Namaku Riko, Riko Zulilham lahir di Sukabumi tahun 2000 aku adalah anak yang ke 2 dari 3 bersaudara. Ayahku orang Lampung dan Ibuku orang Sunda kami tinggal di kampung Ciomas Kec. Cibitung Sukabumi. Kisahku dimulai saat aku duduk di bangku kelas 4 SD. Sebuah kisah yang membuatku mengerti tentang pertemanan. Saat itu aku merasa memiliki banyak teman meskipun sebenarnya temanku hanya sedikit mungkin itu karena mereka selalu ada untukku.
Hari demi hari selalu kami lewati bersama, kemanapun mereka pergi aku selalu mengikuti mereka, kami selalu merasa bahwa kelompok kamilah yang paling hebat dari kelompok anak - anak lain nya. Di dalam kelompok tersebut terdapat seorang anak yang selalu di kucilkan, di benci dan bahkan selalu kami sakiti. Hasbi, namanya adalah Hasbi, nama anak yang selalu kami benci, entah kenapa mereka begitu membenci si Hasbi padahal dia anak yang cukup baik dan ramah menurutku.
Meskipun selalu di benci, dia tetap bermain bersama kami dan selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian kami namun sering kali aku dan teman teman lainya hanya mengacuhkannya dan tidak menganggap keberadaannya. Sampai pada suatu hari aku mulai mengenal sosok anak yang selalu aku benci dan akupun mulai sering bermain dengannya. Suatu ketika aku di ajak main ke rumah si Hasbi, aku sangat malu dengan apa yang telah ku lakukan padanya namun dia selalu bersikap baik padaku, aku juga sangat kasian pada dia ketika aku tahu bahwa dia hanya tinggal dengan neneknya dan kedua orang tuanya meninggalkan dia begitu saja tapi entah bagaimana caranya dia bisa tetap ceria dan tak pernah menunjukan kesedihannya.
Walau aku sering bermain dengan si hasbi tapi di dalam hatiku masih tetap membencinya mungkin karena dia selalu direndahkan dan diremehkan oleh teman lainnya, karena itulah seringkali aku menghindari untuk bermain dengan si hasbi dan aku lebih memilih untuk bermain bersama mereka yang lebih besar dariku.
Hari demi hari berlalu begitu cepat hinggga kamipun telah menjadi dewasa dan kami memilih jalan hidup kami masing - masing, kamipun akhirnya harus berpisah satu sama lain dan bahkan kini tidak saling mengenal satu sama lain, mereka benar - benar telah berubah karena terjerumus dengan pergaulan bebas tetapi aku memutuskan untuk tidak mengikuti jejak mereka untuk kali ini karena itulah sekarang aku di jauhi oleh mereka. Dan sekarang hanya ada beberapa anak yang masih berteman baik dengan saya dan salah satunya adalah anak yang dulu saya benci, saya caci maki dan ternyata kini dia lah yang masih ingat dengan saya dan dia juga yang sekarang selalu ada di saat saya kesusahan.
Teman yang sebenarnya adalah teman yang ada ketika kita susah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbedaan Penuh Warna: Antologi Cerpen Kelas XII IPA 2
Короткий рассказSelamat datang di halaman kumpulan cerita pendek dari buku 'Perbedaan Penuh Warna: Antologi Cerpen Kelas XII IPA 2', sebuah mozaik emosi dan pengalaman yang dituangkan ke dalam kata. Setiap cerpen di dalamnya adalah jendela yang mengintip ke dalam j...