Kim Hongjoong [2]

165 9 0
                                    

Wooyoung berlari dengan hati yang hancur, merasakan kekecewaan dan rasa sakit yang tak terlukiskan. Kehidupannya yang tampak sempurna bersama Hongjoong tiba-tiba berubah menjadi reruntuhan. Dia mencoba menahan tangisnya, tetapi air mata tak terbendung membasahi pipinya saat dia berlari melewati koridor kantor.

Di luar kantor, Wooyoung mencari tempat untuk menyendiri. Dia menemukan balkon kecil di sudut gedung dan duduk di sana, mencoba meredakan gejolak emosinya. Membayangkan perubahan drastis dalam hubungannya dengan Hongjoong membuatnya terluka, dan kini dia harus menghadapi kenyataan bahwa cinta mereka yang tampak begitu kokoh ternyata rapuh.

Wooyoung meraih ponselnya dan memutuskan untuk menelepon sahabatnya, Seonghwa, untuk mencurahkan isi hatinya. "Hwa, aku butuh kamu," Wooyoung berkata dengan suara bergetar.

Seonghwa segera merespons dengan perhatian, "Apa yang terjadi, Wooyoung?"

Wooyoung menceritakan insiden di kantor Hongjoong, bagaimana dia menemukan pacarnya berselingkuh, dan bagaimana hatinya hancur berkeping-keping. Seonghwa mendengarkan dengan penuh empati, memberikan dukungan dan menghibur Wooyoung di sisi telepon.

"Kau tahu, Wooyoung, kau pantas mendapatkan seseorang yang benar-benar menghargaimu. Jangan biarkan Hongjoong merusak kepercayaanmu pada cinta," kata Seonghwa dengan lembut.

Wooyoung mengangguk, walaupun di dalam hatinya masih terasa berat. "Aku harus bergerak maju, bukan? Ini pasti sulit, tapi aku tidak bisa terus menerus meratapi hubungan yang sudah hancur."

Seonghwa memberikan kata-kata semangat, "Benar, Wooyoung. Kamu lebih kuat daripada yang kamu kira. Aku selalu di sini untukmu."

Wooyoung menutup teleponnya dengan perasaan campuran, namun dengan tekad yang baru. Meskipun langkah ini sulit, dia tahu bahwa kebahagiaan dan kehidupan baru menunggu di depan sana. Mungkin saatnya untuk memulai babak baru tanpa Hongjoong dalam kisah hidupnya.

Dengan langkah yang ragu-ragu, Wooyoung berdiri dari balkon dan memutuskan untuk kembali ke dunia di dalam kantornya. Meskipun hatinya masih penuh dengan kekecewaan dan duka, dia memilih untuk tidak membiarkan situasi tersebut merusak hari dan kehidupannya secara keseluruhan.

Di dalam kantor, Wooyoung menemui pandangan yang sulit untuk dihadapi. Hongjoong masih di sana, berdiri dengan wajah yang bersalah di depan pintu yang baru saja Wooyoung banting. Wooyoung mengabaikan pandangan Hongjoong dan bergegas keluar dari kantornya, menuju ke luar gedung.

Tiba-tiba, sebuah tangan menarik lengannya dan menolehkan Wooyoung ke arah Hongjoong. "Wooyoung, tunggu. Izinkan aku menjelaskan," pinta Hongjoong dengan mata penuh penyesalan.

Wooyoung menatap Hongjoong dengan dingin, "Tidak ada yang perlu dijelaskan. Tindakanmu sudah cukup mengatakan segalanya. Kita selesai di sini, Hongjoong."

Namun, Hongjoong bersikeras, "Tolong, berikan aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku. Aku tahu aku telah menyakitimu, tapi aku tidak ingin kita berakhir seperti ini."

Wooyoung menggelengkan kepala dengan tegas, "Kesempatan apa lagi yang bisa kau minta setelah melanggar kepercayaanku sebegitu dalam? Aku butuh waktu untuk menyembuhkan luka ini sendiri, tanpamu."

Dengan itu, Wooyoung melanjutkan langkahnya, meninggalkan Hongjoong yang terdiam di belakangnya. Meskipun hatinya penuh dengan rasa sakit, Wooyoung merasa lega dengan keputusannya untuk mengakhiri hubungan yang telah hancur itu.

Beberapa minggu berlalu, dan Wooyoung fokus pada pemulihan dirinya. Dia mendapatkan dukungan dari teman-temannya, khususnya Seonghwa yang selalu ada di sampingnya. Wooyoung juga memutuskan untuk fokus pada karirnya dan hobi-hobi yang mungkin terlupakan selama hubungannya dengan Hongjoong.

Suatu hari, Seonghwa mengajak Wooyoung untuk makan malam bersama teman-teman mereka yang lain. Awalnya, Wooyoung ragu, tetapi dia akhirnya setuju untuk bersosialisasi. Saat mereka tiba di restoran, Wooyoung terkejut melihat seseorang di meja mereka.

Sebuah senyuman hangat muncul di wajahnya ketika dia melihat San, pria yang Hongjoong selingkuhi dengannya. Namun, kali ini, senyuman itu jauh lebih bebas dan bahagia. Wooyoung menyadari bahwa kebahagiaannya tidak bergantung pada kehadiran Hongjoong, dan bahwa kehidupan baru yang menunggunya mungkin jauh lebih baik daripada yang pernah dia bayangkan.

Wooyoung, seiring berjalannya waktu, menemukan dukungan dan kenyamanan di samping Seonghwa. Mereka menjadi semakin dekat, saling menguatkan satu sama lain melalui tawa dan tangisan. Seiring dengan perkembangan hubungan persahabatan, Wooyoung menyadari bahwa perasaannya kepada Seonghwa telah berkembang menjadi lebih dari sekadar persahabatan.

Namun, sebelum dia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya, Wooyoung memilih untuk fokus pada dirinya sendiri. Dia merasakan bahwa penting untuk memberi waktu pada dirinya untuk sepenuhnya pulih dari luka-luka masa lalu sebelum terlibat dalam hubungan yang baru.

Suatu hari, Wooyoung dan Seonghwa pergi bersama untuk menjelajahi kota. Hongjoong, yang terus mengendap-endap di kehidupan Wooyoung, melihat momen kebersamaan mereka di media sosial. Hatinya mulai merasa cemburu dan menyesal, menyadari bahwa Wooyoung telah melanjutkan hidupnya tanpanya.

Wooyoung dan Seonghwa tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan mereka. Mereka tertangkap dalam momen keceriaan, tersenyum dan tertawa tanpa beban. Wooyoung tahu bahwa Hongjoong melihat semuanya, dan keputusannya untuk melanjutkan hidup membuatnya merasa bebas.

Hongjoong yang cemburu dan merasa kehilangan melihat Wooyoung yang bahagia dengan Seonghwa. Ini adalah kali pertama sejak kejadian tragis di kantor bahwa Wooyoung melihat ke depan dengan tawa yang tulus. Sementara Wooyoung melangkah maju ke arah kebahagiaan barunya, Hongjoong merenung tentang tindakan dan keputusannya yang menghancurkan.

Wooyoung dan Seonghwa, dalam perjalanannya bersama, menemukan kebahagiaan baru yang penuh makna dan kejujuran. Mereka membangun hubungan yang berdasarkan gegap gempita persahabatan, dan Wooyoung tahu bahwa saatnya untuk mengejar cinta yang baru dan lebih kuat daripada yang dia bayangkan.

Sementara Wooyoung dan Seonghwa merayakan kebahagiaan mereka, Hongjoong harus menghadapi akibat dari pilihannya sendiri. Dengan penuh rasa menyesal, Hongjoong menyadari bahwa dia kehilangan Wooyoung, dan perpisahan itu membuka mata akan kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan.

Wooyoung, pada akhirnya, menemukan cinta yang baru dan sejati, dan meskipun perjalanan itu penuh liku-liku, dia tahu bahwa kebahagiaan yang dia temukan bersama Seonghwa layak untuk dikejar dan dijaga.

AZALEA 🌼 bottom!Wooyoung [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang