Hari ini Irene sedang menyebarkan undangan untuk acara ulang tahun yang ke 27.
Acara nya diadakan di sebuah club' dan bertemakan dress-code semi formal.
Undangan tersebut disebarkan melalui grup WhatsApp yang Irene miliki jadi tidak perlu datang ke rumah temannya dan memberikan undangan.
" Kau sudah mengirim nya beib?" Tanya Seulgi Kepada Irene.
" Ne...huh...." Irene menghembuskan nafas nya
" Whey?" Tanya Seulgi.
" Aku masih merasa tidak enak telah menghancurkan kedekatan mereka" Irene masih dalam rasa bersalah.
" Sudah...kau hanya terlalu khawatir dengan Jennie bukan?itu hal wajar, jadikan ini pelajaran untuk munjuga beib? terkadang kita tidak bisa mencampuri urusan pribadi orang,kita harus tau batasnya,dan bersabarlah...semoga dari kejadian ini juga mereka bisa mengambil hikmahnya?dan lebih dewasa lagi?" Ucap seulgi ia memberikan semangat kepada kekasih nya .
" Thanks beib" Irene mengecup bibir seulgi , sebagai pria normal ia tak menyia-nyiakan kesempatan, seulgi menahan tengkuk irene dan melumat nya.
Disisih lain
Lisa yang sedang mendapatkan undangan dari sahabatnya sekaligus kekasih sepupunya itu tersenyum.
Dalam pikiran nya ia akan mengajak Diana,dan sepulang nanti Lisa akan membelikan sebuah gaun yang senada dengan nya.
"Tuan anda di panggil presiden untuk ke ruangan nya" ucap sekretaris ayahnya park min young.
" Ne...aku akan segera kesana" ucap Lisa .
Karyawan yang lain berbisik-bisik kenapa anak baru dipanggil oleh presiden perusahaan,apa dia sedang ada masalah begitu pikir mereka.
Mereka tidak tau saja jika Lisa adalah anak dari presiden perusahaan.
Tok..
Tok..
Tok..
Lisa mengetuk pintu.
" Masuk.." ucap manoban sambil membolak-balikan laporan.
" Selamat siang putraku...duduklah"ucap manoban
" Ada apa dad..." Tanya Lisa dengan santainya.
Tuan manoban menutup laporan yang ia baca.
" Bagaimana dengan wanita yang kau janjikan putraku?kau bilang jika bulan depan akan memperkenalkan kepada Daddy?"senyum manoban.
" Ohh shit aku lupa soa ini" gumam dalam hati sambil memandang lekat wajah Ayahnya.
" Don't worry dad...nanti aku akan langsung membawa nya" senyum Lisa.
" Haruskah nanti aku bawa Diana?tapi tak masalah ... Oke aku akan bicarakan ini nanti" Lisa berkecamuk dengan pikiran nya sendiri sampai mengabaikan ayahnya yang bertanya pada dirinya.
" Son"panggil ayah Lisa ,namun yang di panggil masih menatap kosong.
"...oh...dude ...kau melamun...hahahaha..." Tawa manoban.
" CK..ini tidak lucu dad jika tidak ada lagi yang di bicarakan aku akan keluar saja dad pekerjaan ku menumpuk,oh ya apa Daddy sudah pulang ke rumah besar?, Jika belum Daddy jangan terkejut disana ada temanku dad dia berasal dari Thailand sama dengan kita" ucap Lisa.
" Oh ya???apa dia kekasih mu?!"antusias manoban.
" Mwo?Dad jangan bicara hal konyol?" Lisa berdiri sambil meminum wiski di depannya.