalas pelukan Namjoon sambil menahan rasa harunya karena hadiah yang Namjoon berikan serta rasa haru karena kemenangan yang ia peroleh atas lomba mendisain hall SCH yang ia ikuti.
“Kau sudah bekerja keras.” ucap Namjoon. Ji Ran mengangguk sesaat lalu menjauhkan kepalanya agar ia bisa mendongak melihat wajah Namjoon, “Ini juga berkat bantuan Profesor sehingga aku bisa memenangkan lomba tersebut.” ucap Ji Ran.