"Cantik nggak harus putih, nggak harus tinggi, nggak harus kurus, kamu cantik dengan diri kamu sendiri."
- Haikal Mahendra.
Qualitty time yang Haikal dan Ella tunggu-tunggu kini datang juga. Itu tandanya besok adalah hari ulang tahun Haikal yang ke- 19 tahun bukan? Pagi ini mereka berdua akan memulai qualitty time nya sesuai dengan list yang Haikal tulis kemarin. Joging pagi bersama, kegiatan pertama yang akan mereka lakukan.
Haikal pikir Ella akan menolak permintaannya, berhubung gadis itu tidak menyukai semua hal yang berbau olahraga. Tapi ternyata dugaannya salah besar, Ella dengan senang hati mengiyakan permintaan Haikal untuk joging bersama.Ella menyetujui itu semua jelas karena ingin membahagiakan Haikal di hari ulang tahun cowok itu. Selama ini Haikal selalu berusaha membahagiakan dirinya, dan sekarang saatnya Ella juga akan membahagiakan Haikal - cowok yang sangat amat ia sayangi, penguatnya, pelanginya serta matahari dalam kehidupan gelapnya.
Kalau di tanya se-berharga apa Haikal dalam hidupnya. Tanpa ragu Ella akan menjawab bahwa Haikal adalah satu-satunya orang yang amat berharga dalam hidupnya saat ini. Bahkan tuhan boleh mengambil semua yang Ella punya dalam hidupnya kecuali Haikal. Dia tidak ingin kehilangan lelaki sebaik Haikal, dia tidak tau bagaimana jika cowok itu tidak ada dalam hidupnya.
Pagi ini mereka berdua tengah joging di salah satu taman yang biasa tempat orang - orang berolah raga pagi.
"Huh huh huh, kak Haikal berhenti dulu, Ella capek." ujarnya sambil ngos-ngosan. Dia bahkan sudah duduk selonjoran di pinggir trotoar.
Haikal yang memang keberadaannya di depan Ella pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang melihat Ella yang sudah duduk dengan nyaman. Lelaki itu terkekeh singkat sebelum berlari kecil menghampiri gadisnya.
"Sayang capek ya, hmm?" lelaki yang hanya berbalut kaos oblong serta celana yang panjangnya hanya selutut itu duduk di samping Ella
Ella berdecak sebal, "ih kak nyebelin, kenapa tinggal - tinggal Ella terus." tangan mungilnya mengeplak lengan kanan Haikal kencang.
Bukannya marah, justru Haikal malah terkekeh dengan tingkah gadis itu, "iya-iya maaf sayang, capek banget emang hmm?" tangannya dengan telaten mengusap peluh Ella mengunakan telapak tangannya tanpa jijik sedikit pun. "padahal baru 1 putaran loh sayang?"
Cewek dengan jaket coksu nya itu mengerucutkan bibirnya kesal, dia memiringkan badannya guna menghadap Haikal sepenuhnya. "apa kak Haikal bilang, baru? Kak Haikal nya Ella... taman ini itu luas banget jadi 1 putaran itu bisa bermeter-meter."
Jangan salahkan dia jika dia sudah lelah meski hanya 1 putaran, dia kan tidak pernah olahraga jadi harap dimaklumi lah ya...
Haikal menangkup kedua pipi chubby Ella, dia terkekeh gemas dengan raut wajah kesal ratu kecilnya itu. "iya-iya sayangnya Haikal." tangan kanannya mencubit hidung Ella gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Teen FictionVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...