Chapter 11

200 30 8
                                    

Maaf sudah membuat kalian semua menunggu cukup lama. Author sedang dalam kondisi tidak bisa menulis. Mama author dan mertua author sakit disaat bersamaan jadi author kesulitan bagi waktu karena mondar-mandir kerumah mertua-rumah ortu. (Iya, author dah bersuami dan dah berumur legal, tapi masih dibawah 30 tahun loh ya hehe)

Panas. Uap panas serta lava cair yang masih mengalir terasa sangat panas, bahkan meski (Name) dan Shido sudah memakai liontin berisi sihir pelindung dan peredam panas dari Nagi, mereka berdua tetap merasa kepanasan. Nagi tidak ikut karena harus memulihkan mana yang terkuras demi membuat liontin khusus tersebut, ditambah dia hanya bisa membuat dua dengan jumlah mana yang ia miliki.

(Name) berjalan dengan lunglai, hawa panas yang ia rasakan membuatnya kehabisan stamina lebih cepat. Langkah pelannya memperlebar jaraknya dengan Shido.

"Bisakah kau berjalan lebih cepat? Kau terlihat seperti siput sekarang" omel Shido.

"Tidak bisa, tenagaku terkuras banyak karena hawa panas ini. Kalau kau mau aku lebih cepat, setidaknya bantu aku!" (Name) jadi merasa kesal karena terus-terusan diomeli oleh Shido, ditambah hawa panas disekitarnya membuatnya menjadi lwbih mudah tertelan emosi.

"Ck" Shido berdecak kesal, namun ia tetap berjalan kembali ke tempat (Name) dan menggendong wanita itu seperti karung beras.

"Tidak bisakah kau menggendong dengan cara yang normal? Kepalaku pusing!" omel (Name) sambil memukuli punggug Shido dengan kedua tangannya yang lemas, yang jelas tidak akan membuat pria itu merasa sakit sama sekali.

"Berisik! Sudah merepotkan, banyak maunya! Sudah untung kau kugendong daripada kutinggalkan tergeletak seperti gelandangan" Omel Shido lebih keras, kali ini disertai sebuah tabokan di pantat wanita yang berada dalam gendongannya.

"Pelecehan!" teriak (Name).

"Tidak bisa disebut pelecehan jika pelakunya suamimu sendiri" ucap Shido dengan nada bicara yang jelas sedang meledek wanita itu.

Tau jika terus meladeni pria berkulit gelap tersebut tidak akan habisnya, ia memilih diam dan menahan kekesalannya, sekaligus menahan pusing dan mual. Namun, justru pria itu yang memang sedang ingin membuat istrinya naik darah, ia lanjut meledek sang wanita.

"Kau berat"

Dua kata, hanya dengan dua kata itu Shidou berhasil membuat (Name) kehilangan kontrol emosinya. Dengan brutal, ia menjambak rambut sang suami dan membuat Shidou kehilangan keseimbangannya, mereka berdua akhirnya jatuh bersama dengan (Name) yang masih belum melepas jambakannya. Sukses membuat pria itu mengaduh kesakitan.

"Aduh, iya, iya maafkan aku! Aku hanya bohong, sungguh!" pinta Shidou sambil berusaha melepaskan genggaman tangan (Name) pada helaian rambutnya.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka ke puncak dengan Shidou yang menggendong (Name), kali ini dipunggungnya, yang masih terus merengut kesal.

to be continued~

Substitute Queen | Bluelock x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang