"Hyungim, gwenchana?" tanya Namjoon pelan, leader bangtan itu duduk di sebelahnya. Seokjin hanya bisa mengangguk tanpa kata. Ia malu karena insiden menyebalkan saat penampulan debut mereka tadi. Itu benar-benar memalukan. Ia juga merasa sedih karena debut mereka adalah momen penting, tapi semuanya justru rusak karena celana menyebalkan yang masih ia kenakan saat ini.
"Mianhae Namjoonie," kata Seokjin setelah mereka terdiam cukup lama. Insiden tadi mungkin saja merupakan celah untuk penampilan mereka, penampilan yang sudah sangat lama mereka persiapkan.
"Waeyo?"
"Soal ugh, penampilan tadi. Hyung minta maaf."
Namjoon menggeleng, "Hyung tidak melakukan kesalahan apapun, kita melakukannya dengan baik hari ini."
"Tapi celanaku me-"
"Itu bukan kesalahanmu dan kita tidak bisa memprediksinya, hyungnim. Kau melakukannya dengan baik. Mereka akan memotong bagian itu." ucap Namjoon sembari tersenyum menenangkan.
"Semuanya akan baik-baik saja hyungnim. Kita melakukannya dengan baik."
Ya, semoga semuanya memang baik-baik saja.
Walau kenyataanya tidak. Ia pikir setelah debut semuanya akan lebih mudah, ternyata tidak. Mereka masih harus terus berlatih dance vocal juga akting, mengikuti kelas kepribadian dan manner, kelas bahasa Jepang dan Inggris, juga berlatih menulis lagu dan memproduksi musik sendiri. Seokjin merasa semuanya terlalu banyak, tapi melihat adik-adiknya seperti menikmati semua jadwal padat mereka, ia harus bertahan mengikuti ritme mereka.
Semua member menyadari setelah mereka debut, bukan hanya pelatih dan staf agensi yang mereview dan memberikan kritik, tapi semua netizen bisa melakukannya. Terkadang berlebihan dan sudah termasuk kategori ujaran kebencian. Mereka mengkritik semua aspek, mulai dari nama grup mereka, lagu dan konsep debut mereka yang tidak biasa, make up dan fashion, koreografi, vocal, rap, semuanya menjadi bahan untuk dikomentari. Bahkan ada yang mengkritik kenapa leader grup mereka bukan yang tertua.
Namun yang paling mengena bagi Seokjin adalah, komentar netizen yang pempertanyakan kapabilitasnya menjadi anggota bangtan. Mereka beranggapan, jika ada atau tidak ada dirinya tidaklah penting, ia tidak berguna bagi grupnya. Bukan sekali dua kali ia menemui komentar serupa, komentar yang membuatnya merasa semakin kecil. Tapi ia tak bisa membagi permasalahannya itu dengan member lain. Tidak saat mereka semua juga mengalami fase yang sama, fase menerima kritik dari banyak pihak.
Mereka punya cara sendiri untuk menghadapinya, setidaknya begitu menurut Seokjin. Rapline akan menulis lagu berisi umpatan balik bagi mereka yang meremehkan dan memberikan komentar negatif untuk grup mereka. Namjoon menjadi lebih banyak menghabiskan waktunya membaca buku dan menulis lirik. Yoongi akan berdiam diri berjam-jam di studio untuk membuat melodi, membuktikan jika yang mereka ucapkan tidak benar. Sementara Hoseok akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menari. Terkadang bersama maknae line, jika mereka sudah menyelesaikan tugas sekolah mereka.
Jimin tidak jauh berbeda dari Hoseok, sebagai member yang perfeksionis, kritikan kecil dari netizen akan membuatnya berlatih berkali-kali lebih keras. Walau sebenarnya, tidak ada yang perlu diperbaiki dari tarian Jimin. Yang ia syukuri, Jimin punya Taehyung yang seumuran, Taehyung bisa membuat Jimin tidak terlalu memaksakan dirinya. Walau Jin tahu, Taehyung juga mendapatkan banyak komentar tentang dirinya sebagai hidden member, juga mereka yang mempertanyakan sikap dan kemampuan vocal remaja itu. Di sisi lain, Jungkook menjadi yang termuda dengan ekspektasi besar sebagai main vocal juga sub rapper membuat remaja itu mendapat tekanan lebih. Jungkook memang sudah tidak sepemalu saat mereka bertemu, tapi dia masih tidak bisa terbuka soal perasaan dan kesulitannya pada member lain. Yeah, sama sepertinya. Tapi Seokjin sudah dewasa, ia mengerti bagaimana perasannya itu bekerja dan bagaimana harus bersikap, walau ia mengakui ia mengalami kesulitan. Tapi Jungkook bahkan belum genap 15 tahun, membanyangkan menerima tekanan besar di usia semua itu saja sudah membuat Seokjin merasa berempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Love
FanficSebagai kakak tertua, Jin merasa bertanggung jawab Mengalah dan mengorbankan bahagia untuk adik-adiknya Menekan ego dan perasaannya Berusaha selalu menghidupkan suasana Lalu menyimpan sulit dan lukanya sendirian Sampai ia bertemu seseorang Seseoran...