BAB 21

1.4K 83 4
                                    

Playlist_song by :
Charlie Puth - Attention (Slowed Version)

Happy Reading !!!

• • •

Malamnya, sesuai janji Amberly. Kini sosok Xillian dengan setelan jas mewah ditubuhnya, sudah berdiri tenang bersandar pada mobilnya.

Dengan kedua tangan masuk dalam saku celana. Xillian tersenyum tipis melihat Amberly, pasangannya keluar dari dalam rumah gadis itu.

Bukan dress indah bak seperti putri negeri dongeng.

Amberly dengan santai menuruni anakan tangga teras rumah, mendekati Xillian. Dengan balutan mini dress hitam polos.

(Contoh ilustrasi dress yg Amberly kenakanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh ilustrasi dress yg Amberly kenakanan.)

"Hi, apa kau menunggu lama? Sorry." Ucap Amberly sekedar basa basi.

"Nope." Balas Xillian menggedikan bahu acuh, berdiri tegak dan membukakan pintu mobilnya untuk Amberly.

"Thank you." Tulus, ucap Amberly. Tanpa sadar menggerakan tubuhnya sedikit merendah, layaknya sosok Elisabeth yang seorang bangsawan.

Namun, Xillian yang hanya melihat itu sebagai candaan ikut bergabung dan balas membungkuk dengan tangan kiri dibalik punggung dan tangan kanannya meraih lembut jemari ramping Amberly.

Cupp!

Satu kecupan cukup lama Xillian berikan. Membuat si empunya jari diam termenung sesaat. Kembali merasa deja vu.

"Just for you, My Lady." Ucap Xillian berbisik lembut tepat setelah melepaskan kecupannya pada punggung tangan Amberly.

Sontak, senyum lebar dan manis terbit diwajah Amberly. Sudah berapa kali Amberly, ah salah tapi Elisabeth mengatakannya. Dirinya sangat menyukai suasana seperti ini.

Hanyut dalam buaian perhatian para pria. Yang mana mereka hanya tunduk dibawah pesonanya.

Setelahnya, keduanya masuk kedalam mobil dan pergi menuju tempat yang sudah Xillian reservasi terlebih dahulu.

Sebuah restoran mewah, yang hanya berkuasa saja yang bisa masuk kedalam resto tersebut. Namun,

Tapp!!

Amberly dan Xillian yang baru saja memasuki ruang lantai atas, dibuat diam membeku diambang pintu. Dengang tangan kanan Amberly melingkar dilengan kiri Xillian.

Keduanya tidak menyangka akan mendapatkan pemandangan, yang keduanya pun bingung. Apakah ini bisa disebut asing atau familiar.

Sebab, tepat dengan jarak dua meja didepan Amberly dan Xillian.

Disana, terdapat sosok Moris yang ternyata juga tengah makan malam. Dan yang membuat Amberly jengkel, sosok wanita yang tengah bersama Moris lah yang menganggu pemandangan Amberly.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang