1

513 48 17
                                    

"Tae, panas, minumlah air dingin agar kamu merasa nyaman"

Taehyung mengangkat kepalanya, matanya langsung dipenuhi gambaran lembut Doha. Dia menyipitkan matanya, sudut bibirnya melengkung membentuk garis puas, segera mengulurkan tangannya, dan dengan lembut menyentuh setiap buku jarinya sedikit sebelum mengambil botol air lalu meneguknya.

"Terima kasih, es di musim panas, selalu membuatku merasa sangat nyaman."

Doha tersenyum, tidak melihat langsung ke wajah Taehyung, dia melihat ke arah lapangan basket dan dengan gembira bertanya:

"Kamu sangat bersemangat hari ini, apa karena kamu baru saja melihat gadis yang kamu sukai?"

Taehyung menarik kembali senyumannya, berbalik dan menopang dagunya dengan tangannya. Dia terlihat sangat serius, tapi apa yang dia katakan terdengar seperti lelucon

"Sejak aku kecil, aku hanya melihatmu orang yg paling indah dimataku, bagaimana?"

Doha menganggapnya sebagai lelucon biasa dan hanya tersenyum lalu menjawab:

"Jika aku tidak peduli dengan mulutmu ini, aku tidak tahu berapa banyak gadis yang akan mati karnamu. Kamu harus bermain bagus setelah begitu bersemangat!"

Taehyung tidak kehilangan minat karena itu, dia mendekat ke tempat Doha duduk, jarak awal kurang dari 5cm, lalu mendekat seolah terpaku pada tubuh Doha, meletakkan tangannya di bahunya dan berteriak gembira:

"Siap Bos!"

Di bawah naungan pohon, ada satu orang menonton yang lain bermain sepak bola.

Orang itu, bersembunyi di tempat tersembunyi, juga sedang mengawasi seseorang. Matanya tampak tergila-gila dan tidak bisa dilepaskan darinya.

.
.
.

Sepulang sekolah, Taehyung mengantar Doha pulang. Apartemen Taehyung tidak jauh dari Doha.

Sesampainya di rumah, Taehyung melihat Bibi hwang sedang menyiram tanaman di depan aula. Ia menyapanya, memberinya sedikit salam, dan segera bergegas ke atas untuk mandi.

Air mengalir ke tubuh sehatnya. Dia dengan lembut membelai rambutnya ke belakang dan mulai memijatnya dengan sampo. Menutup matanya, dia teringat akan gambaran indahnya tentang Doha.

Dia dan Doha sudah saling kenal sejak kecil, Doha merupakan anak dari teman ibunya. Dulu, kedua ibu mereka sempat dekat dan berjanji kelak jika kedua anaknya lahir, laki-laki dan perempuan, mereka akan menikah.

Namun, Di luar dugaan, ternyata mereka melahirkan dua orang putra yang tampan. Tapi kedua keluarga tetap masih menjaga hubungan baik.

Kedua anak tersebut bermain bersama dengan harmonis sejak kecil hingga saat ini.

Hingga saat Taehyung menyadari bahwa dia menyukai Doha, itu sudah lama sekali. Dia percaya sejak kecil bahwa Doha adalah miliknya.

Ketika dia masuk SMA, dia menyadari bahwa menyukai seseorang yang berjenis kelamin sama adalah hal yang tidak bisa dianggap enteng, jadi dia mulai khawatir. Dia takut Doha tidak menyukai dia, dan tidak bisa menerima penyimpangannya, Jadi dia memilih diam saja, dan tetap bersama Doha tanpa mengungkapkan perasaannya.

Taehyung mengibaskan busa dari rambutnya, melilitkan handuk di pinggangnya dan keluar dari kamar mandi, dia segera meraih ponselnya untuk memeriksa waktu. Itu baru pukul 17.30, masih terlalu sore.

Dia telah mengatur untuk pergi menonton film bersama Doha pada pukul 7 sore.

Doha baru-baru ini tertarik untuk pergi ke bioskop, jadi dia menuruti keinginannya untuk menjemputnya setiap saat dan pergi bersamanya ke bioskop.

Hanya Pengganti (Rest) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang