Dengan sebuah lorong yg sunyi, Rayyan berjalan kaki menuju ke ruangan kerja War
Rayyan mengetuk pintu 3x "Tok.. tok .. tok .., permisi Yang Mulia saya izin masuk.." dengan nada yg sopan
"Silahkan masuk Ray" ucap dengan membalas sopan juga walaupun sedang di tengah pusing
"Hmp.." berpikirnya war dengan tatapan ke Rayyan dengan melipat kedua tangan dan menaruhnya di bawah dagu
Rayyan yang menuju ke samping meja kerja war dengan melihat ekspresi War di tengah kebingungan
"Jadi apa kamu akan menemukan dia?" ucap War yang sedang bertanya2 nama tersebut
Ucap Rayyan dengan agak sedikit kecewa tapi berusaha meyakinkan "Maaf War, belum ketemu tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin menemukan dia bersama para prajurit lainnya"
War yang mendengar jawaban dari Rayyan, sedikit kecewa dan menghembuskan sedikit nafas "Hah.. baiklah kalau begitu. Saya tunggu info selanjutnya dengan pencarian beliau"
Rayyan yang sudah mendengar jawaban dari War, langsung membungkukkan badan ke hadapan meja War dengan nada sopan "Saya izin permisi undur diri, untuk menguruskan masalah ini dengan para prajurit"
"Silahkan.." ucap War yang masih di posisi sama
Rayyan meninggalkan War dengan ekspresi sedikit kecewa. Tetapi masih berusaha mencari 'Rose Blood' nama tersebut yang sudah membuat kekacauan masalah ini
Ke esokan harinya . . .
Sebuah burung gagak mendarat ke tangan kiri Dimas, burung tersebut terdapat sebuah gulungan kertas kecil yang di ikat di salah satu kaki burung gagak. Dimas melihat sebuah gulungan tersebut, lalu mencoba membukanya. Isi surat tersebut adalah dari Raja Genesis yang berisikan
"Kepada Dimas . . .
Saya ingin meminta bantuan untuk mencarikan keberadaan Rose Blood, kalau bisa informasi sebanyak-banyaknya dan cari informasi orang terdekatnya. . .
Setelah Dimas membaca surat tersebut, langsung berpikir bagaimana cara dia mencari informasi tersebut.
Entah berapa lama Dimas mecari tapi sedikit infomarsi yang dia dapatkan dari Penduduk sekitar
"Ha... ini melelahkan" Dimas berkata sambil menyusuri setiap penduduk
Tanpa di Sengaja Seseorang memeluk Dimas dari belakang
"Hayoo tidak kangen kah pada diri ku?" Sambil memper erat pelukan tersebut
Dimas dengan reflek menjauhkan diri nya dari pelukan tersebut, dengan sigap orang yg memeluknya mundur beberapa langkah
"Yah..beneran gk kangen yah, ya sdh lain kali kita ketemu lagi Tatah Sayang" Dengan cepat melesat Orang tadi ilank dari pandangan Dimas.
Dimas msh memproses apa saja yg terjadi, tanpa di sadari Semburat di pipi nya menjadi Pink/merah sebab malu
"Ah sialan Gum gk tau tempat bet kalau kangen" Menutupi muka nya dengan tangan dan mengingat kalau Yg tadi memeluk adalah Tunangannya Yakni "Gummu"
Allo" sorry of Slow Update
Happy reading