Soleka tertawa melihat tingkah anak tirinya. Ia semakin sengaja memancing suasana agar Bowo dibuat semakin salah tingkah. Dengan gilanya perempuan itu menyingkap rok sebatas mata kaki ke atas memperlihatkan dua kaki dan paha yang terlihat jelas dimata Bowo.
Bowo mendelik tak percaya dengan tingkah gila ibu tirinya yang seperti perempuan binal dan nakal. Karena kesal ia pergi menuju kamar tidurnya.
Ia membanting tubuhnya ke atas ranjang kayu berkasur kapuk. Otaknya masih kacau oleh tingkah Soleka. Dipikirannya dipenuhi oleh sepasang payudara montok milik Soleka. Payudara yang bergelatungan bergoyang kanan dan kiri tatkala perempuan itu menari erotis.
Bowo diliputi perasaan yang aneh, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
'Apa yang terjadi padaku?' tanya Bowo pada diri sendiri seraya menutup mukanya dengan selimut berbahan kain jarik khas jawa.Alunan lagu dari H. Rhoma irama mendadak berhenti. Suasana berubah sunyi hanya terdengar nyanyian jangkrik diluar sana. Menambah kesan kelam malam.
Bowo menyibak selimut yang menutupi tubuhnya bergegas beranjak dari atas ranjang. Ia penasaran dengan apa yang diperbuat oleh ibu tirinya.
'Apa yang sekarang di lakukan oleh perempuan nakal itu,' pikirnyaBowo melotot saat melihat Soleka telah berganti baju dengan baju long dress tanpa lengan milik almarhumah ibunya.
Anak lelaki itu berlari menghampiri Soleha " Itu baju milik ibuku!" terang Bowo dengan kesal merasa kalau ibu tirinya berani- beraninya memakai barang- barang milik ibu Bowo.
Soleka menepeleng kepala Bowo pelan. Ia memegang kepala tersebut,menahan dengan kuat supaya anak itu tidak mendekat.
" Hei, aku sekarang jadi ibumu!" ketus Soleka" Aku isteri bapakmu, kau tahu kan?!"Bowo menarik tangan Soleka dengan kasar agar terlepas dari kepalanya.
" Kau bukan ibuku!"katanya kemudian.Soleka mengoyangkan pinggulnya dengan mimik muka culas.
"Untuk sekarang ini, mau tidak mau aku ini adalah ibumu. Dan itu berarti....?"Bowo mengeleng pelan" Aku tak sudi".
Soleka tersenyum mengejek melihat sikap anak sambungnya tersebut. " Mulai sekarang kau harus tahu dan terima. Semua milik bapakmu adalah milikku juga".
Bowo mundur " Bukan berarti milik ibuku juga milikmu"
Soleka tertawa seraya mengoyang- goyangkan jari telujuknya di depan muka Bowo " ibumu sudah mati" serunya.
Bowo terdiam tak bisa berbuat apa- apa. Ia tahu perempuan dihadapannya adalah ibu tirinya. Penganti ibu kandung yang telah meninggal lima tahun silam .ia menjadi kesal dan marah mengingat kalau bapaknya memilih perempuan yang bertingkah binal.
Yang tak dimergerti oleh Bowo kenapa ayahnya mau saja memperisteri perempuan model Seperti Soleka. Seperti ayahnya tak bisa berpikir jernih dan menilai.
Bowo tahu ayahnya sudah terlalu lama meduda. Pasti butuh belaian seorang wanita. Ia tahu itu walau umurnya baru sebelas tahun tapi tak bisa ditutupi. Ayahnya butuh teman hidup. Seperti ia butuh kasih sayang dari ibu. Tapi bukan juga mencari perempuan seperti Soleka.
Ayah Bowo Hedrawan berprofesi sebagai Satpam di sebuaah showroom mobil didaerah sekitaran pasar Weleri kendal. Tugasnya kadang masuk pagi kadang malam hari. Dengan sepeda motor buntut Hedrawan berangkat dan pulang mengendarai sepeda motor. Saat itu semua merk motor dari Yamaha atau Suzuki, orang akan menyebutnya Honda.
wajah Hedrawan bisa dibilang tidak jelek malah tampan dengan kumis dan brewok yang menambah kesan jantan. Selain itu postur badannya tinggi kekar. Menujang profesi sebagai petugas jaga. Untuk bisa menjadi satpam ia harus menjalani tes fisik yang tidak mudah.
Bukan sombong buat Bowo. Ayahnya bisa mendapatkan perempuan yang cantik dan pintar, bukan model seperti Soleka. Itu yang membuat Bowo merasa aneh. Apa yang dilihat dari perempuan tersebut hanya modal payudara yang besar saja.
Bowo merasa, Lelaki dewasa seperti ayahnya kemungkinan melihat wanita dari fisik saja, otak nomer kesekiaan. Anak lelaki itu merasa mungkin Soleka pintar dalam soal lain.
Bowo tersenyum kecil teringat dengan jelas payudara Soleka yang menempel di dadanya. Sepasang payudara yang seperti buah pepaya masak. Kemungkinan itu yang ayahnya sukai dari Soleka.
Namun selama berhari- hari kedepan payudara Soleka terus ada di pikiran Bowo dan parahnya lagi tidak mau pergi dari benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlAS ROBAN 4 (pelet Bulu Monyet alas roban)
Misterio / SuspensoKisah Bowo bocah 11tahun yang sering dilecehkan oleh ibu tirinya. Ada hal mistik dan klenik dibalik semua yang terjadi.