53. Pengakuan

986 43 1
                                    

Hampir dua jam lebih Claudia menemani Laras jalan-jalan, sekarang sudah jam 12 mereka harus segera kembali ke hotel. Karena mereka harus hadir diacara makan-makan yang diadakan Anggi sebelum keberangkatannya nanti sore untuk bulan madu.

Sekarang Claudia dan Laras sudah berada di lobi hotel setelah turun dari taxi, hal itu berbarengan dengan sebuah mobil yang berhenti tidak jauh dari mereka, dari mobil itu keluar sosok Hasan menggunakan setelan rapih.

Claudia seketika langsung mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Hasan yang dengan santai berjalan mendekat kearah Claudia dan Laras.

"Hai Di, La. Kalian abis dari mana?" Sapa Hasan saat sudah berada di depan Claudia dan Laras.

"Abis jalan-jalan. Lo sendiri abis dari mana rapih banget?" Laras menanggapi sapaan Hasan.

"Gue abis ada kerjaan bentar."

"Oh, sekarang lo mau langsung ke acara Anggi?"

"Iya, ayo bareng kalian mau langsung kesana juga kan?" Hasan menatap Laras dan Claudia bergantian.

"Iya, Ayo." Laras mengajak Hasan untuk bergabung.

Sedangkan disisi lain Claudia sangat merutuki Laras yang dengan santainya mengajak Hasan untuk pergi bersama ke tempat Anggi.
Sudah tahu Claudia masih sangat gugup untuk berdekatan dengan Hasan.

"Restorannya yang ada di rooftop kan?"

"Iya."

"Yaudah ayo ke lift." Hasan memimpin Claudia dan Laras untuk jalan menuju lift sedangkan Claudia hanya mengikuti mereka dalam diam. Claudia berusaha untuk tidak menatap Hasan yang sedari tadi sesekali menatap kerahnya.

Mereka saat ini sudah memasuki lift dan suasana dalam lift ini sangat hening sampai Hasan kemudian kembali mencoba memecahkan keheningan.

"Di kamu baik-baik aja kan? Dari tadi diem aja?" Hasan bertanya kepada Claudia.

"Aku baik-baik aja. Aku diem karena memang gak ada yang mau aku bicarakan." Jawab Claudia.

"Aku lega kalau kamu baik-baik aja."

"Kenapa nih kok pada bisik-bisik?" Laras menatap kearah Claudia dan Hasan bergantian dengan wajah yang penasaran.

"Gak ada apa-apa." Setelah mengucapkan itu Claudia sedikit menggeser tubuhnya dari Hasan.

Tidak butuh waktu lama dalam keheningan lift karena mereka saat ini sudah sampai.

Setelah keluar dari lift mereka berjalan menuju restoran yang sudah disiapkan khusus untuk cara Anggi. Dimana meja-meja panjang saat ini sudah diisi oleh keluarga dan orang terdekat Anggi.

Para sahabat Candra dan Anggi memilih meja panjang yang dekat dengan jendela. Meja itu sudah dipenuhi yang lain dan mungkin hanya tinggal menunggu Claudia Laras dan Hasan saja untuk melengkapi meja untuk jajaran teman Candra dan Anggi.

Laras telah lebih dulu berjalan menuju tempat duduk dekat Ardan yang sepertinya sengaja Ardan kosongkan untuk Laras.

Masih ada beberapa bangku kosong, saat Claudia akan menggeser bangku untuknya sendiri, ternyata kegiatannya itu lebih dulu di lakukan oleh Hasan. Dia menggeser bangku untuk Claudia tempati dan hal itu membuat semua pasang mata yang ada di meja itu menatap ke arah mereka berdua.

Claudia menatap Hasan dengan penuh arti berharap Hasan peka, dan tidak melakukan hal yang membuat orang lain menatap mereka dengan penasaran.

"Kenapa malah natap aku? Duduk Di, bangkunya udah aku geser." Bukannya peka terhadap tatapan Claudia, Hasan malah dengan santainya berbicara seperti itu, bahkan dia menarik tangan Claudia dan menyuruhnya duduk. Sehingga mau tidak mau Claudia duduk dengan perasaan sedikit kesal dan malu.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang