1. Sakit yang teramat dalam.

347 24 0
                                    

Udah sholat belum?
Udah baca Al-Qur'an belum?
Baca Al-Qur'an dulu ya, sebelum baca ini.
Jangan lupa juga, sholat Dhuha-nya dikerjakan walaupun hukumnya Sunnah.



بسم الله الر حمن الر حيم




“Sesakit ini ya, berharap sama orang yang sama sekali tidak mengharapkan kita.”
-Lauhul Mahfudz.




“Jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Allah pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi. Jika memang ia takdirmu, pasti akan kembali padamu. Percaya sama Allah, kalau kamu dengan dia sudah ditakdirkan di Lauhul Mahfudz, orang lain gak akan bisa merebutnya darimu.”
Pak Afiq.










Zeze memarkirkan sepeda motor Scoopy-nya di parkiran. Gadis itu berjalan dengan wajah yang sumringah. Menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk diteras kelas.

Assalamualaikum! Ya, ahli Jannah!” Salamnya setelah sampai didepan kedua sahabatnya.

Waalaikumussalam,” jawab Nika dan Sese serempak.

Kedua perempuan itu menatap Zeze dengan tatapan kasihan.

“Kenapa?” tanya Zeze. Dirinya merasa bingung, kenapa kedua sahabatnya menatapnya seperti itu.

Nika menyenggol lengan Sese. Menatap gadis itu untuk memberitahu Zeze.

“Emm, itu...,” Sese menggaruk dahinya yang tidak gatal.

Kemudian gadis itu menyodorkan ponselnya kepada Zeze. Dilayar ponsel Sese menampilkan sorotan Instagram-nya seseorang yang Zeze cintai dalam diam.

“Ini?” tanyanya tak percaya.

Diponsel itu menampakkan foto Nuha bersama dengan seorang perempuan yang Zeze tidak kenal siapa. Tapi kelihatannya sangat dekat seperti orang pacaran.

“Iya. Udah tau kan, siapa yang ada dihatinya?” ucap Nika yang sedari tadi hanya diam.

Zeze menggelengkan kepalanya. Kedua matanya berkaca-kaca. Gadis itu mendongak ke atas, menatap langit yang cerah, tapi tidak dengan suasana hatinya. Sebisa mungkin dia tahan agar air matanya tidak menetes.

“Gak apa-apa. Bukan kah begitu, konsekuensi mencintai seseorang dalam diam?” Ujarnya dengan memaksakan senyum.

“Kita boleh mencintainya, tapi biarkan dia mencintai pilihannya,” lanjutnya.

Kemudian gadis itu berjalan masuk kedalam kelas setelah mengembalikan ponsel yang ia pegang kepada pemiliknya.

Teman-temannya yang ada dikelas menatapnya bingung ketika gadis itu masuk ke dalam kelas tidak mengucapkan apapun. Karena biasanya, ketika Zeze masuk kelas, gadis itu selalu mengucapkan salam atau hanya sekedar menyapa. Tapi kali ini Zeze hanya diam.

Zeze mendudukkan dirinya dikursi. Tempat duduknya ada paling depan dibagian tengah. Ia duduk sebangku dengan Sese.

Tatapan matanya menatap ke arah pintu masuk. Dadanya kian merasa sesak ketika mengingat foto tadi. Tak bisa dicegah, air matanya mengalir turun membasahi pipinya.

Tadi pagi, niatnya sebelum datang ke sekolah setelah bertemu dengan Sese, ia akan bertanya tentang Nuha. Alasannya karena gadis itu merindukan laki-laki itu. Dia tau itu salah karena telah merindukan sosok yang belum halal baginya.

Lauhul Mahfudz [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang