Disalah satu ruangan, terlihatlah sebuah ranjang dengan Sasuke yang terbaring lemah. Terdapat selang oksigen dan perban yang menutupi mata nya. Di sekeliling ruangan itu, 4 Anbu terbaring tak bernyawa.
Seseorang berkacamata dan berambut perak masuk lalu mendekati ranjang Sasuke. Orang itu merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah pisau kecil yang diarahkan untuk memotong selang oksigen, berniat membunuh Sasuke.
Namun sesaat sebelum pisau itu menyentuh selang oksigen, orang berkacamata itu meringis kesakitan sehingga pisau yang digenggam nya terjatuh. Lalu sesuatu yang dingin menyentuh lehernya.
"Siapa kau?" Tanya orang berkacamata itu ketika matanya melirik ujung pedang yang menempel di lehernya. Lalu matanya kembali melirik untuk melihat sosok bertopeng.
Sosok bertopeng itu hanya terdiam dan sesaat kemudian Kakashi memasuki ruangan.
"Aa, jadi dia suruhan mu juga, Kakashi?" Tanya orang itu ketika merasakan kehadiran Kakashi.
Kakashi melirik sesaat ke arah sosok bertopeng lalu kembali menatap orang berkacamata.
"Ternyata bukan.. Aku tidak pernah melihatnya. Bahkan dia jauh lebih hebat darimu Kakashi. Hawa keberadaan nya benar-benar tidak terasa. Bagaimana jika kita bekerjasama untuk membunuhnya?" Orang berkacamata itu memprovokasi.
Namun Kakashi terlihat tidak peduli "Kau putra dari kepala unit medis Konoha bukan, Yakushi Kabuto. Apa kau ada hubungan dengan Orochimaru?"
Kabuto menyeringai "Jika kau menangkap ku sekarang, kau tak akan bisa membuktikan hubungan ku dengan Orochimaru."
"Jangan beralasan dan jawab saja pertanyaan ku."
"Jika kubilang 'tidak'?"
"Aku yang bertanya. Jawab pertanyaan ku."
"Kau pun akan tau meski melepaskan ku. Jadi, bisa kau buat pengecualian kali ini?" Kabuto terlihat terpojok.
"Dasar bocah kurang ajar. Jangan bermain-main dengan orang dewasa." Ucap Kakashi dengan tatapan tajam dan kunai di tangan nya.
"Jangan bersikap arogan. Aku berada dalam posisi yang menguntungkan." Balas Kabuto dengan satu tangan yang memegang senjata dan diarahkan pada Sasuke.
Hening mencekam terasa di ruangan itu. Hingga sosok bertopeng mundur, mendekati salah satu Anbu yang tergeletak. Ditempelkan nya ujung pedang pada leher Anbu itu.
Kakashi mengawasi gerak-gerik Kabuto dengan sosok bertopeng itu.
Kabuto menggerakkan tangan nya dan Kakashi dengan cepat menangkis tangan Kabuto, sehingga senjata yang dipegangnya terlempar. Sementara sosok bertopeng itu menekan pedang nya, membuat darah terlihat keluar dari leher Anbu itu.
Kakashi berhasil mengunci pergerakan Kabuto namun ternyata Anbu yang terbaring di dekat jendela bergerak dan dengan cepat memecahkan kaca lalu melompat keluar.
"Sial. Dia lolos." Umpat Kakashi kala melihat Anbu yang melompat tadi sebenarnya adalah Kabuto. Kakashi berjalan ke arah Anbu yang berada didekat sosok bertopeng dan memeriksa Anbu itu.
"Teknik yang hebat. Ini jutsu jiwa mati yang dapat mengendalikan jantung orang mati untuk sementara. Dia bahkan mengubah wajah dan menghapus aroma tubuhnya. Lalu menghentikan detak jantung nya sendiri demi mempersiapkan pelarian nya dengan menyamar sebagai mayat Anbu." Ucap Kakashi dan menoleh ke arah sosok bertopeng yang berjongkok di jendela.
"Siapa kau? Bagaimana kau tau dia akan mengendalikan mayat Anbu?" Tanya Kakashi.
Namun sosok bertopeng itu hanya melirik sesaat sebelum melompat turun dan hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reise
ФэнтезиIa sudah mati. . . Atau setidaknya itu yang seharusnya terjadi. Namun ia terbangun dengan tubuh yang kembali menjadi seorang gadis berusia 10 tahun. Tidak hanya itu saja. Tubuhnya bahkan tidak beranjak dewasa walaupun bertahun-tahun berlalu. Dan ini...