Perkenalkan namaku .Gina biasa dipanggil Ina. Aku anak ke - 5 dari 5 bersaudara.
Kakakku namanya Yusron, Daud dan Sulaiman dan kaka perempuanku yang kesayangi namanya Bita.
Aku hidup di desa yang jauh dari kota. Sekarang usiaku beranjak 10 tahun dan sekarang aku sudag memasuki kelas lima SD.Di pagi hari ini setelah adzan berkumandang Aku langsung mengambil air wudhu tak lupa dengan mengambil air terlebih dahulu yaitu menimba air sumur. Setelah sholat selesai aku siap - siap untuk sekolah, menimba air sedangkan mamak super sibuk sedang menyiapkan kayu bakar untuk menyalakan bara api. Setelah beberapa menit, api pun nyala mamak yang sibuk masak untuk siapkan masakan lezatnya dan sederhana untuk di sajikan di pagi ini. Aku yang mandi pun mencium aroma bau sedap sekali tak sabar untuk menyantapnya.
Setelah selesai, mandi aku ke kamar untuk memakai baju sekolah. Setelah selesai aku langsung pergi ke dapur dan melihat di meja makan sudah disiapkan. Aku segera mengambil piring zaman jadul dan menyendok makanan untuk disantap. Ternyata, mamak memasak lauk kesukaan apalagi kalo bukan teri.
Aku duduk dan membaca basmalah langsung menyantapnya dengan lahap. Aku melihat kakak- kakku juga sangat lahap menikmati makan pagi ini.
Setelah selesai makan, aku lanjut minum satu gelas dan tak lupa mencuci piring.Tepat pukul jam 07.00 WIB. Sekarang aku siap - siap sekolah. Aku betpamitan dengan bapak dan mamak bersalaman, Aku diberi uang 300 perak untuk jajan di sekolah. Setelah bersalaman, Aku berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Karena sekolahku tidak begitu jauh sekitar 5 km. Sesampai di sekolah Aku mengikuti pelajaran dengan baik mendengarkan guru ketika mengajar dan mencermati apa yang diajarkan. Setelah istirahat tiba, Aku ke kantin dan merogoh uang 100 perak kepada penjual langgananku yang bernama "mpok inah"
"Mpok mau beli es sama gorengan ini ya" Ucapku kepada Mpok Inah.
"Mangga Neng." Ucap mpoh Inah sambil mengambil uang dari tanganku.
Setelah gorengan dan es yang ku pegang Aku makan bersama Nina dan Sinta.
Setelah makanan yang kusantap sudah habis Aku mengajak bermain bersama yaitu main engkle. Anak laki-laki masih sibuk dengan mengejar bolanya dengan semangat untuk menggolkan bola masuk di gawang nya.
Tak lama, kentongan kembali berdering..
Tong.... tong.... tong ....
Kentongan yang di pukul oleh salah satu guru untuk mengingatkan anaka - anak masuk kembali.
Kami semua mendengar kentongan langsung masuk ke dalam kelas. Anak - anak pun duduk dengan rapi. Guru kami pun datang dengan penggaris besar nya. Ya, siapa lagi kalo bukan Pak Roy. Pak Roy yang ditakuti oleh anak-anak murid. Agar di dalem kelas tidak mengalami keributan dan tertidur.
Tak lama, kentongan berbunyi kembali tandanya waktu pembelajaran sudah berakhir. Aku merapikan pensil dan buku ke dalam tas. Kemudian, Aku pun pulang dengan Sinta dan Nina karena kebetulan arah pulang jalan pun searah bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Asa Menyulam Kebahagiaan Dari Hamparan
Non-FictionKisah ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ibu yang penuh perjuangan dan pengorbanan untuk keluarganya. Gina, tokoh utama, merupakan sosok yang tangguh dan gigih menghadapi setiap rintangan yang datang. Dari kisah pernikahannya yang mendadak h...