"Kamu udah makan?" Tanya gadis yang baru datang dan duduk di samping pria di bawah pohon rindang.
"Udah" Jawab pria itu tanpa melihatnya.
"Bener?" Selidik gadis itu.
"Iya, udah" Ucap pria itu kesal.
Gadis itu memperhatikannya. Ya, seperti biasa pria ini sedang badmoodan. Sudah terlihat dari sikap sang pria saat ia datang, ia memasang wajah cemberutnya. Gadis itu menarik napasnya pelan.
"Apakah kau marah padaku?" Tanyanya.
Pria itu hanya diam dan acuh tak acuh. Tak ingin menjawab pertanyaan itu. Sebab, pasti ia sudah tahu alasannya?
"Tzuyu, jangan mendiamiku seperti ini?" Ucapnya.
"Aku minta maaf selalu menyakitimu. Bukan maksudku seperti itu" Jelasnya.
Sang pria hanya memutar kedua bola matanya. Itu saja ucapan sang gadis yang selalu ia hapal. Apakah ia harus memahaminya terus menerus? apakah ia harus percaya dengan semua ini?
Tidak! hatinya terkadang tak bisa menerima ini. Ia tak bisa menerima jika kekasihnya sangat dekat dengan pria bernama Chaeyoung itu. Tak lain dan tak bukan saingannya dalam segala hal. Ia sangat cemburu.
Bahkan terkadang ia menyalakan kekasihnya agar ia tidak dekat dengan pria itu, tapi sang gadis tidak bisa melakukan itu, hanya karena pria itu pernah menolang nyawanya. Ya, pria bernama Chaeyoung itu pernah menolong kekasihnya dalam bahaya yang menimpanya. Saat kejadian itu, dia tidak berada disamping kekasihnya karena ia kembali ke kampung halamannya di Taiwan. Jadi, intinya kekasihnya itu dekat karena rasa terima kasih hingga mereka menjadi teman dekat. Tapi lain dengan cara pandangnya, bahwa ia mengira Chaeyoung itu mengambil kesempatan untuk dekat dengan kekasihnya. Lagi pula dengan sangat jelas pria itu menyukai gadisnya.
"Sayang, bicaralah" Pinta sang gadis sambil mencolek-colek baju sang pria.
"Jangan marah. Aku hanya mencintaimu" Rengek gadis itu.
Dag Dig Dug
Meski pun ia sering mendengar kekasihnya mengatakan itu, tapi tetap saja hatinya selalu berdetak dengan hebat. Kalimat itu seakan menjadi kunci jiwanya. Suasana hatinya cukup bisa membuatnya lebih membaik. Ia tahu itu kata yang tulus dari gadisnya. Sebenarnya ia pernah mendengar fakta bahwa pria Chaeyoung itu pernah mengungkapkan perasaannya dengan kekasihnya, tapi tentu saja ditolak olehnya karena ia hanya mencintai pria bernama Chou Tzuyu seorang. Seharusnya ia tak perlu takut dengan kedekatan mereka, karena bagaimana pun juga ia tetaplah pemenangnya. Namun, hati tetaplah hati. Tentu ada rasa takut kehilangan dan rasa cemburu yang menguasai. Ia hanya terlalu mencintai kekasihnya. Jadi, perasaan itu sangatlah wajar.
"Aishiteru" Ucap sang pria tersenyum dan memperhatikan kekasihnya.
Sang gadis membalasnya dengan tersenyum. Jika sang pria sudah berbicara, itu artinya suasana hatinya sudah membaik.
"Aishiteru more" Ucapnya dengan gummy smilenya.
"Ayo sayang, temenin aku makan" Ajak sang pria dan menarik sang wanita.
Sang wanita mengerutkan keningnya.
"Bukankah tadi kamu bilang sudah makan" Ujarnya.
"Belum, tadi aku badmoodan" Jelasnya.
"Ya, aku tahu kamu cemburu" Ucap sang gadis dengan kekehan.
"Ya, aku cemburu" Akunya.
"Sayang, nanti suapin aku yah?" Sambung sang pria. Sang gadis hanya mengangguk. Sungguh, kekasihnya itu sebenarnya pria yang sangat manja. Mereka berdua menuju ke Kantin Sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
RandomCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.