'°•Together•°'
Author POV
Anzhe melirik ke sekitar sambil menyerang dua monster di hadapannya, ia membuat goresan-goresan dalam secara berulang. Hal itu cukup untuk menumbangkan kedua monster di hadapannya,sebagai 'sentuhan terakhir' ia menusuk kepala monster itu,memastikan bahwa mereka benar-benar mati di tangannya
Anzhe menengok ke sekitar,melihat Deon yang masih berada di tunggangannya,belum menyerang monster apapun. Selama ia ingin menyerang selalu saja ada Lianne atau anggota pasukan miliknya yang membunuh monster monster itu lebih dulu
"Count kau tidak ingin menyerang?"
Anzhe bertanya pada Deon di iringi ejekan di kalimatnya,dan langsung di balas acungan jari tengah dari DeonDeon turun dari kudanya,ia menyiapkan kuda kuda dengan meloncat,dengan kedua belati di tangannya ia bergerak dengan kecepatan di atas rata-rata orang normal
"Kuda-kuda itu!? Jangan jangan!"
"Kapten akan menggunakan teknik itu!!"
"TIDAKKKK!"
Para anggota bergerak dan langsung menghalangi pergerakan Deon
"HENTIKAN KAPTEN!!"
Monster yang hendak di serang Deon mengubah arah serangnya,bergerak menuju Anzhe. Tentu ia sudah siap akan itu,tak lama tubuh monster itu sudah penuh dengan cabikkan dari Anzhe,juga cipratan darah di baju Anzhe yang semakin banyak. Sekarang ia memperhatikan Deon yang masih dikerumuni oleh pasukannya
"Huwaa! Kapten! Apa anda baik baik saja?"
!?
"Hey apa yang kalian lakukan!? Ini bahaya!! Ia sekarang kabur"
Deon melirik ke Anzhe yang memasang poker face dan peace sign di tangannya(Mirip mirip kek gini lah wkwkwk)
"Anda sedang mencoba melakukan hal berbahaya! Barusan anda akan menggunakan 'teknik' itu kan!?"
Laki-laki yang berada di hadapan Deon memegang bahunya dan berbicara di depan wajahnyaTeknik yang mereka maksud adalah teknik milik Deon yang dapat melampaui kecepatan maksimum kakinya dan kekuatan tangannya selama sesaat,cara ini terbilang brutal yang membuat kekuatan dan kecepatan fisiknya melampaui siapapun,tapi dapat menyebabkan cedera tulang dan otot setelah pertarungan.
Selagi Deon dan pasukannya berdebat,seorang laki laki bersurai coklat panjang memotong pembicaraan mereka
"Permisi, penaklukan sudah selesai. Jadi saya rasa kita harus kembali ke tempat kompetisi sekarang"
"Apa!? Secepat itu? Tidak! Bawa lebih banyak monster lagi kemari!!!"
Deon menyahut dengan wajah konyolnya,tentu itu hanya bisa disimpulkan oleh Anzhe yang kini ber-sweetdrop"Begini,walaupun anda berkata begitu....kita harus menyisakan beberapa monster untuk kompetisi berburu nanti"
Si pria surau coklat itu ikut ber-sweetdrop di sebelah Anzhe,lalu terdiam memikirkan sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [Male!OC] (HIATUS; WAITING FOR S2)‼️
FanficI'm Not That Kind Of Talent x Male!OC Anzhe Naese Anak kedua dari keluarga Naese, keluarga bangsawan yang menyandang status Duke. Mereka bersikap netral akan kekaisaran namun memiliki dampak besar. Anzhe tumbuh besar dengan ingatan yang cukup menaku...