16 - RAINY NIGHT

134 14 0
                                    



















• L O V E A G A I N •

Sejak malam itu, Alana tidak bertemu lagi dengan Keith. Selain dia yang mengurung dirinya sendiri di kamar dan hanya keluar ketika dia ingin, kelihatannya Keith juga terlihat lebih sibuk dari biasanya sampai-sampai dia harus pergi pagi-pagi sekali dan pulang larut malam.

Besok adalah hari Minggu. Dari yang sudah-sudah Alana tahu bahwa hampir setiap weekend Keith akan menghabiskan waktunya di lapangan menembak atau berolahraga seperti menunggang kuda dan tinju. Tapi pagi tadi saat Alana hendak menuju dapur dan Keith tengah berada di sana, tanpa sengaja Alana mendengar obrolannya ditelfon dan pria itu sepertinya ada jadwal penting keluar kota besok.

Hilang sudah kegamangannya untuk membatalkan janji ikut bersama Basti ke panti asuhan, Keith akan pergi dan dia pun bisa pergi. Maka bersorak, Alana tersenyum sambil menutup pintu kamarnya, oh, sejak dua hari lalu lebih tepatnya sejak kejadian malam itu Keith tidak tidur di kamar mereka. Entah tidur dimana, Alana tidak peduli.

Dan wanita itu sudah akan melompat kegirangan ke atas ranjang saat pintu  dibuka dari luar, menampilkan sosok Keith yang menatapnya datar. Untuk sesaat keduanya saling bertatapan dalam diam sebelum Keith masuk dan berjalan menuju walk-in closet, mengabaikan Alana yang berdiri bingung.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Lantas sadar ketegangan diantara mereka masih ada, perlahan Alana memilih berjalan keluar lalu turun menuju dapur untuk menghampiri Mark yang tampak asyik membuat sesuatu.

"Oh, selamat malam Alana! Kebetulan sekali." Pemuda itu berseru cerah, sebelah tangannya sibuk mengeluarkan sesuatu dari cetakan.

"Duduklah dan tolong berikan pendapat mu soal menu baru ku."

Menurut, Alana duduk di atas kursi di depan counter dimana Mark sudah menyajikan sepiring waffle coklat dengan topping buah strawberry yang disiram saus coklat.

"Selama ini aku selalu menyukai menu-menu original, menurutku yang asli tidak akan pernah tertandingi. Tapi kemarin aku melihat Eric sedang membaca resep waffle coklat, kau tahu kan aku selalu lebih baik darinya? Jadi ketika dia masih membacanya, aku sudah membuatnya lebih dulu."

Terkekeh, Alana mengangguk-angguk saat sepotong waffle sudah masuk ke dalam mulutnya.

"Bagaimana? Aku hebat bukan?"

"Waaah." Untuk sesaat Alana dibuat tidak bisa berkata-kata dengan sensasi rasa manis, asam, sedikit pahit, juga segar dari perpaduan waffle coklat, lelehan dark chocolate dan strawberry.

Tapi kemudian dia mengangguk-angguk sambil mengacungkan 2 jari jempolnya pada Mark yang lalu bersorak senang.

"Lezat sekali. Manisnya pas, perpaduan saus dark chocolate dan buah strawberry nya sangat menyegarkan. Wah, kenapa kau pandai sekali memasak?"

Saat Mark mengangguk-angguk senang dipuji, Alana melahap lagi sepotong waffle itu dan pada saat yang bersamaan Keith turun dengan sudah berpakaian lengkap.

"Saya akan membawa koper anda." Keith mengangguk pada Eric yang lalu berjalan menaiki anak tangga.

Membuat Mark menatap ke arah mereka.

LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang