"hebat ya sekarang kamu udah jadi dokter" puji mama Rony.
"Alhamdulillah Tante. Ini juga berkat dukungan dari Rony" jawab salma sambil senyum kepada Rony.
Memang Rony lah orang yang paling mendukung soal keinginan Salma yang ingin jadi dokter. Bahkan dulu Rony sering menemani Salma mencari buku² soal kedokteran.
Kini Rony ikut bangga dengan keberhasilan Salma.
"Oh ya Ron.. untuk kondisi anak kamu sudah lumayan membaik. Sekarang kamu bisa masuk dan melihatnya. Oh yaa Ron mamanya mana ya. Kok gak keliatan" ucap Salma.
Sebelum itu.
Operasi sudah selesai dilakukan. Dokter Novia sudah memberi tau pada Rony bahwa bayinya memiliki penyakit bawaan. Dikarenakan lahir secara prematur dan seperti kekuatan gizi selama didalam kandungan.Rony juga sudah menceritakan pada dokter Novia bahwa selama hamil Laura sering minta alkohol.
Dokter Novia juga menyimpulkan bahwa yang menyebabkan itu semua adalah minuman alkohol yang dikonsumsi Laura itu.
Mendengar pertanyaan itu Rony menjadi semakin geram dengan istrinya itu.
Rony menemui Laura di ruang pemulihan paska operasi.
"Sekarang anakmu sudah lahir. Aku mau kamu segera mengurus perceraian kita dan hak asuh bayi itu jatuh ke kamu. Aku gak mau hidup ku makin susah lagi. " Ucap Laura yang masih terbaring di ranjang pemulihan.
"Ya tuhan. Laura kamu memang benar benar sudah tidak waras ya. Kamu belum pulih loh. Bahkan kamu belum melihat anak mu. Tapi kamu sudah memikirkan soal perceraian."jawab Rony kecewa.
"Oke kalo itu mau kamu. Mulai hari ini aku talak kamu. Dan mulai hari ini kamu bukan istri ku lagi. Untuk surat pengadilan nya. Akan segera aku urus." Ucap Rony
"Mamanya nggak mau ketemu sama dia Sal."Rony menceritakan semua kapada salma dan kedua orang tuanya.
Papa mama Rony pun sangat kaget dengan kenyataan itu. Karena Rony tidak pernah menceritakan keburukan Laura sekali pun. Keluarga Rony menganggap semua baik baik saja. Ternyata mereka salah Rony memang tidak pernah bahagia setelah pernikahannya dengan Laura.
Bahkan Rony sendiri pun lebih tidak menyangka. Dia selalu melihat Laura dengan sikap baiknya. Ternyata itu hanyalah topeng.
Rony juga meminta maaf kepada orang tuanya. Dan berjanji mulai sekarang akan selalu mendengarkan pendapat keluarganya menangani apapun.
Orang tuanya pun Dengan senang hati menerima permintaan maaf dari anak semata wayangnya itu.
Bahkan Rony diizin kan kembali kerumahnya. Dan akan membiayai semua pengobatan anaknya.
Salma ikut terharu dengan apa yang terjadi jadi dengan Rony sekarang.
"Ron. Kamu yang sabar yaa. Aku yakin pasti ada sesuatu yang indah setelah ini. Sekarang kamj fokus aja dengan si baby. Yuk kita lihat baby." Ajak salma.
Kini mereka sudah ada di ruangan khusus bayi nya Rony. Rony langsung mengazani di telinga kanannya dan Iqamah di telinga sebelah kiri.
"Masyaallah cantik sekali kamu nak"ucap Rony yang diiringi tetesan air matanya."Iya ron mirip banget sama kamu. Kamu mau kasih nama siapa Ron" ucap Salma sambil mengelus punggung Rony.
"Aku bakalan kasih dia nama ANGGIS DEVINA PARULIAN. "
"Namanya cantik. Pasti mamanya juga cantik. Kamu jangan pernah membenci mamamu ya nak. Bagaimana pun beliau tetap mama mu." Ucap Salma kepada anak Rony.
"Makasih ya sal. Kamu sudah mau merawat Anggis. Dia ga berdosa tapi dia harus menanggung semua ini"
"Ron aku ini dokter. Sudah tugas ku. Aku juga akan menganggap dia seperti anak ku sendiri." Jawab Salma dengan senyuman manis dibibirnya.
"Sekali lagi makasih yaa sal "
Andai saja aku nikahnya sama kamu sal . Batin Rony.
Salma kembali ke apartemennya. Setelah selesai dengan semua pekerjaannya.
Dia tidak pernah menemukan Diman setelah kejadian menjijikan itu terjadi.
Diman tidak pernah pulang ke apartemennya. Salma sudah mencoba menghubunginya tapi tidak pernah ada jawaban.Tapi dengan begitu dia tidak perlu melihat orang kasar yang telah merenggut keperawanannya secara paksa itu. Walaupun itu memang sudah haknya. Tapi tetap tidak pantas saja.
1 bulan kemudian
Salma masih sibuk dengan pasiennya." Sudah waktunya makan siang dok. Dokter ga mau makan dulu." Ucap salah satu suster di tempat kerjanya.
Salma tersenyum manis "iya sus. Sebentar lagi saya makan."
"Kalo gitu saya duluan ya dok"
"Iya sus silahkan"Sampai satu bulan setelah kelahiran Anggis mamanya tidak pernah menengoknya. Hanya rony serta keluargannya setiap hari datang ke sana. Iya baby Anggis masih terus melakukan perawatan intensif di RS. Dan Salma juga lah yang setiap hari menangganinya.