Dapur Rumah kediaman Tanumihardja.
"Fyuhh akhirnya selesai. Shan, kamu panggilin yang lain yaa." Ucap Ve saat setelah selesai menyiapkan makan siang yang ia buat bersama Shani.
"Okey Bunda." Shani memberi gerakan Hormat sambil berjalan ala ala paskibraka. Ve pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Ada ada aja anaknya Boby." Ucap Ve.
Tok tok tok.
"Gee, ayok turun udah siap semua di bawah." Shani langsung masuk ke kamar Gracio.
"Mana Gege?" Tanya Shani.
"Tuh, lagi di kamar mandi. Kenapa Shan?" Tanya Mario.
"Ayo ke bawah, bunda udah siapin makanannya." Ajak Shani.
"Ayo. Eh guys ayo di tunggu tante Ve di bawah." Mario memanggil yang lainnya sedang bermain game.
"Iyaa bentar lagi kelar." Ucap Aldo tanpa menoleh.
Tak lama Gracio keluar dari kamar mandi. "Udah selesai?" Tanya Gracio.
"Hmm. Udah Gee, yang cewek pada dimana?" Tanya Shani.
"Di kamar kamu, coba aja kamu susulin dulu. Mereka biar aku yang ngurus." Jawab Gracio.
Shani pun langsung keluar kamar Gracio, menuju kamarnya.
Tok tok tok.
"Guys ayok ke bawahh!" Shani sedikit berteriak karena kamarnya di kunci.
Sisca pun membuka kamarnya, "Eh udah selesai Shan?" Tanya Sisca.
"Udah, ayo kebawah." Ajak Shani.
"Bentar itu anak anak lagi pada ngerumpi, gue panggilin dulu." Ucap Sisca.
"Ayoo ke bawah. Jangan kelamaan, bunda udah nungguin." Ucap Shani.
Sesampainya di ruang makan. Soleh terkejut gembira melihat makanan yang tersaji di meja makan. "Wiiiihhh, banyak banget makanannyaa. Tante yang masak semua?" Tanya Soleh semangat.
"Enggak semua, sebagian di masak sama maid, Tante cuma masak yang tante mau aja. Ayo ayo di makan." Jawab Ve.
"Gue makan kaya gini setiap hari sih, hidup gue pasti sangat sangat bahagia." Ucap Soleh.
"Iyaa gue juga sama." Sambung Mario.
"Udah jangan berbicara kalau di meja makan. Setelah ini, ada yang mau tante bahas sama kalian." Ucap Ve
"Siap tante." Ucap mereka kompak.
After lunch.
"Ekhem. Kita ke ruang keluarga." Ucap Ve lalu berjalan meninggalkan Gracio Cs yang baru selesai makan.
Ketika semuanya sudah berkumpul dan duduk di sofa, Ve langsung memulai pembicaraan.
"Kalian udah tau apa yang mau tante bahas?" Tanya Ve.
"Sejujurnya belum tan, tapi kalau dari ucapan Gracio tadi, ini ada sakutpautnya sama Mafia keluarga Tanumihardja." Ucap Mario mewakili yang lain, karena mereka hanya diam untuk sesaat.
"Yap betul, Shani. Bunda boleh minta tolong temen temen kamu yang cewek buat ke kamar kamu dulu? Kamu temenin ya." Ucap Ve.
"Tapi bun-!" Ucap Shani terpotong ketika melihat Gracio menggelengkan kepalanya. "Baik bunda, ayok guys kita ke kamar dulu." Aja Shani dan yg lain pun mengikuti.
"Oke, pertama. Saya bakal ngejelasin semuanya ke kalian. Bisnis keluarga Tanumihardja itu berawal dari perdagangan Bahan bangunan, furniture, merembet ke bidang perkebunan, peternakan dan juga arsitektur. Yang publik tau, hanya sebatas itu usaha yang di miliki keluarga kami. Tapi, sebenarnya yang utama adalah Black Market, kami menjual persenjataan, bahan kimia berbahaya, hewan hewan langka sampai organ tubuh manusia, kami menyediakan jasa bodyguard pada para petinggi petinggi negara. kami juga yang membuat permainan harga pasar dunia stabil untuk ke seharian. Gak sedikit orang yang mau menggeser posisi kami, tapi sampai saat ini kami masih bisa berada di puncak rantai makanan karena dukungan dari para yakuza dan mafia lain di setiap negara di barat." Ucap Ve menjeda penjelasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Part
Fanfiction"Maafin aku yang udah ingkar janji." "Aku maafin kamu udah lama, cuma sekarang aku udah terbiasa sendiri." (Squeel Story Gee.)