Claudia saat ini sudah memasuki kamar, setelah tadi sempat berpamitan dengan Hasan yang mengantarnya sampai di depan pintu.
Claudia terduduk di ranjang kamar yang hening. Keheningan unj membuat perasaan gundah kembali menghantui diri Claudia.
Claudia membaringkan tubuhnya dia merasa sangat lelah, dia tidak bingung dengan perasaannya yang campur aduk saat ini.
Claudia seharusnya merasa sedih karena berakhirnya pertunangan yang memang dia inginkan dengan Panji, tapi rasa sedih itu seakan teralihkan dengan kehadiran Hasan. Claudia tahu hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi. Tapi Hasan ternyata masih cukup berpengaruh terhadap hidupnya.
Claudia seharusnya tidak terlena dengan semua yang Hasan tawarkan pada dirinya, tapi dia juga tidak bisa menolak semua itu. Hasan tidak pernah meninggalkan memori buruk selama mereka berhubungan dulu. Jadi semua perlakuan Hasan saat ini dapat dengan mudah membuat Claudia goyah.
Hasan tidak pernah kasar, dan sangat mustahil jika Hasan melakukan hal yang seperti Panji lakukan pada Claudia di apartemen waktu itu. Bahkan jika mengingat kejadian itu, Claudia jadi takut sendiri, dia seperti melihat sosok lain dari Panji. Dia tidak ingin bersama Panji yang seperti itu.
Tanpa bisa dicegah air mata Claudia mulai jatuh, banyak hal yang menjadi alasan Claudia menangis salah satunya adalah sikap Panji. Claudia sangat kecewa, Claudia sebelumnya sudah menaruh kepercayaan dan harapan besar pada Panji tapi dengan sekejap Panji merusak itu semua. Panji menghancurkan harapan Claudia dan membuat Claudia takut.
Claudia takut dan masih tidak menyangka bahwa dirinya hampir saja diperkosanya oleh Panji, untung saja dengan sangat kebetulan ada Hasan yang berada disana sebagai penolong Claudia.
Claudia menangis, ingatan tentang hal menurutnya menyeramkan itu kembali muncul, belum lagi ditambah dengan kekacauan ini. Dia tidak menyangka ditengah masalahnya dengan Panji bisa-bisanya dirinya malah menyerahkan dirinya kepada Hasan dengan mudah.
Banyak hal yang terjadi dalam waktu berdekatan ini membuat Claudia jadi pusing sendiri. Claudia merasa jika dipikir-pikir dirinya sama saja dengan Panji yang berakhir tidur dengan mantannya. Lalu bagaimana nanti dia membela dirinya sendiri di saat dia juga sama saja.
Claudia merasa dirinya seharusnya tidak terlalu marah dengan Panji tentang video itu, tapi semua bukan hanya tentang video tapi perilaku Panji yang membuat Claudia takut dan membuat banyak hal yang harus Claudia pertimbangkan dalam pertunangan yang sudah dia batalkan sepihak ini.
Pikiran Claudia kembali berpikir jauh, dia mulai mengingat orang taunya bagaimana juga mereka tahu dengan kelakuan anaknya ini apakah mereka akan kecewa. Claudia mulai dihantui kembali dengan rasa bersalah.
Claudia menangis dengan tubuh bergelung dalam selimut yang menyisakan aroma Hasan yang entah bagaimana menjelaskannya tapi aroma itu membuat Claudia merasa tenang.
Claudia mengencangkan pelukannya pada selimut itu, Claudia menghirup dalam aroma selimut itu untuk membuat dirinya menjadi lebih tenang. Dan hal itu membuat Claudia tanpa sadar tertidur dalam tangisnya.
****
Suara ketukan pintu kini menggema dalam kamar dan sudah berlangsung sejak beberapa menit lalu, tapi sepertinya ketuakan itu tidak terlalu mengganggu Claudia yang saat ini tengah tertidur dalam bungkusan selimut.
Tapi pada akhirnya ketukan semakin lama malah semakin kencang membuat Claudia terganggu dalam tidurnya.
Dengan perlahan Claudia membuka matanya yang terasa sangat berat kemudian melihat jam yang berada di kamar ini, sekarang sudah hampir jam delapan lebih, hal itu membuat Claudia sadar bahwa dia sudah tertidur cukup lama hingga kepalanya sedikit pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
SpiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...