Bab 11.

20 3 1
                                    

Aul membuka matanya,, dia melihat sekeliling ruangan "aku dimana!!" Tanya aul

"Aul kau sudah sadar.....!!!" Tanya umay

"Apa yg terjadi may...tadi kita kan di perpus,,,," tanya aul,,,,aul duduk dari tidurnya,, dia memegang kepalanya yg terasa pusing

"Kamu tadi pingsan..." Jawab deca yg berdiri di sebelah umay

"Hah!! Pingsan!! Terus siapa yg membawa aku kemari" tanya aul karena di dalam ruangan itu hanya ada deca dan umay

"Kak atha yg membawa kamu kemari" jawab umay

Mendengar nama Atha auk mengingat percakapan itu tadi 'bahwa dia sebenar nya istri dari Atha,,, dia juga bukan anak kandung orang tua yg selama ini ia panggil dengan sebutan Uma dan ayah,'

"Kenapa ini harus terjadi kepada ku hiks...hiks a_ aku nga_ngak sanggup hiks..men-erima kenyataan nya"

"Aku,, bukan gadis yg kuat....aku tidak kuat hiks....kenapa takdir seperti ini,,,,kenapa aku sangat kecewa dengan takdir yg kupilih,, sungguh aku sangat kecewa karena aku bukan anak kandung dari orang tua yg selama ini ku panggil ayah dan Uma..kenapa!!! " Teriak aul sambil menangis

Kedua sahabat aul, ikut menangis,,,,mereka memeluk aul "kau harus tetap kuat...Karna kami ada bersama" ujar umay

Aul dan kedua sahabatnya saling menguatkan kan,,,, sekitar 5 menit mereka berpeluk kan, sambil menangis

"Oh,,,, ayo-lah aul Jagan menangis lagi,,,apapun masalah yg kamu alami,, kami akan selalu ada di samping mu...tidak masalah kalau mereka bukan orang tua kandung mu,,, tapi mereka sangat menyayangi mu...untuk apa kau kecewa dengan takdir yg telah kau pilih,,, toh kau mendapatkan begitu banya hal yg istimewa,,,,,sekarang kau harus menikmati dan bersyukur aul..." Ujar deca mengusap air mata yg mengalir di pipi aul

"Kamu harus bersyukur aul,,,kamu yg mengajarkan kami bersyukur, apa yg telah terjadi itu adalah takdir yg telah kita mintak sendiri di lauhul Mahfudz,,,,kau adalah gadis yg istimewa, gadis spesial"

"Hhmmm,,, apa aku bisa menghadapinya..." Tanya aul

"Kamu pasti bisa,,, kalo kamu tidak bisa, harus di bisakan,,,,dan dalam menghadapi setiap masalah yg datang kepadamu kami aka ada di sebelah mu" ujar umay

"Kami akan ada selalu untuk kamu,," ucap deca

"Kalian janji ngak akan ninggalin aku kan,,, promise" ujar aul mengulurkan kan kelingking nya

"Hmm ya... I'm promise.."

"Promise"

Tok..tok...

"Apa kami sudah boleh masuk,,, apa acara kalian udah selesai..." Tanya Malino

"Hmm,," aul, umay dan deca saling pandang lalu berteriak "yaaa, silakan masuk" ujar ketiga sahabat itu sambil tertawa

Atha berjalan mendekat kearah ranjang aul,,, kedua sahabat aul yg ada di sana tadi menjauh dari sisi ranjang

Atha dududk di ranjang aul "kenapa kamu tidak makan pagi hmm..." Ujar Atha membelai wajah aul

"Dari mana kakak tau aku ngak makan pagi" tanya auk bigung

"Apa penyebab gula darah seseorang turun," tanya balik Atha

"Karna ngak makan" jawab aul

"Dan itulah jawaban nya,, gula darah kamu turun,,, di tambah kamu agak syok,,, itulah penyebab kamu pingsan" ujar Atha menarik hidung kecil aul

"Sekarang ayok buka mulut mu" ujar Atha menyuap kan aul bubur

"Hmm..kak sejak kapan aku menjadi istri kakak" Tanaya aul sambil merunduk

"Semenjak,,,,hari pertama kakak datang ke desa ini" jawab nya

"Wah,, kakak serius..." Tanya aul

"Hmmm,, iya"

"Artinya,, selama ini aku sudah berdosa, karna aku tidak perna melayani kakak sebagai seorang suami,, dan aku selalu membantah apa yg kakak katakan, aku sering sekali membentak kakak..sungguh aku sangat ber dosa kepada suami ku"
Ujar aul sambil menunduk

Atha terharu mendengar perkataan aul,, yg mana aul menerima dengan lapang dada sebagai suaminya

"Kamu tidak marah, kamu tidak membenci kakak kan seperti di novel atau di film" tanya Atha

"Ini kisah kita kak, bukan kisah seperti di novel dan film, ini kisah Atha dan aul" ujar aul

"Kamu menerima kakak menjadi suami mu" tanya Atha, aul mengangukan kepalanya

"Aku mengajar kan kepada para sahabat ku untuk selalu bersyukur dan menerima dengan lapang dada,,  apa yg telah terjadi,, biar lah terjadi,,, sekarang aku hanya ingin bersyukur dan menanti hikmah apa yg akan aku petik dari kisah kita ini" ujar aul sambil tersenyum, para sahabat mereka tersenyum mendengar perkataan aul yg sangat dewasa

Atha memeluk aul dengan erat,,, "aku sangat mencintai mu sungguh" ucap Atha

"Maaf, pak suami aku belum bisa membalas kata cinta mu" ujar aul

"Tidak masalah aku akan menunggu nya...."

"Aku jadi teringat Ais and jihan.." Ujar deca tiba tiba.

"Kenapa,, perasaan satu Minggu yg lalu kita baru vc Lo,,,kau merindukan mereka" tanya umay

Deca mengangguk,,

"Me too" ujar aul

"Oke, mari kita vc mereka" ujar umay mengambil ponselnya dari saku rok nya

"Jamkaman!...apa mata ku bengkak,, tanya aul kepada orang yg ada di sana

Semua orang menggeleng,,,"ok" jawab aul,, dia turun dari ranjang UKS,
Aul berjalan kearah cermin yg ada di ruangan uks

Aul merapikan rambutnya "ok, fine"

"Ayok hubungi Meraka" ujar aul semangat, keempat pemuda yg ada di sana merasa penasaran,,,siapa yg ingin mereka hubungi sampai segitunya semangat mereka

Tuutt...

Panggilan tersambung

"Hay....apa kabar,,,kaya mana kalian udah pada  mendaftar tempat kuliah belum!!!" Tanya seorang gadis dari sebrang sana

"Udah, tumben Jihan ngak nongol" tanya aul

"Mungkin dia lagi sibuk"

"Hay...semuanya apa kabar " ujar Jihan yg baru bergabung

"Kami baik,,, kalian bagaimana" tanya umay

"Aku baik...sangat baik" ujar Ais sambil tersenyum manis

"Ais...kamu mau ngambil jurusan apa..." Tanya deca

"Kalian tau aku memiliki kabar gembira....."

*****

Hay guys,,,, kaya mana seru ngak ceritanya

*Warning*

(Dilarang mem plagiat)

EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang