Paginya setelah mengantar sefora ke bandara, mobil marvel menuju ke rumah kinar, dan setelah beberapa menit dia tiba di depan rumah kinar. Marvel keluar dari mobil da mendekati pintu rumahnya.
Ting nog
Setelah menekan bel rumah kinar, marvel menunggu, dia tidak sabar bertemu kinar, pintu di buka, marvel mengembangkan senyumnya karena kinarlah yang membuka pintu untuknya.
Sedangkan kinar terkejut dengan kedatangan marvel di rumahnya,"marvel, ngapain di sini, pergi sekarang" usir kinar, dia panik karena kenzo masih di rumah.
"aku mau ngomong sebentar aja kinar"
"gue udah bilang, jangan ketemu gue lagi kan"
"gak akan"
"marvel tolong pergi sek_"
"siapa yang datang" ucap kenzo memotong ucapan kinar.
Kenzo menghampiri kinar di depan, kenzo mengepalkan tangannya dan melangkah ke marvel, dia memukul marvel tanpa kasihan, dan marvel hanya diam ketika di hajar kenzo hingga sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah dengan wajah yang babak belur.
Bugh
Bugh
BughTapi kenzo belum juga menghentikan pukulanya, kinar panik dia sudah berusaha menghentikan kenzo tapi tidak ada hasilnya.
"abang udah, abang kinar mohon stop bang"
"kak sarah" teriak kinar
Sarah datang dengan panik, dan ikut menghentikan suaminya, "kenzo udah, ada ara dia takut liat kamu kaya gini" bentak sarah.
Kenzo menghentikan pukulannya saat mendengar nama anaknya di sebut, ternyata ara berdiri ketakutan di dekat pintu, "bawah ara masuk" suruh kenzo pada sarah.
"bi tolong bawa ara masuk" sarah menolak dan memilih pembantunya yang membawa masuk ara, sarah takut jika di tinggalkan, kenzo akan kembali memukul marvel.
Kinar panik melihat kondisi marvel yang di penuhi banyak luka, dia mendekat pada marvel. "ayo bangun" kinar membantu marvel berdiri.
"menjau dari dia kinar, dan kamu masuk sekarang, biarin dia pergi" suruh kenzo.
"tapi luka dia harus di obatin bang" bantah kinar.
"dia bisa obatin luka dia, kamu masuk sekarang"
"kinar mohon abang, cuma obatin aja, setelah itu dia bisa pergi" kinar memohon.
"kenzo, biarin aja, cuman obatinkan, lagian kamu yang buat dia kaya gitu kamu hampir bunuh anak orang" marah sarah.
"terserah" kenzo masuk mengambil kunci mobilnya dan berangkat ke kantor.
Kinar dan sarah yang melihat kepergian kenzo, menghembuskan nafas mereka, setelah itu membantu marvel masuk ke dalam untuk di obati lukanya.
Kinar sudah menyuruh pembantu rumahnya untuk mengobati marvel, tapi marvel menolak, dan memohon pada kinar agar kinar saja yang mengobati lukanya, terpaksa kinarlah yang mengobati marvel.
Kinar mengobati marvel dengan wajahnya yang datar, sedangkan marvel sendiri, terus menatap kinar tanpa berkedip, dia merasa kinar semakin cantik dan terlihat dewasa, dan semua itu membuat marvel semakin sulit untuk melepasnya.
Yang ada di dalam pikiran marvel sekarang adalah, kinar masih mencintainya, buktinya dia menghentikan kenzo setelah itu mau mengobati marvel, dia sangat bahagia rencana konyolnya tidak sia sia, walaupun harus menahan sakitnya karena pukulan kenzo sangat kuat.
Selesai mengobati marvel, kinar berdiri dari duduknya. "lo boleh pergi sekarang"
"tapi aku pusing, kayanya gak bisa bawa mobil sendiri deh, kamu mau kan antarin aku" mohon marvel.
"lo bisa naik taksi, nanti gue suruh orang buat antar mobil lo"
"aku mohon kinar, kali ini aja" paksa marvel.
Kinar menghembuskan nafasnya dengan kasar, setelah itu membantu marvel berdiri dan mereka menuju ke mobil, setelah marvel masuk kinar kembali masuk kedalam untuk pamit ke sarah. Setelah itu kembali dan ikut masuk ke mobil marvel.
***
Sesampainya di kamar hotel marvel, kinar membantu marvel duduk setelah itu meletakkan kunci mobil dia atas meja.
"gue pulang" pamit kinar, saat berbalik tangannya di tahan oleh marvel.
"kalo kamu pergi siap yang urusin aku, aku gak bisa apa apa, badan aku sakit kalo di gerakin"
"lo bisa suruh istri lo sefora kan, pasti kalian udah nikah, karena terakhir kita ketemu lo berdua tunangan kan dan ini udah lama dan pastinya kalian udah nikah"
"sefora bukan istri aku, dan aku belum nikah, lagian sefora udah pulang"
"lo bisa suruh orang lain marvel" kesal kinar.
"aku gak mau badan aku di sentuh orang lain kinar" bantah marvel.
Kinar pusing dengan kelakuan marvel yang seperti ini jika bersamanya, kinar pasrah dan melangkah duduk di sofa yang terpisah dengan sofa yang marvel duduk.
Melihat kimar yang tidak jadi pergi, marvel menahan senyumnya, dia sangat senang ternyata rencananya benar benar berhasil.
Marvel berdiri dari duduknya, hal itu membuat kinar menatpnya. "mau ngapain" tanya kinar.
"tidur"
"biar gue bantu"
Kinar membantu marvel ke kasur, setelah marvel berbaring kinar kembali duduk dan memejamkan matanya.
Setelah beberapa menit, marvel melihat kinar yang sudah tertidur pulas pun, mengambil satu botol air mineral dan mencampuri dengan obat tidur, setelah itu melelahkan di meja yang ada di depan kinar.
Marvel kembali ke kasur dan pura pura memejamkan matanya, dia akan lihat apakah kinar minum airnya atau tidak, marvel melihat kinar yang membuka matanya dengan perlahan.
Sedangkan kinar, dia membuka matanya dan menatap sekeliling kamar marvel setelah itu matanya tertuju pada satu botol air yang ada di depannya, kinar yang merasa haus pun mengambil dan meminumnya hingga tersisa setengah, setelah itu kembali memejamkan matanya.
Marvel tersenyum melihat kinar yang kembali tidur, kinar akan bersamanya hingga besok, marvel mengambil ponsel kinar dan mengirim pesan pada sarah.
Pesan:
Kak sarah"kak, kinar minta tolong, bilang sama abang kalo kinar nginap di rumah teman ya, karena takut di datangi marvel lagi, karena marvel bilang dia akan terus temuin kinar, jadi kinar gak mau pulang dulu"
Setelah mengirimkan pesan pada nomor sarah, marvel melegakan kembali ponsel kinar, dia mendekat pada kinar dan mengangkat kinar untuk di pindahkan di tempat tidurnya.
Setelah itu marvel ikut berbaring di samping kinar, marvel bergeser mendekati kinar dan memeluknya, dia tidak peduli jika besok kinar akan marah padanya karena telah memberinya obat tidur.
🐼🐼🐼
Next...
Lagi gak mood nulis part ini.. Maaf kalo kalo banyak yang kurang..
Vote+komen ya jangan lupa..
😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAR (transmigrasi)
Teen FictionDia Azzura amelia, di umur yang sudah 20th pun kedua orangtua nya jarang bahkan tidak memperhatikan nya, dan hanya peduli pada kakanya. "cuma ingin di peduliin, tapi kenapa cuma abang yang di pedulin" Itulah yang membuat dia terpurk dalam kesendir...