JieeNata 40

578 9 0
                                    

Waktu itu aku mencintaimu
Sekarang tidak lagi.


Hujan deras mengguyur ibu kota sore ini, hawa dingin yang menyelimuti membuat siapa saja akan berlama-lama di atas kasur nya. Termasuk Ajie, lelaki tampan itu masih sangat sibuk di alam mimpinya.

Tapi deringan telepon yang berada di nakas membuat nya harus mengakhiri kegiatan nya itu.

" Ck.. siapa sih ganggu aja" . Gumam nya, Karena nomor itu tak henti-hentinya menelponnya.

Ajie menghembuskan nafas nya ketika nama Siffa lah yang terpampang di layar ponsel nya.

" Hallo".

" Halo Ajie, lama banget sih angkat nya".
" Sebel aku jadi nya". Oceh nya di sebrang sana yang membuat Ajie sedikit menjauhkan benda pipih itu dari telinga nya.

" Iya maaf, lagi tidur tadi".
" Ada apa".

" Cepet kesini".
" Di cafe Deket toko bunga ".

" Ya ampun sif hujan-hujan begini kamu nyuruh aku kesana?".
" Males ah, mending tidur".

" What?, Ini penting Jiee".
" Ada hal penting yang mau aku omongin".

" Hmm ya udah, tunggu ya, aku otw".

*Tutttt

Sambungan terputus, kemudian Ajie bergegas bersiap-siap akan menemui Siffa.

Ajie keluar dari mobil nya tak kala dia sudah tiba di cafe itu, dengan menggunakan payung, Ajie berlari kecil memasuki cafe bernuansa alam itu.

Ajie menghampiri Siffa yang sudah menunggu nya dari tadi, di depan nya pun sudah ada beberapa gelas kosong yang dia yakini sudah di tengguk habis oleh Siffa.

" Hal penting apa?". Ucap nya to the poin

Siffa tersenyum kecil sambil menarik nafas nya dalam-dalam.

" Kamu berubah ya sekarang". Ucap nya

" Maksudnya?, Berubah gimana?".

" Gak usah pura-pura gak tau deh Jie". Ucap Siffa lagi

" Ya aku memang gak tau".

Siffa menggelengkan kepalanya tak percaya.

" Jadi Jie".
" Kapan kamu mutusin Nata?".
"Hmmm?".

Ajie diam, ini lah pertanyaan yang paling dia hindari.

" Kenapa? Kok diem?".
" Bukan nya apa yang di tunggu semuanya udah selesai?".
" Nyokap nya pun udah sembuh kan?".
" Apa lagi yang kamu tunggu jie".

" Sif, nyokap nya Nata belum sembuh , tolong kamu jangan buru-buru gitu".

" Buru-buru?".
" Berapa lama lagi?".
" Aku udah nelen sabar Sampek kapan lagi jie?".
" Ohh apa yang aku pikirkan bener?".
" Kamu cuma ngundur-ngundur Waktu dan pada akhirnya kamu sama dia gak bakal putus dan..". Lanjut nya dengan air mata yang sudah mengalir
" Kamu bakal ninggalin aku, rencana-rencana kita?"

Siffa menggeleng dengan air mata yang masih menetes.

" Aku perhatiin kamu akhir-akhir ini, kamu berubah".
" Kamu cuek sama aku, kamu gak kayak dulu lagi".
" Dan kamu..."
" Kamu udah Mulai suka sama Nata?".
" Hmmm? "
" Bener dugaan aku jie?".

" Siff, bukan gitu".
" Kita bakal lakuin semua yang kita rencanain, tapi kamu sabar, jangan buat aku makin pusing".

" Pusing?".
" Aku juga pusing ngadepin kamu".
" Nata godain kamu ?, Di apain sama dia Sampek kamu kayak gini haa!!!!".

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang