1. Stupid Idea

65 2 0
                                    

Menjadi terkenal dengan banyak penggemar memang menyenangkan. Tapi Namjoon menyadari ada yang harus ia korbankan untuk kesuksesan ini. Waktu, keluarga, pertemanan, hingga kehidupan pribadinya tak lagi menjadi miliknya sendiri.

Apalagi saat kamera selalu menyorot gerak-gerikmu sepanjang waktu, mustahil kau bisa menjadi 'diri sendiri'. Bukan karena kau ingin menjaga image, tidak, tapi ekspektasi dan tuntutan berbagai pihak tidak bisa Namjoon abaikan begitu saja. Eksistensinya berpengaruh pada kehidupan banyak orang. Sungguh beban berat, bukan?

Seberpengaruh apapun Bangtan di agensi ini, tetap saja mereka tidak bisa melawan begitu saja perintah agensi. Apalagi jika itu sudah menyangkut image dan reputasi mereka. Namjoon membenci fakta itu, apalagi saat dihadapkan pada hal-hal bodoh seperi sekarang ini. 

"Aku tetap tidak setuju hyung."

"Namjoon-ah, ini tidak seperti yang kau bayangkan. Kita punya kontrak kerja legal dalam hal ini. Pada dasarnya ini adalah win-win solution. Kita memberinya pekerjaan, lalu asisten pribadi kalian nanti membantu memenuhi kebutuhan kalian."

Namjoon berdecak, legal ataupun tidak menurutnya langkah agensi ini tidak etis. 

"Bagaimana bisa kalian menyebutnya asisten pribadi untuk orang yang akan menjadi ... agh, that's stupid, hyung!" Namjoon bahkan tidak sanggup menyebut pekerjaan itu secara gamblang.

"Joonie, jadwal kalian tahun ini akan lebih padat dari sebelumnya, kalian akan kesulitan untuk mencari partner yang 'aman'. Pada dasarnya kami melakukan ini untuk membantu kalian, tidak mau mengabaikan kebutuhan biologis kalian karena segala kesibukan ini." kali ini manajer pribadi Namjoon membantu menjelaskan.

"Hyung, kalian sama saja merekrut sex partner untuk kami? Kalian hanya member nama asisten pribadi untuk menutupinya." tanya Namjoon tak habis pikir.

"Terserah kau mau menganggapnya apa, Joon. Yang jelas kami melakukan ini untuk menjaga keamanan kalian, kami berusaha melakukan yang terbaik untuk kalian, Namjoon-ah. Asisten pribadi kalian nanti akan menandatangai kontrak kerja dan NDA jadi kalian bisa melakukannya dengan aman."

"Melakukannya? Ck. Hyung, apa menurutmu kami sekumpulan pemuda yang hanya memikirkan soal seks?"

Manajernya menggeleng, "Bukan begitu, tapi itu jadi salah satu kebutuhan kalian, sama halnya dengan kebutuhan lain. Joonie, kalian semua sudah dewasa dan aktif secara seksual. Kami hanya ingin memastikan semuanya aman." 

Lagi-lagi alasan itu. Apa selama ini mereka bertindak secara 'tidak aman'? 

"Lalu kenapa harus dengan skema asisten pribadi begini hyungnim? Kalian juga memastikan 'partner' kami menandatangani  a fucking NDA."

Namjoon benar kan? Selama ini partner mereka entah untuk hubungan serius ataupun main-main juga selalu dipastikan untuk menandatangani NDA untuk menjaga kerahasiaan hubungan mereka. Jadi apa bedanya? Kenapa tidak melakukannya seperti biasa saja.

"Itu pointnya Joon. Kami kesulitan jika harus melakukan background check dan membuat mereka menandatangani NDA setiap kali kalian bermain-main."

Namjoon menatap manajernya tersinggung, maksud mereka apa, huh? Ia dan membernya memang aktif secara seksual tapi bukan berarti mereka fucking around without thinking. Mereka juga berhati-hati bahkan hanya saat ingin minum di bar untuk melepas penat. 

"Jika itu yang agensi khawatirkan, aku akan mengurusnya hyung."

"Ini tidak sesederhana itu Joon." 

Dia tahu, dibanding 2 orang didepannya ini, Namjoon yang lebih mengenal membernya. Mereka sudah bersama bertahun-tahun. Namjoon lebih tahu bagaimana membernya dibanding siapapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WildflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang