|10|

422 60 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Eyyy ada yang kangen book ini?!




Enjoy it guys



Hema bingung sebenarnya ada apa dengan Renzi,sikap anak berperawakan manis itu terkadang menjadi tanda tanya besar baginya.Kadang sifatnya sangat sulit di tebak dan membuat Hema mengira-ngira apa yang ada di kepala kecil Renzi, pikiran apa yang membuatnya sampai bertingkah aneh.
Namun anehnya Renzi hanya bersikap demikian dengan kerandoman hakiki hanya kepadanya.

Hema tidak ingin menduga-duga sesuatu yang belum pasti.
Renzi kerap kali melakukan kontak fisik padanya,baik itu dari hal yang kecil maupun besar.Kerap kali perbuatan Renzi menjadi bahan pikirannya meskipun mereka baru saja saling mengenal namun pikiran ini selalu mengganggunya.

Hema sering bertanya dalam benaknya apakah Renzi kiranya menyukai dirinya?
Tapi ia tidak ingin besar kepala,bisa saja itu hanya pemikiran asalnya saja dan semoga Hema bisa melupakan ini.

Hema menghela nafas dengan mata yang masih berfokus pada Renzi yang terbaring di ranjang UKS.
Wajahnya tidak sepucat tadi saat Hema membopong tubuh Renzi ke UKS dengan suhu tubuhnya yang menurun.
Ini aneh, padahal belum masuk musim hujan namun Renzi sering mengalami penurunan suhu tubuh.

Hema juga beberapa kali mendapati wajah Renzi yang tampak seperti orang tengah ketakutan dan sempat pula opininya mengatakan jika Renzi memiliki sebuah trauma?
Entahlah,percuma Hema berpikir keras jika dirinya meminta kejelasan pada Renzi namun tidak pernah kunjung mendapat jawaban.

"Huft~ sebenernya lo itu mau narik perhatian gue apa gimana sih Ren? Lucu banget deh."

Hema terkekeh.

"Tingkah lo itu bikin gue kepikiran terus tapi gue maafin deh soalnya lo manis."

Hema tersenyum simpul dengan masih menatap lamat-lamat wajah Renzi yang terbaring damai.

"Atau emang beneran lo suka gue ya?."

Hema memangku wajahnya dengan tangan tangan kanan yang bertumpu pada ranjang UKS dimana Renzi masih pingsan atau mungkin terlelap? Entahlah.

"Tapi lo emang manis deh,manis banget malah."

Renzi memiliki fitur wajah yang sempurna jika saja Renzi itu adalah seorang wanita namun meskipun ia seorang remaja laki-laki dengan wajah manis cantik dan imut serta proporsi tubuh yang mungil itu tetap saja terlihat sangat cocok untuknya.
Tipe submisif idaman dan Hema yakin Renzi cukup populer nantinya dikalangan para dominan.

Lihatlah hidung mancungnya yang terpahat sempurna,bulu mata yang panjang dan lentik dimana dibalik kelopak mata yang tertutup itu terdapat bola mata yang indah berkilau seperti adanya bintang bertaburan disana.Jernih dan cantik sekali.
Pipinya chubby dan mengundang keinginan untuk mencubit dan menguyel nya.Hema juga sebenarnya ketagihan untuk mencubitnya maka sering kali ia menyempatkan diri untuk mencubitnya sekilas.
Dan poin yang paling menarik dari Renzi selain matanya adalah bibirnya.
Kecil dan merah delima yang alami, mengundang hasrat untuk mengecupnya.Pasti terasa manis dan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Оh T᥆ᥙᥴh || Н𝘺ᥙᥴkRᥱᥒ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang