BAB 6

6 4 0
                                    

"Assalmualikum anak cantik?" wanita paruh baya berhijab syar'i membuka pintu ruang rawat Jihan. Tawa renyahnya mewarnai wajah kalemnya, bersama laki-laki kecil menggemaskan di ikuti Leaki Paruh baya bermata elang. Sangat mirip dengan Devano, memang dia adalah ayah kandung Devano.

"Walaikumsalam om, tante"

"Gimana sayang? Udah merasa baikkan?"

"Alhamdulillah tente"

"Lain kali hati-hati, jaga kesehatan. Kalo uda terkena typus itu harus serba hati-hati jaga pola makannya, semua harus higienis nggak boleh makan sembarangan" Farah menasehatinya sambil mengelus puncak kepalanya lallu menciumnya. Jujur Jihan merasa sangat nyaman sekali, akhir-akhir ini jarang sekali ia mendapat perlakuan seperti ini dari orang tuanya.

"Iya tante" senyum tetap manis meskipun wajahnya masih pucat

"Hm, tante kapan sampe dirumah kakek? Kok nggak bilang-bilang Jihan? Biasanya_" belum selesai biacara laki-laki itu muncul dan asal menyahut obrolan mereka

"Gimana mau bilang loe kayak kebo tidur mulu" ejeknya santai sambil bersandar kursi memainkan ponselnya. Apalah daya Jihan membalasnya

"Devano, emang diakan lagi sakit." jawab mamanya

"Dia tu ma, kalo nggak minum obat sama kencing nggak bakal bangun, dasar kebo! Gimana mau sehat coba nggak mau gerak dikit-dikit, gue yang jadi baygon disini" Omel Devano

"Bilang aja kamu kesepian, tidurpun kamu betah nugguinnya" Goda lelaki paruh baya bernama Bagas.

"Papa apaan sih!" Devano mencoba menyembunyikan kesalahtingkahannya. Dan seisi ruang menertawai tingkahnya kecuali Jihan. Dia hanya mencebikkan bibirnya dan menahan tawanya.

Ckleek!

Hendel pintu terbuka, Farel, Erika, Aldo dan Alea datang dengan masih mengenakan seragam putih abu-abu.

"assalamualikum om tante? Maaf tadi masih mengurus administrasi sebentar" Farel dan Erisal segera menyalami kedua orang tua Devano

"walaikumsalam, iya nggak apa-apa, ini pa_"

"Ini Erika Tante temen farel sekelas saya juga Devano" farel segera menyela biacara Farah, karena tahu apa yang akan dikatakannya

"Eheeemmm!!" Devano memincingkan matanya sekilas sembari memainkan mobile legend diponselnya. Pantas saja Erika langsung membulatkan mata ke arah Devano.

"Kak Aldo" Sapa Jihan dengan riang, meskipun dia sedang sakit dia. Entah mengapa dia selalu antusias terhadap Aldo. Aldo hanya tersenyum mendekti brangkar.

"Udah baikan?" Tanya Alea mengelus puncak kepalanya. Dan dibalas dengan anggukan kepala oleh gadis cantik tersebut.

"Kak Aldo sama Kak Alea tadi pulang bareng?" Tanya Jihan

"Iya iyalah, orang dia pacarnya!" Sahut Devano ketus. Jihan hanya menautkan alisnya heran dan memutar bola matanya malas. Melihat Jihan dan Devano kedua sejoli itu hanya tertawa seraya memnggelengkan kepalanya

"Iya, soalnya kan mau jenguk kamu" Jawab Alea dengan senyum ramah

"Heran gue, sama Aldo aja ramah banget" Gumamnya.

***********************************

Setelah Jihan diperbolehkan pulang, orang tua Devano langsung pulang kerumah Jalal, pasalnya Jihan akan dirawat dirumah sang kakek mengingat orang tua mereka tidak sedang berada dirumah. Namun Jihan menolaknya dengan alasan akan sangat merepotkan, dan sakitnyapun tidak terlalu parah. Seperti biasa dirumah sudah ada Bibi Narti yang selalu siap merawatnya. Farel ataupun Jihan tak akan merusak quality time Devano bersama keluarganya.

Back streetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang