pagi ini arcilla duduk dibangku nya sendiri memang arcilla yang duduk sendiri sedangkan teman teman nya duduk berdua kenapa? karna arcilla ini siswi pindahan disekolahnya dulu cilla dikeluarkan karna mematahkan tangan siswi lainnya.
arcilla memainkan handphonenya sembari menunggu cessa dan syera "hei, bocil sendirian lu." sapa jarrel yang baru saja datang dengan ale dibelakangnya.
arcilla hanya memandang jarrel sengit "buset serem lu bocah." Seru jarrel mengambil kursi lalu duduk tepat disamping cilla ale juga duduk dimeja sampingnya.
"APASIIH RELL JANGAN GANGGU." teriak cilla sambil bersidekap dada memandang jarrel dan ale sengit.
"cilla masih pagi jangan teriak." tegur Khumaira dari bangku depan.
"dengerin tuh kata umi." ucap ale memandang cilla kagum, cilla memajukan bibirnya kesal.
jarrel mencomot bibir cilla "bibir lu biasa aja kali bocah." Ucap jarrel terkekeh kecil.
cilla melotot ketika bibir nya dicomot jarrel cilla memukul lengan jarrel dengan kuat "jarrel anjing!!" pekik cilla.
"apa sayang hm?" balas jarrel dengan senyuman menawannya ale menahan tawa nya melihat raut wajah cilla yang menahan emosi.
lalu mata cilla beralih pada ale yang cekikikan "apa cinta?" ujar ale dengan senyum menyebalkan nya.
"masih pagi kalian rusak mood gue!" pekik cilla lagi "ale sini lo! gue mau jambak rambut lo!" ucap arcilla mendekat pada ale namun ale dengan cepat berlari menghindari cilla terus mengejar ale.
setelah kejar kejar didalam kelas ale bersembunyi dibalik tubuh jarrel "jarrel jangan lindungi ale!" seru cilla menatap jarrel dengan tajam.
jarrel mendorong tubuh ale menyerahkan ale pada cilla "AH RELL!" pekik ale hendak bersembunyi lagi tapi rambutnya sudah dijambak ale dengan kuat "AKHHH CILLA!!!" teriak ale karna kepalanya terasa mau copot dengan rambut.
"LO BIKIN KESEL ALE ALE!" teriak cilla dengan kuat seakan melampiaskan segala emosi nya.
"HEH CILLA!" pekik syera yang baru saja datang dengan cessa lalu cilla melepaskan tangannya dari rambut ale.
"kenapa kalian baru datang sihh?" kesal cilla duduk dikursinya dengan kesal.
"nih nungguin princess lama banget." ucap syera menyimpan tasnya dikursi.
"nih coklat buat lo dari adek kelas." ujar cessa menyerahkan coklat Silverqueen dengan pita merah membelit coklat itu cilla langsung mengambilnya dengan senyum senang.
"ihh lucu banget, gue laper lagi." membuka coklat nya hendak memakannya namun jarrel dengan cepat mengambilnya lalu memakannya sedikit banyak.
"JARREL!" teriak cilla dengan mata berkaca kaca menatap coklat nya yang ingin ia makan.
"LO MAU GUE BANTAI HAH?!" teriak arcill tangan yang dikepal kuat sudah siap meninju wajah tampan jarrel.
"Bantai ni, bantai." ledek jarrel menepuk nepuk pipinya sendiri.
"gue gedeg sama lu, el!" lirih cilla mendudukan diri lemas menghadapi iblis berwujud manusia ini.
"ck, si jarrel ganggu mulu ni bocah jadi nangis kan!" ucap rega mendekati cilla dengan permen lolipop yang ia beli dikantin tadi.
"iye kagak ada bosennya lu gangguin ni bocah." ucap zevan menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"cilla jangan sedih, aku punya coklat lagi mau?" tawar khumaira menatap arcilla yang mengeluarkan air matanya namun hanya dibalas gelengan oleh cilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Teen Fiction"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...